Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahaya Sinar UV bagi Kesehatan Kulit yang Harus Diwaspadai, Cegah Kerusakannya

Bahaya Sinar UV bagi Kesehatan Kulit yang Harus Diwaspadai, Cegah Kerusakannya ilustrasi sinar matahari. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kulit menggunakan sinar matahari untuk membantu memproduksi vitamin D, yang penting untuk pembentukan tulang. Tetapi, sinar matahari ini juga memiliki sisi negatif. Sinar ultraviolet matahari bisa menyebabkan kerusakan besar pada kulit.

Lapisan luar kulit memiliki sel-sel yang mengandung pigmen melanin. Melanin melindungi kulit dari sinar ultraviolet matahari. Sinar UV dapat membakar kulit dan mengurangi elastisitasnya, yang menyebabkan penuaan dini.

Terpapar sinar matahari dalam jumlah tepat tentu bagus bagi kulit, namun dengan catatan Anda telah melindungi kulit sebelumnya menggunakan tabir surya. Karena, terlalu banyak paparan sinar ultraviolet atau UV justru dapat menyebabkan kulit terbakar.

Sinar UV menembus lapisan kulit luar dan mengenai lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga dapat merusak atau membunuh sel-sel kulit. Bagi Anda yang tidak memiliki banyak melanin dan mudah terbakar sinar matahari, maka harus mengambil tindakan ekstra.

Anda dapat melindungi diri dengan menutupi area sensitif, memakai tabir surya, membatasi total waktu pemaparan, dan menghindari sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga 2 siang. Paparan sinar ultraviolet yang sering selama bertahun-tahun bahkan adalah penyebab utama kanker kulit lho!

Berikut ini adalah ulasan selengkapnya mengenai bahaya sinar UV bagi kesehatan kulit yang patut Anda waspadai sedini mungkin. Dan jangan lupa segera lakukan langkah-langkah pencegahannya, sebelum sinar UV ini semakin merusak kesehatan kulit.

Apa Itu Sinar UV

Dilansir dari skincancer.org, sinar UV adalah bagian dari energi alami yang dihasilkan oleh matahari. Pada spektrum elektromagnetik, sinar UV memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya tampak, sehingga mata tidak dapat melihat UV, tetapi kulit dapat merasakannya. Tanning bed juga memancarkan radiasi UV.

Terdapat dua jenis sinar UV terbukti berkontribusi terhadap risiko kanker kulit, yaitu:

  • Ultraviolet A (UVA) memiliki panjang gelombang yang lebih panjang, dan berhubungan dengan penuaan kulit.
  • Ultraviolet B (UVB) memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan berhubungan dengan kulit terbakar.
  • Meskipun sinar UVA dan UVB berbeda dalam pengaruhnya terhadap kulit, namun keduanya sama-sama berbahaya. Paparan UVA dan UVB yang tidak terlindungi merusak DNA di sel kulit, menghasilkan cacat genetik, atau mutasi, yang dapat menyebabkan kanker kulit (serta penuaan dini.) Sinar ini juga dapat menyebabkan kerusakan mata, termasuk katarak dan kanker kelopak mata.

    Bahaya Sinar UV bagi Kesehatan Kulit

    Radiasi sinar UV terbukti menjadi penyebab karsinoma sel basal (BCC) dan karsinoma sel skuamosa (SCC), yang sering muncul di area kulit yang terpapar sinar matahari. Untungnya, jika diketahui sejak dini, bentuk-bentuk umum dari kanker kulit ini hampir selalu dapat disembuhkan.

    ilustrasi sinar matahari

    ©2020 Merdeka.com

    Bahaya sinar UV yang menyebabkan kulit terbakar telah terbukti berperan kuat dalam mengembangkan melanoma, yang paling berbahaya dari tiga jenis kanker kulit yang paling umum. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar UV yang merusak kulit juga dapat mengubah gen yang menekan tumor, meningkatkan risiko sel kulit yang rusak akibat sinar matahari berkembang menjadi kanker kulit.

    Berikut adalah uaraian lebih lengkap mengenai apa saja bahaya sinar UV bagi kesehatan kulit yang patut diketahui, dikutip dari stanfordhealthcare.org:

    1. Kanker Kulit

    Bahaya sinar UV bagi kesehatan kulit yang pertama adalah dapat menyebabkan terjadinya kanker. Sebagian besar kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar UV di bawah sinar matahari.

    Kanker sel basal dan sel skuamosa (jenis kanker kulit yang paling umum) cenderung ditemukan di bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, dan kemunculannya biasanya terkait dengan paparan sinar matahari seumur hidup.

    Risiko melanoma, jenis kanker kulit yang lebih serius tetapi kurang umum, juga terkait dengan paparan sinar matahari. Kanker kulit juga dikaitkan dengan paparan beberapa sumber sinar UV buatan manusia.

    2. Penuaan dini (photoaging)

    Bahaya sinar UV yang kedua adalah dapat menyebabkan penuaan dini atau photoaging. Paparan sinar matahari juga menyebabkan penuaan dini pada kulit, suatu kondisi yang disebut photoaging, yang berbeda dengan penuaan kronologis.

