Fakta Baru Reog Ponorogo Siap Jadi Warisan Budaya yang Diakui UNESCO
Merdeka.com - Bupati Ponorogo Giri Sancoko optimis reog bakal segera menjadi warisan budaya tak benda yang diakui Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).
"Saya sangat-sangat optimistis untuk itu," tegasnya di sela menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (19/4).
Giri mengungkapkan, persoalan Reog Ponorogo hampir menemui titik terang, terlebih selama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengacu hasil tim penilai.
-
Siapa yang melestarikan Reog Ponorogo? 'Kita yang melestarikan permainan ini rata-rata anak keturunan Jawa. Jadi mungkin anggapan orang-orang Indonesia, Malaysia ini semuanya orang Melayu. Tapi bukan, di sini juga ada orang Jawa. Dan yang memainkan permainan ini hanya orang keturunan Jawa,'
-
Bagaimana Reog Ponorogo diwariskan? Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
-
Mengapa Reog Ponorogo tetap diwariskan? 'Mereka sampai di sini sudah lebih dari 120 tahun. Waktu itu belum ada namanya Indonesia belum ada juga Malaysia. Jadi sekarang kita adalah warga negara Malaysia yang ingin memastikan bahwa budaya leluhur kita dari Ponorogo tetap diwariskan secara turun temurun di sini,'
-
Dimana Reog Ponorogo dipertunjukkan? Kami banyak dapat undangan untuk acara-acara perkawinan, sunatan, potong rambut, kenduri, dan sebagainya,' kata Pak Din
-
Siapa pendiri Kabupaten Ponorogo? Bathara Katong, pendiri kabupaten Ponorogo menipu musuhnya dengan cara cerdik.
-
Dimana tradisi Rebo Wekasan di Tegal masih berlangsung? Hingga saat ini, Tradisi Rebo Wekasan di Desa Sitanjung Lebaksiu Tegal masih terus dilaksanakan.
"Sudah jelas tim penilai ini independen yang kapabel dan ahli di bidangnya, lalu juga fasilitator UNESCO," terangnya, dikutip dari Antara.
Dokumen Lengkap
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Bupati Ponorogo itu menegaskan bahwasanya dokumen terkait kesiapan kesenian reog menjadi warisan budaya tak benda sudah komplet.
"Kami punya segudang bukti dan segudang literatur yang dijadikan acuan untuk mengajukannya ke UNESCO," imbuhnya.
Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan tradisional masyarakat Ponorogo yang di dalamnya terdapat unsur-unsur penari warok, jatil, bujangganong, kelana sewandana, dan barongan.
Pertunjukan tersebut diiringi seperangkat instrumen khas yang terdiri dari kendang, kempul (gong), kethuk-kenong, slompret, tipung, dan angklung.
Nomine Tunggal
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Menko PMK Muhadjir Effendy mendukung kesenian Reog Ponorogo diusulkan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda RI.
"Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia," tegasnya.
Reog Ponorogo, kata dia, masuk nomine tunggal warisan budaya tak benda (intangible cultural heritagen/ICH) setelah sebelumnya tercatat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Mendikbud RI pada 2013.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Abetnego juga mengaku optimistis kesenian Reog Ponorogo akan lolos sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, Jokowi perlu memberikan dukungan terhadap pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban supaya terwujud pada 2024.
Baca SelengkapnyaGrebeg Suro Ponorogo 2023 digelar untuk menyambut bulan Muharam dalam kalender Islam atau awal bulan pertama tahun baru Jawa.
Baca SelengkapnyaSelangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO
Baca SelengkapnyaKesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
Baca SelengkapnyaGibran menambahkan Jika saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari UNESCO terkait penghargaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBang Doel akan mengawal ketahanan budaya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKrecek Bung bukan sekadar makanan, tetapi juga menunjukkan jati diri masyarakat Kabupaten Lumajang
Baca SelengkapnyaBang Doel berjanji akan terus menjaga dan mempromosikan budaya Betawi, di manapun dan kapanpun
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaSelo menurut Ganjar, Satu, wisata agronya ada. Dua, alamnya bagus. Tiga, sport tourismnya jalan. Kemudian yang keempat budaya,
Baca SelengkapnyaWilayah Cirebon, Jawa Barat memiliki ragam tradisi dan budaya yang khas. Seluruhnya perlu dirawat salah satunya melalui Festival Kedawung Ngesti Luhung.
Baca Selengkapnya