Cerita Unik di Balik Segarnya Dawet Jabung Ponorogo, 'Pembeli Bisa Nikahi Penjual'
Merdeka.com - Dawet Jabung merupakan minuman tradisional khas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Keberadaannya menjadi buruan lantaran bisa menghilangkan rasa haus. Dawet Jabung memiliki cita rasa manis gurih dan sedikit asam yang menyegarkan. Menariknya, terdapat cerita unik di balik semangkuk Dawet Jabung, di mana pembelinya disebut bisa menikahi sang penjual.
Sepintas Dawet Jabung tak jauh berbeda dari minuman serupa, dengan tampilan dominan putih santan. Harganya pun terbilang murah, yakni hanya Rp4 ribu untuk per mangkuknya. Namun di dalam setiap porsi Dawet Jabung, akan disertakan sebuah isian bernama gempol yang tidak dijumpai di dawet manapun.
Bagi wisatawan yang tertarik bisa menjumpai minuman asli bumi reog ini di sepanjang jalan Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Berikut kisah unik dawet jabung selengkapnya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Apa makanan tradisional Jawa Timur yang populer? Terdapat beberapa makanan tradisional Jawa Timur yang populer dan menjadi favorit masyarakat. Mulai dari soto Lamongan, rawon, bebek Madura, hingga nasi krawu.
-
Apa yang menjadi minuman utama di Jawa Barat? Teh tawar jadi minuman utama di setiap tempat makan.
-
Bagaimana Kue Bacot Betawi dihubungkan dengan omongan? Kemudian, bacot juga ada yang berasal dari omongan dari tetangga yang banyak bertanya tentang siapa sosok perempuan yang akan dinikahi.Terakhir, bacot juga dikaitkan dengan omongan pihak kerabat yang juga dibagikan kue setelah lamaran.Nantinya, kerabat akan mengembalikan wadah yang diisi sejumlah nominal uang.Di sini, kerabat akan menggerutu jika kuenya tidak sesuai harapan. Namun, jika kuenya dianggap spesial si pemberi akan disanjung dengan kata-kata manis yang kemudian dianggap sebagai istilah bacot atau menyampaikan informasi yang berlebihan.
-
Sambal apa yang populer di Jawa? Kabarnya, Serat Centhini juga menuliskan 46 jenis sambal yang familiar di masyarakat Jawa, seperti sambal kluwak, sambal gocek, sambal trancam congor, sambal cempaluk, dan masih banyak lagi.
-
Mengapa rawon populer di Jawa Timur? Rawon adalah hidangan khas Jawa Timur, Indonesia, yang telah lama dikenal sebagai salah satu kuliner tradisional menggugah selera.
Bahannya dari Tepung Pohon Aren yang Berumur Puluhan Tahun
Satu porsi Dawet Jabung
©2022 Nurul Diva Kautsar/ Merdeka.com
Salah satu penjual Dawet Jabung di Warung Mbak Yuna bernama Ita (38) menjelaskan jika keunikan dari Dawet Jabung adalah bahan cendolnya yang menggunakan tepung aren. Menurut Ita, tepung aren yang dipakai berasal dari pohon yang sudah berusia tua.
“Jadi kalau dawet jabung ini kan pakainya tepung aren, itu berasal dari pohon kolang kaling yang sudah tumbuh berpuluh-puluh tahun. Nah kalau pohonnya muda itu, nanti gak keluar tepungnya,” terang Ita saat ditemui Merdeka.com beberapa waktu lalu.
Bahan tepung arennya dikatakan Ita cukup sulit didapat, dan harus mencarinya di kawasan Ngebel. Sehingga saat ini terdapat kelompok tersendiri yang khusus mencari tepung aren, dan masih berasal dari Desa Jabung.
“Soalnya mencari pohon untuk tepungnya itu sulit, dan berada di ereng-ereng jurang. Sekarang biasanya ada kelompok yang akan menyetorkan pohonnya ke para penjual untuk dibuat dawet,” terangnya menambahi.