    Orang-oran yang biasa berjemur secara teratur menunjukkan tanda-tanda photoaging lebih awal, seringkali sebelum usia 30 tahun. Sementara, kulit yang menua secara kronologis biasanya menunjukkan perubahan setelah usia 40 atau lebih.

    Freckling, kerutan halus, dan pelebaran kapiler sering terlihat pada awal proses photoaging. Kulit yang terkena photoaging sering mengalami pigmentasi tidak teratur (bintik hati) di tahun-tahun berikutnya.

    Baik photoaging dan penuaan kronologis menyebabkan kerutan dan hilangnya elastisitas kulit. Namun, perubahan ini terjadi jauh lebih awal saat kulit terlalu sering terpapar sinar matahari.

    3. Katarak dan Gangguan Mata Lainnya

    Katarak dan gangguan mata lainnya adalah bahaya sinar UV yang berikutnya. Katarak adalah kelainan mata yang ditandai dengan perubahan struktur lensa kristal yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia, dan paparan sinar UV yang berlebihan adalah salah satu faktor risiko perkembangan katarak.

    Faktanya, orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari dapat mengalami katarak lebih awal daripada yang lain. American Academy of Ophthalmology sekarang merekomendasikan penggunaan kacamata hitam UV dan topi bertepi lebar untuk mengurangi paparan sinar ultraviolet. 

    4. Rusaknya Sistem Kekebalan

    Bahaya sinar UV yang lainnya adalah dapat merusak sistem kekebalan tubuh melalui kulit. Kulit merupakan bagian dari sistem pertahanan alami tubuh. Banyak ahli kesehatan percaya bahwa radiasi UV dapat mengubah fungsi sistem kekebalan.

    Ketika radiasi UV menekan respons imun, kemampuan tubuh untuk melawan penyakit tertentu, termasuk kanker kulit, berkurang. Diperkirakan paparan radiasi UV yang berlebihan juga mengganggu keefektifan imunisasi yang diberikan melalui kulit. (mdk/edl)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Bahaya Berjemur di Siang Hari, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit
    Bahaya Berjemur di Siang Hari, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit

    Penting untuk memahami bahaya berjemur di siang hari dan melakukan pencegahan yang tepat untuk melindungi kulit Anda.

    Baca Selengkapnya
    Mitos dan Fakta Penggunaan Sunscreen, Mana yang Benar?
    Mitos dan Fakta Penggunaan Sunscreen, Mana yang Benar?

    Penggunaan tabir surya atau sunscreen adalah salah satu langkah penting untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mencegah kanker kulit.

    Baca Selengkapnya
    Dampak Sinar UV bagi Kesehatan Mata, Ketahui Cara Efektif Melindunginya
    Dampak Sinar UV bagi Kesehatan Mata, Ketahui Cara Efektif Melindunginya

    Paparan sinar UV yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata.

    Baca Selengkapnya
    Waspadai Potensi Radiasi Ultraviolet Musim Kemarau, Diimbau Pakai Tabir Surya
    Waspadai Potensi Radiasi Ultraviolet Musim Kemarau, Diimbau Pakai Tabir Surya

    Masyarakat mewaspadai potensi radiasi sinar ultraviolet saat musim kemarau.

    Baca Selengkapnya
    Berada di 5 Kondisi Ini, Penting untuk Terus Memakai Tabir Surya
    Berada di 5 Kondisi Ini, Penting untuk Terus Memakai Tabir Surya

    Paparan cahaya matahari bisa menimbulkan dampak yang terakumulasi seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk menjaganya sedini mungkin.

    Baca Selengkapnya
    7 Hal yang Terjadi pada Kulit Jika Tak Pakai Sunscreen sampai Usia 30-an
    7 Hal yang Terjadi pada Kulit Jika Tak Pakai Sunscreen sampai Usia 30-an

    Sebuah penelitian baru dari Swedia menemukan bahwa ada tiga faktor dalam darah yang berhubungan dengan umur panjang.

    Baca Selengkapnya
    Waspadai Keracunan Sinar Matahari, Kenali Gejala dan Pemicunya
    Waspadai Keracunan Sinar Matahari, Kenali Gejala dan Pemicunya

    Keracunan sinar matahari bukanlah masalah yang sepele. Anda dapat mengalami komplikasi dari infeksi hingga kanker.

    Baca Selengkapnya
    Berapa Jumlah SPF pada Tabir Surya yang Cocok untuk Kondisi Iklim Indonesia?
    Berapa Jumlah SPF pada Tabir Surya yang Cocok untuk Kondisi Iklim Indonesia?

    Penggunaan tabir surya merupakan hal penting untuk kesehatan kulit kita. Berapa jumlah SPF paling optimal untuk digunakan di Indonesia?

    Baca Selengkapnya
    Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Kulit, Bisa Memicu Jerawat hingga Sebabkan Kanker
    Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Kulit, Bisa Memicu Jerawat hingga Sebabkan Kanker

    Polusi udara tidak hanya dapat terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit.

    Baca Selengkapnya
    Bukan Hanya Wajah, 5 Bagian Tubuh Ini Juga Perlu Dilindungi Tabir Surya
    Bukan Hanya Wajah, 5 Bagian Tubuh Ini Juga Perlu Dilindungi Tabir Surya

    Tabir surya penting digunakan pada seluruh tubuh termasuk bagian yang tertutup pakaian.

    Baca Selengkapnya