Bakal Jadi Film Dokumenter, Ini 3 Fakta Unik Kampoeng Thengul Bojonegoro
Merdeka.com - Kabar bahagia yang datang di tengah gegap gempita tahun baru 2023 menyelimuti warga perbatasan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kampoeng Thengul, gerakan kebudayaan yang diinisiasi warga Dusun Kedungkrambil, Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro itu dinobatkan sebagai salah satu penerima hibah dana Festival Dokumenter Budi Luhur (FDBL) 2022.
Kampoeng Thengul berada di urutan teratas dalam hasil akhir proposal yang akan mendapatkan pembinaan produksi film dokumenter. Adapun tiga proposal lain yang lolos hingga babak akhir penyeleksian juri selain Kampoeng Thengul adalah Menari dalam Sunyi karya Ahmad Eko Hadi asal Kediri, Jawa Timur; Bukan Sekedar Pesiar karya Lerthy Menthary Suek asal Oelua, Nusa Tenggara Timur; dan Pelestarian Emas Hijau karya Diaz Alifian asal Bandung, Jawa Barat.
FDBL tahun 2022 yang diselenggarakan November tahun lalu itu terdiri dari serangkaian proses seleksi. Mulai dari penerimaan proposal, pitching forum, hingga penentuan empat proposal terbaik yang berhak mendapatkan pendanaan. Proposal Kampoeng Thengul yang ditulis Wintari untuk submisi FDBL 2022 dengan tema Kearifan Lokal berhasil merebut hari para juri.
-
Dusun Malangbong punya keunikan apa? Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an. Dusun Malangbong di Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur belakangan mencuri perhatian.
-
Di mana letak kampung unik di Kebumen? Diketahui, kampung ini berada di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kebumen.
-
Siapa yang cerita tentang Dusun Malangbong? 'Nih rumah-rumahnya itu masih dibuat menggunakan kayu jati,ya, karena di sini itu dekat dengan alas (hutan) pohon jati. Ini sangat mirip di tahun 1980-an sekali ya,' kata kreator video YouTube pedesaan, Iwan Arjas, seperti dikutip Merdeka, Minggu (4/1).
-
Apa yang terjadi di kampung Timbulsloko? Kampung yang dikelilingi air laut. Terdampak krisis iklim dan penurunan tanah. Air laut mengepung perkampungan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari awal garis pantai. Padahal dulu jalan depan rumah masih bisa dilalui kendaraan roda bermotor.
-
Apa yang unik dari Dusun Tempel? Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdapat sebuah perkampungan yang tak biasa. Deretan rumah warga di sini tidak dibangun di daratan, melainkan menempel di lereng gunung.
-
Mengapa Desa Bantarkuning viral? Pemandangan alam di sini sempat menjadi sorotan, karena memiliki keindahan pemandangan sawah dan deretan pegunungan yang menyejukkan mata.
Proposal mengenai Kampoeng Thengul yang berhasil menjadi pilihan pertama para juri FDBL 2022 menambah daftar panjang prestasi gerakan masyarakat Dusun Kedungkrambil. Berikut sederet fakta unik Kampoeng Thengul di perbatasan Kabupaten Bojonegoro itu.
1. Digawangi Pasutri
©2023 Merdeka.com/Dok. Wintari
Selama proses seleksi FDBL, Kampoeng Thengul tampil mencuri perhatian karena digawangi pasangan suami istri, Joko Eri Prabowo dan Wintari. Selain pasangan muda yang aktif menjadi penggerak masyarakat, keduanya juga perangkat desa setempat.
Joko merupakan Kepala Dusun Kedungkrambil, daerah yang kini tersohor sebagai Kampoeng Thengul. Sedangkan Wintari adalah Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Sumberjo.
Besarnya mimpi keduanya akan kampung halaman memotivasi mereka menulis proposal mengenai Kampoeng Thengul dan mendaftarkannya dalam seleksi FDBL 2022. Kini, mimpi itu terasa kian dekat karena Kampoeng Thengul berhasil mendapatkan hibah pendanaan untuk produksi film dokumenter.
