Biopori adalah Lubang Resapan dalam Tanah, Berikut Penjelasan Manfaatnya
Merdeka.com - Tim Biopori IPB (2007) menjelaskan bahwa biopori adalah “lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya”.
Lubang-lubang yang terbentuk ini nantinya akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Ada juga yang menyebut biopori sebagai “mulsa vertical” berdasarkan definisi ini.
Biopori mengandalkan jasa hewan-hewan tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk pori-pori alami dalam tanah, dengan bantuan sampah organik, sehingga air bisa terserap dan struktur tanah diperbaiki.
-
Apa itu biopori? Mengutip situs Semarangkota.go.id, biopori adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lubang resapan yang berbentuk tegak lurus. Biasanya lubang biopori berdiameter sekitar 10 hingga 30 cm dan tidak mempunyai permukaan tanah air dangkal.
-
Bagaimana cara membuat biopori? Warga bisa membuat biopori dengan pipa paralon yang diberi lubang kemudian ditanam dengan kedalaman sekitar 80 cm.
-
Bagaimana cara buat biopori? Pembuatan biopori dimulai dengan 100 titik di enam jalan utama yaitu Jalan Sultan Agung, Jalan S. Parman, Jalan Diponegoro, Jalan Pahlawan, Kalisari, dan Jalan Pemuda.
-
Dimana biopori diterapkan di Jogja? Singgih mengatakan bahwa gerakan Mbah Dirjo sudah dijalankan di sejumlah daerah, termasuk Kampung Balapan, Klitren, Yogyakarta, yang hampir seluruh warganya punya sarana pengolahan sampah mandiri dengan metode biopori.
-
Kenapa biopori penting untuk sampah? Biopori ini bisa diterapkan di lahan seluas satu konblok hingga seukuran 20 cm. “Dari 20 cm bisa cukup untuk satu bulan sampah.
Istilah biopori sendiri belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun ditilik dari asal katanya, "bio" berarti hidup dan "pori" yaitu pori-pori yang bermanfaat. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian serta manfaat biopori yang menarik untuk dipelajari.
Pengertian Biopori
Lubang Resapan Biopori menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.70/MenhutII/2008/Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan, adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya.
Lubang-lubang yang terbentuk secara alami ini akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Jadi, air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian Bogor (2008), juga menjelaskan bahwa biopori adalah lubang sedalam 80-100 cm dengan diameter 10-30 cm yang dimaksudkan sebagai lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah.
Ya, lubang biopori pada akhirnya dibuat juga oleh manusia untuk membantu resapan air hujan. Lubang biopori memperbesar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air, yang selanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan demikian, mengurangi juga aliran dan volume air sungai ke tempat yang lebih rendah.
Manfaat Biopori
Terdapat banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari biopori apabila diterapkan di lingkungan sekitar. Berikut ini adalah beberapa manfaat biopori yang patut diketahui, mengutip M. Hilwatullisan dari Politeknik Negeri Sriwijaya;
1. Cegah Banjir
Banjir adalah salah satu bencana yang merugikan masyarakat yang dapat diatasi dengan keberadaan lubang biopori. Akan baik hasilnya apabila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan memiliki biopori.
2. Tempat Pembuangan Sampah Organik
Sampah juga merupakan masalah lain dalam masyarakat. Anda dapat membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik, dapat dibuang dalam lubang biopori yang Anda buat di rumah.
3. Suburkan Tanaman
Sampah organik yang dibuang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya.
4. Tingkatkan Kualitas Air Tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat sampah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
Cara Membuat Lubang Resapan Biopori
Berikut adalah langkah-langkah dalam cara pembuatan lubang resapan biopori yang dapat Anda ikuti;
1. Cari lokasi yang tepat untuk membuat lubang biopori, yaitu pada daerah air hujan yang mengalir seperti taman, halaman parkir, dsbnya.
2. Tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi.
3. Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran.
4. Lubangi tanah dengan bor Biopori. Bor Biopori adalah bor untuk tanah mineral.
5. Untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran.
6. Setiap kurang lebih 15 cm atau sedalam mata bor berhenti, tarik mata bor sambil tetap diputar ke arah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada di dalam mata bor.
7. Bersihkan tanah dari dalam mata bor dengan menggunakan pisau atau alat tusuk lainnya, dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor sehingga tanah mudah dilepaskan.
8. Lakukan terus proses pelubangan tanah berulang-ulang hingga mencapai kedalaman kurang lebih 100cm.
9. Apabila tanah berbatu atau kerikil sehingga menghambat pengeboran, maka pengeboran dapat dihentikan hingga kedalaman yang bisa ditembus oleh mata bor saja, walaupun hanya mencapai kedalaman kurang lebih 50 cm.
10. Isi lubang dengan sampah organik. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Implementasi penggunaan sistem biopori di Kota Semarang dirasa masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau adalah saat di mana kekeringan menjadi ancaman di beberapa tempat dengan aliran air yang rendah. Sumur resapan bisa jadi solusi alternatif.
Baca SelengkapnyaSumur itu bisa dijadikan sumber bagi satu desa. Penasaran seperti apa penampakan sumur yang begitu istimewa ini?
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2014, warga di Desa Patemon sudah tidak lagi mengalami krisis air bersiih
Baca SelengkapnyaDari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.
Baca SelengkapnyaPHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaBantuan Kementan berupa pompa submersible 10 inch terbagi untuk Gapoktan Mulya Jaya di Desa Karangmulya dan Gapoktan Sugih Tani di Desa Bobos.
Baca SelengkapnyaSerumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
Baca SelengkapnyaGua terdalam di Kabupaten Tuban ini punya hutan bawah tanah yang eksotis. Meskipun pemandangannya indah, tapi belum banyak orang yang tahu keberadaannya.
Baca SelengkapnyaSumur bor yang digali ini diharapkan memiliki kapasitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnya