China Menolak Disebut Sebagai Negara Asal Virus Corona, Ini Alasannya
Merdeka.com - Akhir 2019 lalu, muncul virus baru di Kota Wuhan, China. Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, Wuhan diisolasi. Virus baru yang disebut sebagai virus corona ini menyebar luas hingga akhirnya sampai ke berbagai belahan dunia.
WHO menamai virus ini dengan nama Covid-19, dan tak menamainya dengan wilayah penemuan pertama seperti MERS. Hampir tiga bulan, angka pasien yang terinfeksi terus meningkat. Kamis (12/3), WHO meningkatkan status corona menjadi pandemi global.
Hingga saat ini, belum bisa dipastikan dari mana virus ini berasal. Dilansir dari Liputan6.com, otoritas China menyatakan tidak terima dengan pernyataan salah satu pejabat Amerika Serikat yang menyebut Covid-19 dengan Virus Corona Wuhan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
AS Sebut Covid-19 dengan Virus Corona Wuhan
Menlu AS, Mike Pompeo menggunakan istilah Virus Corona Wuhan untuk menyebut Covid-19. Selain Pompeo, anggota DPR AS, Kevin MacCarthy juga menyebut Covid-19 dengan istilah Virus Corona China.
Sejak awal Maret lalu, China sudah menyatakan penolakan atas penyebutan Covid-19 dengan menggunakan nama Wuhan atau China, seperti yang dilakukan dua pejabat AS tersebut.
"Meski WHO sudah resmi menamakan Virus Corona baru ini, oknum politikus Amerika tidak menghormati sains dan keputusan WHO, langsung mengambil peluang untuk menstigmasi China dan Wuhan. Kami mengecam praktik buruk ini," ujar jubir Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang seperti dikutip CNBC, Rabu (11/3/2020).
Sebut Asal Virus Masih dalam Pencarian
Juru bicara Kemenlu China lainnya, Zhao Lijian, juga bersikeras menyatakan penolakannya terhadap istilah yang menurut mereka menggiring stigma tersebut.
2020 Merdeka.com/Twitter
"Tidak ada kesimpulan yang sudah dicapai terkait asal virus corona, sebab pencarian jejak virus masih berlangsung," jelas Zhaou. Pernyataan itu disampaikan melalui akun resmi @MFA_China, 4 Maret 2020 lalu.
Jubir Kemenlu China: Belum Tentu Berasal dari China
Meski pencarian masih berlangsung, pihak China tetap optimis kalau pandemi baru ini bukan berasal dari negara mereka. Pernyataan ini juga disampaikan Zhaou.
2020 Merdeka.com/Liputan6.com
"Covid-19 memang dikonfirmasi pertama kali ditemukan di China, tapi itu bukan berarti asli berasal dari dataran China. Kami masih terus melacak dari mana virus ini berasal," tulis Zhaou.
AS Menolak Minta Maaf
China sudah terang-terangan menyatakan ketidak terimaan mereka atas penyebutan Covid-19 oleh pejabat AS, yang menyertakan identitas mereka. Namun, Pompeo dan McCharty menolak untuk meminta maaf.Dilansir dari Liputan6.com, menurut Pompeo, Covid-19 memang berasal dari China. Bahkan, McCharty ikut menyalahkan Partai Komunis China atas virus corona ini. Hingga kini, virus corona telah menyebar di berbagai negara, salah satunya Indonesia. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala HMPV memang seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada.
Baca SelengkapnyaVirus yang sudah merebak di China ini disebut-sebut mirip Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaTemuan sementara, penyebab utama pneumonia misterius di China adalah mycoplasma.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaKasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaSemua kasus di Tanah Air melibatkan anak-anak, namun virus HMPV ini bukanlah ancaman baru.
Baca Selengkapnya