Cuaca Dingin, Begini Penampakan Dieng yang Membeku di Suhu Minus 1 Derajat Celcius
Merdeka.com - Belakangan ini cuaca ekstrem memang terjadi di berbagai belahan bumi, termasuk juga Indonesia. Jika beberapa bulan yang lalu sempat dilanda cuaca super panas, kini giliran cuaca dingin yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
Bukan hanya perasaan kita saja, cuaca ini dibuktikan dengan kondisi Dieng yang membeku. Lewat unggahan akun twitter @merapi-uncover Kamis (30/06) pagi tadi, diketahui jika Dieng kini berada di suhu -1° Celcius.
Hal ini pun membuat tanaman-tanaman membeku. Bahkan terlihat jelas buih-buih embun yang membeku menjadi es di atas dedaunan. Seperti apa ya? Berikut potret Dieng yang membeku di suhu -1° Celcius.
-
Apa yang terjadi di Dieng saat cuaca dingin ekstrem? Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es.
-
Kapan Dieng biasanya mengalami cuaca dingin ekstrem? Cuaca ekstrem ini biasanya terjadi setiap Agustus-September
-
Mengapa cuaca ekstrem di Dieng menarik wisatawan? Fenomena ini menjadi salah satu daya pikat bagi wisatawan.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
-
Apa yang terjadi di Dieng pada awal musim kemarau? Pada awal Juni ini, sudah muncul embun es pada beberapa lokasi di Dieng.
-
Bagaimana suhu di Dieng saat embun es muncul? Pada pagi hari, suhu di Dieng mencapai 2 derajat celsius.
Suhunya Minus
©2022 Merdeka.com/twitter.com
Pagi ini, Dieng disebut-sebut menjadi sangat dingin. Bagaimana tidak, suhu di Dieng dini hari tadi turun hingga ke angka -1° Celcius. Hal ini terlihat pada fitur suhu yang sudah tersedia di smartphone.
Membeku
©2022 Merdeka.com/twitter.com
Karena suhunya yang berada di bawah 0, tak heran jika Dieng benar-benar membeku. Bahkan rerumputan hijau tampak dilapisi oleh embun yang membeku menjadi lapisan es.
Mirip di Eropa
©2022 Merdeka.com/twitter.com
Saking dinginnya Dieng, jika mengunjungi Dieng sekarang akan sama rasanya seperti sedang berada di Eropa. Meski bukan musim dingin yang dipenuhi salju, cuaca di Dieng di sebut mirip dengan Eropa. Pemilik akun pun menyarankan bagi yang rindu dengan suasana Eropa untuk mengunjungi Dieng dalam waktu dekat.
Komentar Warganet
©2022 Merdeka.com/twitter.com
Unggahan ini pun dibanjiri komentar warganet twitter. Beberapa ada yang ingin datang ke Dieng untuk merasakan sensasi dinginnya, beberapa juga ada yang mengomentarinya dengan hal-hal lucu.
“Kalau jadi berangkat jangan lupa pakai kalung kompor,” tulis akun @ssintanurani dalam bahasa Jawa.
“Suhu 15-18 aja udah double 3 baju,” tulis akun @pipitwinarti.
“Sedingin kamu,” tulis akun @opetupenipen. (mdk/asr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan ini, suhu di beberapa daerah di Indonesia memang sedang dingin. Begitu juga di dataran tinggi Dieng yang lagi-lagi membeku karena suhu di bawah nol.
Baca SelengkapnyaEmbun es ke-5 yang tercatat di tahun ini. Begini kondisi Dieng yang kembali membeku.
Baca SelengkapnyaSuhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna Minggu (14/7), pukul 05.30 WIB, tercatat mencapai minus 1 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaFenomena bediding membuat suhu udara di Bali akan turun dari suhu maksimumnya dan secara umum hingga 28-30 derajat celsius.
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Bikin Suhu Udara Terasa Makin Gerah, BMKG Ungkap Penyebab Utamanya
Baca SelengkapnyaSuhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem ini biasa terjadi setiap Agustus-September.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSebagian besar wilayah di Pulau Jawa sedang dilanda suhu dingin.
Baca SelengkapnyaBalai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyarankan pendaki harus berhati-hati
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca Selengkapnya