Mengenal Gili Iyang Sumenep, Pulau Beroksigen Tinggi Bikin Warga Jarang Sakit
Merdeka.com - Pulau Gili Iyang yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikenal memiliki kadar oksigen tinggi hingga mencapai 21%. Angka ini termasuk kedua tertinggi di dunia setelah Laut Mati, sebuah danau di Yordania.
Selain dikenal dengan kadar oksigennya yang tinggi, Pulau Gili Iyang juga memiliki pantai dengan hamparan pasir putih yang lembut dan menawan.
Keistimewaan
-
Kenapa kadar oksigen Giliyang tinggi? Tingkat oksigen di Giliyang sekitar 20,9% pada siang hari dan lebih dari 21% pada malam hari.
-
Kenapa Gili Genting menjadi surga dunia? Pesona Alam Pulau Gili Genting dengan keindahan alamnya yang memukau menjadi salah satu tujuan yang layak dikunjungi wisatawan. Selain menikmati keindahan lanskap alamnya, wisatawan juga bisa merasakan langsung sensasi menjelajahi surga dunia di Sumenep ini.
-
Negara apa yang memiliki udara paling bersih? Berdasarkan laporan dari euronews.com, terdapat tujuh negara yang telah memenuhi pedoman kualitas udara yang ditetapkan oleh WHO:AustraliaEstoniaFinlandiaGrenadaIslandiaMauritiusSelandia Baru
-
Negara mana saja yang memiliki udara paling bersih? Berdasarkan laporan dari euronews.com, terdapat tujuh negara yang telah memenuhi pedoman kualitas udara yang ditetapkan oleh WHO: Australia, Estonia, Finlandia, Grenada, Islandia, Mauritius, Selandia Baru.
-
Dimana tempat dengan salinitas tertinggi di dunia? Laut Mati adalah salah satu tempat dengan salinitas tertinggi di dunia, dengan kadar garam mencapai sekitar 33%, yang memungkinkan manusia untuk mengapung di permukaannya.
-
Di mana udara paling bersih berada? Berdasarkan informasi dari WHO, terdapat tujuh negara yang menonjol karena kualitas udara terbaik di dunia.
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Keberadaan Pulau Gili Iyang sudah banyak diketahui masyarakat Sumenep, namun belum dengan keistimewaan yang dimilikinya. Bahkan, majalah POTENSI edisi 44 yang terbit Agustus 2014 mengungkapkan, di tahun itu warga Desa Banra’as dan Desa Bancamara yang tinggal di pulau tersebut belum lama mengetahui potensi istimewa Pulau Gili Iyang.
Keindahan Pulau
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Pulau Gili Iyang seluas hampir sembilan kilometer persegi itu bisa ditempuh melalui perjalanan laut. Keindahan pulau sudah tampak saat pengunjung masih dalam perjalanan laut. Selain itu, pengunjung bisa melihat para nelayan menebar jala dan menjaring ikan di sekitar pulau.
Saat perahu penumpang bersandar di dermaga kecil Desa Banra’as, pengunjung akan merasakan sensasi menghirup udara yang terasa begitu ringan. Ditambah angin yang bertiup sepoi-sepoi dari arah laut.
Suasana di Gili Iyang sangat berbeda dengan wilayah perkotaan. Jika kadar oksigen di area perkotaan rata-rata 16-17%, kadar oksigen di Pulau Gili Iyang bisa mencapai 21%.
Penelitian Kadar Oksigen
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Carik Desa Banra’as saat itu, Mutawajih menjelaskan, keistimewaan udara di Pulau Gili Iyang diketahui pada 2006 lalu. Saat itu, peneliti di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendapati dari pantauan satelit bahwa kandungan oksigen di Gili Iyang cukup tinggi. LAPAN memutuskan melakukan penelitian selama tiga bulan dengan menebar delapan alat pengukur kandungan oksigen di udara.
Selama tiga bulan penelitian dilakukan terus menerus, sampai LAPAN benar-benar mendapati bahwa kandungan udara di Gili Iyang cukup tinggi. Bahkan, kandungan oksigennya pernah mengalahkan Laut Mati di Yordania.
Penelitian itu diperkuat dengan temuan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur. Berdasarkan survei sementara, kadar oksigen di Gili Iyang mencapai 21,5 persen. Hal itu tak jauh berbeda dengan hasil survei Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim pada 2011 silam.
Kandungan oksigen yang cukup tinggi muncul karena pengaruh perputaran udara dari laut sekitar pulau. “Kawasan Pulau Gili Iyang itu masih belum banyak pencemaran udara, kawasannya masih alami dan bersih,” ungkap Mutawajih.
Warga Jarang Sakit
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Mutawajih mengungkapkan, kualitas udara di desanya sudah dirasakan masyarakat setempat. Masyarakat yang tinggal di Pulau Gili Iyang diketahui jarang terserang penyakit. Selain itu, usianya juga relatif lebih panjang.
Di Gili Iyang, kebanyakan yang meninggal lebih dulu adalah laki-laki. Pasalnya, mayoritas laki-laki di sana perokok, sedangkan perempuan tidak. “Di sini perempuan usianya bahkan bisa sampai 100 tahun lebih,” imbuhnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Giliyang atau Gili Iyang mendapat julukan "Pulau Oksigen" dan mulai ramai dipromosikan.
Baca SelengkapnyaPulau Giliyang atau Gili Iyang memiliki konsentrasi oksigen tinggi dan ternyata bisa bermanfaatn untuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur menyebut Pulau Giliyang, Sumenep sebagai anugerah luar biasa dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaPerjalanan itu memakan waktu 8 jam dengan panoerama alam yang memukau
Baca SelengkapnyaBanyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaJakarta kembali jadi kota dengan udara terburuk sedunia. Namun, masih ada kota-kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara yang baik.
Baca SelengkapnyaTempat ini bisa menjadi salah satu wishlist wisata kamu karena indahnya bak surga tersembunyi.
Baca SelengkapnyaSalah satu mata air sering dikunjungi pada setiap malam keramat penanggalan Jawa
Baca SelengkapnyaPantai ini terhitung sepi dan jarang dikunjungi wisatawan. Namun pernah beberapa kali menelan korban jiwa
Baca SelengkapnyaLaut-laut di wilayah Jawa Timur memiliki keindahan yang tak tertandingi.
Baca Selengkapnya