Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Penulisan Tanda Baca yang Benar, Pelajari Selengkapnya

Cara Penulisan Tanda Baca yang Benar, Pelajari Selengkapnya Ilustrasi membaca. © Picjumbo

Merdeka.com - Memahami cara penulisan tanda baca yang benar adalah hal yang penting, terutama jika Anda bekerja dalam bidang yang berhubungan dengan aktivitas tulis-menulis. Malah, hal ini adalah pemahaman dasar yang harus Anda kuasai.

Penggunaan tanda baca yang tepat dapat dengan tepat pula menyampaikan makna yang dimaksud oleh si penulis. Terlebih bahasa tulis memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik bahasa lisan.

Dalam bahasa lisan, orang akan lebih mudah untuk memahami maksud penutur melalui pengucapannya. Hal ini dikarenakan adanya intonasi pada pengucapan kalimat-kalimat yang dituturkan, sehingga makna ucapan dapat tersampaikan secara langsung.

Namun, dalam bahasa tulis si penulis hendaknya menguasai tata cara penulisan termasuk di dalamnya cara penulisan tanda baca sebagai intonasi atau jeda yang benar. Hal ini bertujuan juga untuk mencegah adanya miskomunikasi atau misinterpretasi.

Berikut uraian selengkapnya mengenai tata cara penulisan tanda baca yang benar dan tepat yang menarik untuk Anda pelajari.

Pentingnya Kemampuan Menulis dan Tanda Baca

Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siapa saja, karena menulis adalah sarana untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan.

Menulis pun tak boleh sembarangan agar makna yang hendak disampaikan bisa tepat sasaran. Memperhatikan ketepatan gagasan, kosakata, gramatikal dan ejaan yang digunakan adalah hal penting selanjutnya yang harus dikuasai.

Menulis merupakan suatu cara untuk menyampaikan pendapat atau ide yang ingin disampaikan melalui bahasa tulis. Pada saat menulis, seseorang harus terampil dan teliti dalam menggunakan bahasa dan tanda baca agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dan pembacanya.

Dalam bahasa tulis, tidak adanya unsur pendukung dalam komunikasi dapat menimbulkan multitafsir, untuk itu kelengkapan suatu kalimat dan tanda baca sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) penting diketahui oleh seorang penulis.

Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan. Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tulisan tersebut.

Oleh karena itu, mempelajari tata cara penulisan tanda baca yang benar sangat penting. Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna yang hendak disampaikan oleh penulis.

Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti yang kita maksudkan, mengutip Abdul Chaer dalam buku Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dan sebagainya). Tanda baca dapat membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Bayangkan jika tulisan dibuat tanpa tanda baca, pasti tulisan tersebut akan membuat bingung dan susah dicerna.

Sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Telah Disempurnahkan (EYD), ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara lain tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof.

Jenis dan Cara Penulisan Tanda Baca yang Benar

Sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), tanda baca terbagi menjadi lima belas jenis (Wijaya, 2012: 41). Adapun jenis dan aturan penggunaannya sebagai berikut:

1. Tanda titik (.)

  • Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan.
  • Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar.
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
  • Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan tempat terbit.
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan.
  • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
  • Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah dianggap umum. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih, hanya dipakai satu tanda titik.
  • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
  • 2. Tanda koma (,)

  • Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi, melainkan.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat, apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
  • Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti, o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan seperti, Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam sapaan.
  • Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
  • Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tinggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
  • Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.
  • Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
  • Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
  • Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. 
  • Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca/salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
  • 3. Titik koma (;)

  • Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
  • Tanda titik koma digunakan untuk akhiri pertanyaan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
  • Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata penghubung.
  • 4. Tanda Titik Dua (:)

  • Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap uang diikuti rangkaian atau pemerian.
  • Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
  • Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
  • Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, bab dan ayat dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
  • 5. Tanda Hubung (-)

  • Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
  • Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.
  • Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
  • Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
  • Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan.
  • Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan –an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
  • Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
  • 6. Tanda Pisah (‒)

  • Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
  • Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
  • Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau sampai ke’.
  • 7. Tanda Tanya (?)

  • Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
  • Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
  • 8. Tanda Seru (!)

  • Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
  • 9. Tanda Elipsis (...)

  • Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
  • Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
  • 10. Tanda Petik (“...”)

  • Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
  • Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
  • 11. Tanda Petik Tunggal (‘... ‘)

  • Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan-petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
  • Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.
  • Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing.
  • 12. Tanda Kurung ((...))

  • Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
  • Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
  • Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
  • Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang merinci urutan keterangan.
  • 13. Tanda Kurung Siku ([...])

  • Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat, atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
  • Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. 
  • Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
  • 14. Tanda Garis Miring (/)

  • Tanda garis miring di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
  • Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun. 
  • 15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

  • Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
  • Fungsi Tanda Baca

    Tanda baca memiliki peran penting dalam tulisan, membantu menyusun dan memperjelas makna kalimat. Fungsi utama tanda baca adalah untuk memisahkan kalimat dan frasa, menunjukkan pertanyaan dan seruan, serta menandai kutipan dan dialog. Dengan tanda baca yang tepat, tulisan menjadi lebih mudah dipahami dan dibaca dengan baik, menghindari ambiguitas dan kebingungan.

    Tanda baca juga digunakan untuk menambahkan penjelasan dan informasi tambahan. Misalnya, tanda kurung menyertakan informasi yang tidak esensial namun tetap bermanfaat, sedangkan kurung siku sering digunakan dalam kutipan untuk menunjukkan teks yang telah diedit atau menambahkan penjelasan. Selain itu, tanda baca seperti titik dan koma digunakan dalam angka dan tanggal untuk memisahkan desimal atau ribuan, serta tanda garis miring untuk menunjukkan pilihan alternatif atau dalam penulisan tanggal.

    Dalam struktur kalimat, tanda baca membantu menekankan dan membentuk hubungan antar bagian kalimat. Titik dua, misalnya, digunakan untuk memperkenalkan daftar, kutipan, atau penjelasan yang mengikuti klausa independen, sementara tanda hubung menggabungkan kata-kata menjadi satu unit atau memisahkan suku kata pada akhir baris. Tanda baca memastikan bahwa tulisan mengalir dengan baik dan menyampaikan makna yang tepat sesuai dengan maksud penulis.

    Contoh Penggunaan Tanda Baca yang Benar

    Berikut beberapa contoh penggunaan tanda baca yang benar dalam kalimat:

    1. Titik (.)

    1. Saya membeli buku baru kemarin.
    2. Dia adalah seorang dokter yang sangat kompeten.

    2. Koma (,)

    1. Pada hari Senin, saya akan pergi ke Jakarta.
    2. Dia membeli apel, jeruk, pisang, dan anggur.

    3. Titik Koma (;)

    1. Saya suka kopi; dia lebih suka teh.
    2. Kita bisa pergi ke pantai; cuaca sangat bagus hari ini.

    4. Tanda Tanya (?)

    1. Apakah kamu sudah makan?
    2. Di mana kamu menemukan buku itu?

    5. Tanda Seru (!)

    1. Selamat ulang tahun!
    2. Hati-hati di jalan!

    6. Tanda Kutip (“ ”)

    1. Dia berkata, “Saya akan datang tepat waktu.”
    2. “Kapan kita akan bertemu?” tanya Andi.

    7. Tanda Kurung (( ))

    1. Dia lahir di Jakarta (ibu kota Indonesia) pada tahun 1990.
    2. Buku itu (yang sudah lama hilang) akhirnya ditemukan.

    8. Tanda Pisah (–)

    1. Beberapa alasan – seperti cuaca buruk – membuat acara ditunda.
    2. Dia pergi ke toko – meskipun hujan – untuk membeli roti.

