8 Tanda Kadar Estrogen Rendah yang Patut Diketahui, Ini Dampaknya
Kadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Kadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
8 Tanda Kadar Estrogen Rendah yang Patut Diketahui, Ini Dampaknya
Estrogen adalah hormon seks wanita yang memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi siklus menstruasi, kesehatan tulang, dan keseimbangan emosional. Ketika kadar estrogen menurun di bawah tingkat yang normal, bisa timbul berbagai masalah kesehatan.
Penurunan kadar estrogen dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk menopause, perubahan hormonal selama siklus menstruasi, atau gangguan keseimbangan hormonal. Lantas, seperti apa tanda kadar estrogen rendah yang dapat diamati? Dilansir dari berbagai sumber, simak ulasannya.
-
Kapan Estrogen menurun? Menopause adalah proses alami di mana produksi estrogen secara bertahap menurun, dan ovarium berhenti memproduksi telur. Ini umumnya terjadi pada wanita di sekitar usia 45 hingga 55 tahun.
-
Kenapa Estrogen penting? Estrogen memiliki dampak besar pada kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan perkembangan karakteristik seksual sekunder pada wanita.
-
Apa saja manfaat Estrogen? Estrogen memiliki dampak besar pada kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan perkembangan karakteristik seksual sekunder pada wanita. Selain peran utamanya dalam siklus menstruasi dan reproduksi, estrogen juga memengaruhi tulang, jantung, kulit, dan otak.
-
Bagaimana meningkatkan hormon Estrogen? Meningkatkan hormon estrogen dapat dilakukan melalui beberapa cara, baik melalui gaya hidup sehat, pola makan, atau metode lainnya.
-
Apa tanda rahim tidak sehat? Keputihan yang disertai bau yang tidak sedap, warna yang aneh, atau rasa gatal dapat menjadi indikasi adanya infeksi atau peradangan pada rahim.
-
Bagaimana tanda kista ovarium? Tanda-tanda kista ovarium bisa bervariasi, tergantung pada ukuran dan jenis kista. Beberapa gejala yang umum meliputi: Nyeri Panggul: Ini adalah gejala yang paling sering dilaporkan. Nyeri bisa bersifat konstan atau muncul dan hilang. Kadang-kadang, nyeri panggul bisa menjadi pertanda bahwa kista telah menekan area sekitar dan menimbulkan sakit.
Mengenal Apa Itu Estrogen
Estrogen adalah salah satu jenis hormon seks yang paling utama pada wanita, meskipun juga ditemukan dalam jumlah kecil pada pria. Hormon ini memainkan peran penting dalam perkembangan dan fungsi tubuh, serta pengaturan berbagai proses biologis.
Terdapat beberapa jenis estrogen, tetapi yang paling umum dan berperan signifikan pada fungsi tubuh manusia adalah estradiol, estriol, dan estron. Fungsi estrogen melibatkan banyak aspek, di antaranya:
1. Regulasi Siklus Menstruasi: Estrogen berinteraksi dengan hormon lainnya untuk mengatur siklus menstruasi pada wanita. Tingkat estrogen yang berubah-ubah selama siklus menstruasi mempengaruhi pelepasan sel telur (ovulasi) dan persiapan rahim untuk kemungkinan kehamilan.
2. Pertumbuhan Payudara: Estrogen berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan payudara selama pubertas.
3. Pertumbuhan Rambut: Hormon ini juga memainkan peran dalam pertumbuhan rambut di area tertentu pada tubuh wanita.
4. Pertahankan Kesehatan Tulang: Estrogen membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah penurunan kepadatan tulang yang dapat terjadi saat penuaan.
5. Pemeliharaan Kulit dan Struktur Jaringan: Estrogen dapat mempengaruhi elastisitas kulit dan memainkan peran dalam pemeliharaan struktur jaringan kulit.
6. Regulasi Kadar Kolesterol: Estrogen dapat berkontribusi pada pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh.
Selain itu, estrogen juga dapat memengaruhi mood dan kesejahteraan emosional. Kadar estrogen yang seimbang penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan umum pada wanita.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan menstruasi, osteoporosis, dan gejala menopause.
8 Tanda Kadar Estrogen Rendah
1. Menstruasi tidak teratur
Tanda kadar estrogen rendah yang pertama adalah menstruasi yang tidak teratur. Estrogen adalah salah satu hormon utama yang mendorong siklus menstruasi. Estrogen yang rendah dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau berhenti sama sekali. Ini terjadi karena estrogen adalah hormon yang menyebabkan lapisan rahim menebal setiap bulan yang merupakan prekursor peluruhannya.
Hormon estrogen dan progesteron mengatur penumpukan lapisan rahim. Kelebihan hormon ini bisa menyebabkan perdarahan hebat. Namun, kekurangan hormon ini bisa membuat menstruasi berhenti.
Ketidakseimbangan hormon paling umum di antara gadis yang mulai menstruasi dalam satu setengah tahun terakhir. Kondisi ini juga umum pada wanita yang mendekati menopause.
2. Masalah tidur dan keringat malam
Tanda kadar estrogen rendah yang kedua adalah masalah tidur dan berkeringat pada malam hari. Estrogen yang rendah dikaitkan dengan kondisi sleep apnea yang merupakan kondisi di mana aliran oksigen tersumbat saat tidur. Karena aliran oksigen terhambat, ini membuat seseorang terbangun beberapa kali, terkadang tanpa terasa sepanjang malam. Kondisi ini bisa menyebabkan tidur yang tidakn nyenyak.
Selain itu hot flashes dan keringat malam juga bisa terjadi karena estrogen yang rendah mengacaukan hipotalamus. Saat estrogen rendah tubuh bisa mengeluarkan panas dalam sekejap - membuka pembuluh darah di kulit kepala dan leher lebih dari biasanya.
3. Lelah dan sakit kepala
Tanda kadar estrogen rendah yang ketiga adalah kelelahan dan sakit kepala. Karena kadar estrogen dapat mengganggu kualitas tidur, seseorang bisa merasa lelah sepanjang hari. Kelelahan ini bisa disertai dengan sakit kepala atau migrain.
Kadar estrogen rendah juga dapat menyabakan sakit kepala, ini biasanya terjadi sebelum menstruasi. Tepat sebelum menstruasi dimulai, kadar estrogen berada pada titik terendah selama siklus. Jika estrogen rendah sepanjang siklus, itu bisa menyebabkan lebih banyak sakit kepala.
4. Depresi dan cemas
Tanda kadar estrogen rendah yang ke empat adalah depresi dan cemas. Estrogen membantu tubuh memproduksi serotonin, neurotransmitter yang membantu meningkatkan suasana hati. Estrogen yang rendah dapat menyebabkan produksi serotonin yang rendah pula.
Koneksi estrogen dengan serotonin juga menjelaskan mengapa seseorang mungkin mengalami depresi. Tidak memiliki keseimbangan estrogen yang tepat juga dapat mengakibatkan kecemasan sebagai akibat dari perubahan kadar serotonin.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2012 dari para peneliti di Harvard dan Emory University mengaitkan estrogen rendah dengan peningkatan respons rasa takut pada wanita dengan PTSD.
5. Sakit saat berhubungan intim
Estrogen yang rendah juga dapat membuat seks terasa lebih menyakitkan. Jika tidak memiliki cukup estrogen, vagina bisa mengering dan menyebabkan sakit saat berhubungan seks. Jumlah kelembaban dalam vagina tergantung pada jumlah estrogen.
Kekurangan estrogen juga dapat menipis dinding vagina, hal lain yang berkontribusi terhadap rasa sakit selama penetrasi. Selain itu, kurangnya estrogen juga bisa menurunkan libido wanita. Secara khusus, jumlah serotonin yang dihasilkan terhubung dengan keinginan untuk berhubungan.
6. Infertilitas
Kadar estrogen yang rendah dapat mencegah ovulasi dan mempersulit kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan. Jika wanita tidak memiliki estrogen yang cukup, tubuh tidak dapat menumbuhkan lapisan rahim yang tebal untuk memenuhi nutrisi pertumbuhan bayi.
Kurangnya estrogen juga bisa menghambat proses ovulasi. Jika seorang wanita tidak mengalami ovulasi, tubuh tidak mengeluarkan sel telur yang dapat dibuahi.
7. Mata kering dan tulang yang lemah
Tanda kadar estrogen rendah selanjutnya adalah kondisi mata kering dan tulang yang lemah. Estrogen sebenarnya terkait dengan berapa banyak air mata yang bisa dihasilkan oleh tubuh. Jadi, jika estrogen sangat rendah, mata bisa terasa lebih kering.
Estrogen juga bisa memengaruhi kinerja tulang. strogen membantu menjaga tulang sehat dan kuat. Ketika kadar estrogen menurun, keropos tulang bisa terjadi. Misalnya, wanita yang pasca-menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis dan patah tulang.
8. Infeksi Saluran Kemih
Peningkatan infeksi saluran kemih dapat terjadi karena penipisan jaringan di uretra yang dapat berkembang dengan menurunnya estrogen. Ini membuat wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK) daripada yang lain.
Jika seseorang tidak memiliki cukup estrogen, lapisan uretra bisa menjadi lebih tipis, sehingga memudahkan bakteri yang tidak diinginkan untuk masuk.