2. Pengrajin Thengul
©2022 Merdeka.com/Faizal Insani
Munculnya inisiasi membentuk Kampoeng Thengul tak lepas dari keberadaan Suwarno. Lelaki yang akrab disapa Mbah Dalang itu merupakan dalang senior Wayang Thengul sekaligus pengrajin wayang. Dia merupakan satu dari dua pengrajin Wayang Thengul yang tersisa di Kabupaten Bojonegoro. Padahal, Wayang Thengul merupakan kesenian tradisional asli Kota Ledre.
Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai lini kehidupan limbung, tak terkecuali bagi para seniman kesenian tradisi. Hal ini pula yang terjadi pada Mbah No, sapaan akrab Suwarno. Selama hampir dua tahun pandemi, ia tak mendapat penghasilan dari pekerjaannya sebagai dalang maupun pengrajin Wayang Thengul. Ia sempat putus asa dengan kondisi tersebut dan berniat mengadu nasib ke Jakarta untuk mencari penghidupan.
Nasib ekonomi Mbah No yang tak tentu di masa pandemi itu disikapi Wintari, penggerak masyarakat di lingkungan itu. Wintari pun menceritakan kondisi Mbah No kepada Camat Margomulyo, Enggarini. Gayung bersambut, Enggarini kemudian mencoba mempromosikan Wayang Thengul karya Mbah No kepada teman-temannya di pemerintahan. Dari situlah, cikal bakal keberadaan Kampoeng Thengul bermula.
3. Kelas Tari Thengul untuk Anak-anak
Lihat postingan ini di Instagram
Berawal dari promosi miniatur Wayang Thengul hingga melayani pemesanan karakter wayang sesuai keinginan konsumen, muncul beragam ide lain dalam diri Wintari. Ibu satu anak itu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak hingga akhirnya muncul kesepakatan mengadakan kelas Tari Thengul untuk anak-anak di Dusun Kedungkrambil. Pengumuman mengenai keberadaan kelas tari dilakukan melalui grup-grup WhatsApp masyarakat hingga promosi dari mulut ke mulut.
Saat Merdeka.com berkunjung ke Kampoeng Thengul pada November 2022 silam, puluhan anak perempuan usia SD tampak antusias mengikuti kelas Tari Thengul. Berbaris mengenakan selendang di halaman rumah seorang warga, aura ceria dan antusias memancar dari wajah anak-anak di siang yang terik itu.
Baru latihan dalam hitungan minggu, beberapa penari cilik itu sudah menjadi salah satu penampil dalam acara Kemah Budaya tingkat kecamatan. Bahkan, belum lama ini mereka juga tampil dalam Festival Medhayoh di Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang disponsori oleh Pupuk Kaltim. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin melaunching branding baru "TGX Southern Paradise
Baca SelengkapnyaB-TIFF 2024 digelar mulai Sabtu-Rabu, 20-24 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaTiga spot yang selama ini populer dengan penamaan asing atau luar Suku Tengger dikembalikan ke nama lokal tersebut.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKomunitas Konco Dolan merupakan sekumpulan anak muda yang peduli dengan potensi desa.
Baca SelengkapnyaRombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.
Baca SelengkapnyaKedua film ini sangat memiliki kreatifitas yang luar biasa sehingga dapat memikat bagi para penikmatnya.
Baca SelengkapnyaDulu kampung buruh migran ini dikenal memiliki angka kriminalitas tinggi, kini dikenal banyak warga negara asing karena kolaborasi kreatifnya.
Baca SelengkapnyaDesa ini juga memiliki paket wisata bagi wisatawan. Di sana pula terdapat homestay untuk menginap
Baca SelengkapnyaTradisi Kepungan Tumpeng Tawon a dilakukan oleh masyarakat Desa Mangunweni Kebumen.
Baca SelengkapnyaJalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca Selengkapnya