Pakai Gempol dan Garam
Bahan tambahan berupa air garam untuk menambah cita rasa Dawet Jabung
©2022 Nurul Diva Kautsar/ Merdeka.com
Kemudian, Dawet Jabung juga memiliki keunikan pada isinya yang menggunakan sebuah gempol. Gempol sendiri berbahan tepung beras yang berfungsi sebagai pelengkap isian bersama irisan pisang kepok dan ketan hitam.
Dalam satu porsi Dawet Jabung terdapat dawet santan, juruh (gula aren), gempol, es batu air garam sebagai penambah cita rasa dan tapai ketan hitam yang membuatnya kian asam segar.
“Gempol sendiri bahannya dari tepung beras yang diuleni, kemudian dikukus selama dua jam pakai air pandan supaya harum. Setelah itu didinginkan lalu diparut dan kemudian dikukus lagi, jadi dua kali kukus,” kata Ita.
Di Balik Cerita Pembeli Nikahi Penjual
Keunikan Dawet Jabung yakni berkenaan dengan cerita di balik pembeli yang harus menikahi penjualnya.
Di kalangan penjualnya, terdapat mitos yang masih dipegang hingga sekarang yakni pembeli dilarang mengambil lepek atau piring tatakan saat penjual menyerahkan satu mangkuk minuman tersebut.
Ketika lepek atau tatakan tadi terambil oleh si pembeli, maka ia wajib menikahi penjual dawet itu. Walau demikian, Ita menyebut bahwa cerita tersebut merupakan mitos yang telah beredar turun temurun.
Hal ini juga terkait dengan para penjualnya yang kebanyakan merupakan kaum wanita dan biasanya melarang pembeli terlebih kaum pria untuk menarik tatakan atau lepek tadi.
“Kalau yang soal mitos lepek itu, kan cuma cerita dari turun temurun, dan itu tidak benar,” katanya.
Jadi Cerita untuk Menarik Pelanggan
Ita, saat meracik satu porsi Dawet Jabung
©2022 Nurul Diva Kautsar/ Merdeka.com
Lebih lanjut dikatakan Ita bahwa cerita tersebut berkembang untuk menarik minat para pelanggan yang sudah ada sejak generasi awal penjualnya.
“Tapi kalau ada yang dilepas lepeknya, mungkin itu penjualnya sudah bersedia dilamar atas kesepakatan tertentu orang. Karena belum tentu semuanya mau dilamar, makanya ini dibilangnya sebagai mitos,” kata dia.
Selain dawet, di warung Dawet Jabung Mbak Yuna juga tersedia berbagai gorengan, salah satunya Lentho yang juga khas dan cocok dinikmati bersama dawet jabung dengan rasa gurih dan sedikit pedas. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sensasi menyeruput kopi bacem madu dari dataran tinggi Wonosalam, Jombang.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris ini konon sudah ada sejak era Presiden Soekarno
Baca SelengkapnyaJajanan ini mulai populer sejak tahun 1960-an dan dipercaya para petani membuat hasil panen melimpah.
Baca SelengkapnyaJika diperhatikan dari kejauhan, penjual es dawet sampai tidak bisa terlihat lantaran tertutup para pembeli.
Baca SelengkapnyaPulang dari Ciamis tanpa membawa oleh-oleh akan terasa kurang lengkap. Mulai dari camilan gurih hingga makanan khas yang kaya rasa.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1964.
Baca SelengkapnyaMomen keseruan Irjen Dedi Prasetyo ‘jualan’ dawet dalam acara siraman sang putri. Menariknya, ‘jualan’ dawet ini dibeli oleh istri Wakapolri.
Baca SelengkapnyaIde kreatif pedagang ala S3 marekting ini patut diacungi jempol!
Baca SelengkapnyaMeski namanya mengandung unsur sosok raksasa yang mengerikan, minuman ini nyatanya bikin ketagihan
Baca Selengkapnya