    9. Titik Dua (:)

    1. Ada tiga hal yang harus diingat: kebersihan, ketepatan waktu, dan kerja keras.
    2. Dia mengutip kata-kata favoritnya: “Hidup adalah petualangan.”

    10. Apostrof (’)

    1. Ini adalah buku John's.
    2. Don’t worry, be happy.

    11. Tanda Garis Miring (/)

    1. Kami akan bertemu pada 10/08/2024.
    2. Pilihlah ya/tidak sesuai dengan kondisi.

    12. Kurung Siku ([ ])

    1. Dalam tulisannya, dia menambahkan [penjelasan tambahan] untuk memperjelas maksudnya.
    2. [Catatan editor: bagian ini telah diperbarui untuk akurasi.]

    Dengan penggunaan tanda baca yang benar, teks menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Setiap tanda baca memiliki fungsi spesifik yang membantu menyusun kalimat dan menyampaikan makna dengan tepat.

    (mdk/edl)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    15 Tanda Baca beserta Contohnya, Jangan Sampai Tertukar
    15 Tanda Baca beserta Contohnya, Jangan Sampai Tertukar

    Tanda baca adalah simbol yang digunakan dalam tulisan untuk menunjukkan struktur, intonasi, dan jeda saat membaca.

    Baca Selengkapnya
    Baca Kepribadian Seseorang Melalui Tanda Tangan, Begini Caranya
    Baca Kepribadian Seseorang Melalui Tanda Tangan, Begini Caranya

    Tanda tangan yang dimiliki seseorang bisa menjadi cara untuk mengetahui kepribadian seseorang.

    Baca Selengkapnya
    Contoh Berbalas Pantun 2 Orang Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak
    Contoh Berbalas Pantun 2 Orang Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

    Bermain pantun berbalas memiliki nilai penting dalam meningkatkan kreativitas dan kemampuan verbal seseorang.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Contoh Kata Pengantar beserta Elemen dan Cara Penulisannya
    Contoh Kata Pengantar beserta Elemen dan Cara Penulisannya

    Kata pengantar memiliki peran penting dalam memberikan pandangan singkat tentang isi karya yang akan dibaca, sambil memberikan rasa penasaran kepada pembaca.

    Baca Selengkapnya
    4 Cara Menghilangkan Tanda Lahir Secara Alami, Lengkap dengan Jenis-Jenisnya yang Perlu Diketahui
    4 Cara Menghilangkan Tanda Lahir Secara Alami, Lengkap dengan Jenis-Jenisnya yang Perlu Diketahui

    Berikut informasi cara menghilangkan tanda lahir secara alami.

    Baca Selengkapnya
    Contoh Sisindiran Bahasa Sunda Kocak, Mampu Menggelitik dan Bikin Tertawa Terbahak-bahak
    Contoh Sisindiran Bahasa Sunda Kocak, Mampu Menggelitik dan Bikin Tertawa Terbahak-bahak

    Sisindiran Sunda ini juga mempunyai pesan yang hendak disampaikan pada pembaca atau para pendengar.

    Baca Selengkapnya
    5 Tanda Kamu Termasuk Pribadi yang Membosankan Menurut Orang Lain
    5 Tanda Kamu Termasuk Pribadi yang Membosankan Menurut Orang Lain

    Cobalah untuk mengamati, apakah dirimu termasuk orang yang membosankan di mata orang lain berdasarkan tanda-tanda berikut ini. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

    Baca Selengkapnya
    7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat
    7 Tanda Penuaan Dini pada Wajah dan Pemicunya, Cegah Sebelum Terlambat

    Tanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.

    Baca Selengkapnya
    5 Tanda Orang yang Bahagia, Dapat Dilihat dari Kebiasaannya
    5 Tanda Orang yang Bahagia, Dapat Dilihat dari Kebiasaannya

    Apa saja tanda orang yang bahagia? Berikut ini tanda-tanda serta penjelasan lengkapnya.

    Baca Selengkapnya