Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Heatwave dan Penyebabnya, Fenomena Gelombang Panas yang Berkepanjangan

Mengenal Heatwave dan Penyebabnya, Fenomena Gelombang Panas yang Berkepanjangan Ilustrasi panas ekstrim. ©shutterstock.com/Morgar

Merdeka.com - Heatwave atau gelombang panas adalah fenomena alam yang tengah merebak belakangan ini. Heatwave adalah periode cuaca yang sangat panas, disertai dengan kelembapan yang tinggi, yang terutama terjadi di negara-negara beriklim samudra.

Heatwave terjadi ketika suhu maksimum dan minimum menjadi sangat panas selama periode tiga hari di suatu lokasi. Namun, perlu diperhatikan bahwa ukuran heatwave sangat relatif tergantung iklim yang biasa ada di suatu daerah, dan relatif terhadap suhu normal untuk suatu musim di daerah tersebut.

Sebab, suhu yang dianggap normal oleh orang-orang dari iklim yang panas dapat disebut heatwave oleh orang-orang yang berasal dari daerah yang dingin. Oleh sebab itu, untuk dianggap sebagai heatwave atau gelombang panas, suhu harus berada di luar rata-rata historis suatu wilayah. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai heatwave yang menarik diketahui.

Orang lain juga bertanya?

Pengertian Heatwave

Heatwave atau gelombang panas adalah periode cuaca panas tidak biasa yang umumnya berlangsung selama dua hari atau lebih. Untuk dapat dikatakan heatwave, suhu panas harus berada di luar rata-rata historis di area tersebut.

Dibutuhkan lebih dari sekadar suhu maksimum harian yang tinggi untuk menentukan heatwave. Sebab perlu diperhatikan pula tentang seberapa dingin suhu di malam hari. Siang hari yang panas dengan malam yang sejuk atau dingin memungkinkan pemulihan gelombang panas tersebut setiap hainya.

Namun jika suhu tetap tinggi di malam hari, maka suhu panas maksimum akan tercapai lebih awal keesokan harinya dan akan bertahan lebih lama. Ketika suhu malam dan siang hari yang luar biasa tinggi bertahan, tekanan panas menjadi faktor penting dalam kesehatan manusia dan infrastruktur.

Mengutip laman WHO, heatwave dapat berlangsung selama beberapa hari dan berdampak signifikan pada masyarakat, termasuk peningkatan kematian terkait panas. Heatwave adalah salah satu fenomena alam yang paling berbahaya, tetapi jarang mendapat perhatian yang memadai karena jumlah kematian dan kehancurannya tidak selalu langsung terlihat.

Paparan populasi terhadap panas juga meningkat karena perubahan iklim. Secara global, terdapat peningkatan peristiwa suhu ekstrem dalam frekuensi, durasi, dan besarnya. Efek panas pun dapat diperburuk di kota-kota, dengan minimnya lahan hijau dan efek rumah kaca.

Gelombang panas juga dapat membebani layanan kesehatan dan darurat, meningkatkan tekanan pada air, energi, dan transportasi yang mengakibatkan kekurangan daya atau bahkan mati lampu. Ketahanan pangan dan mata pencaharian juga dapat terganggu jika masyarakat kehilangan hasil panen atau ternak karena panas yang ekstrim.

Penyebab Heatwave

Berikut adalah penjabaran mengenai penyebab heatwave. Mengutip laman Energy Education, heatwave adalah hasil dari udara yang terperangkap. Udara biasanya mengelilingi dunia dalam wujud angin besar. Namun jika terperangkap di satu wilayah, udara dibiarkan menghangat hingga suhu yang tidak biasa karena sinar matahari.

Udara sering terjebak karena sistem tekanan tinggi. Sistem ini memaksa udara ke bawah. Dengan udara yang terperangkap, ia tidak dapat naik ke atmosfer bagian atas yang lebih dingin, sehingga mencegah terjadinya presipitasi.

Heatwave terbentuk ketika tekanan tinggi di atas (dari 10.000–25.000 kaki atau 3.000–7.600 meter) menguat dan bertahan di suatu wilayah selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Hal ini biasa terjadi di musim panas (baik di belahan bumi Utara maupun Selatan) karena arus jet 'mengikuti matahari'. Di sisi ekuator aliran jet, di lapisan atas atmosfer, terdapat area bertekanan tinggi.

Pola cuaca musim panas umumnya lebih lambat berubah daripada di musim dingin. Akibatnya, tekanan tinggi tingkat atas ini juga bergerak lambat. Di bawah tekanan tinggi, udara mereda (tenggelam) ke permukaan, memanas dan mengering secara adiabatik, menghambat konveksi dan mencegah pembentukan awan.

Reduksi awan meningkatkan radiasi gelombang pendek yang mencapai permukaan. Tekanan rendah di permukaan menyebabkan angin permukaan dari garis lintang yang lebih rendah membawa udara hangat, meningkatkan pemanasan.

Sebagai alternatif, angin permukaan dapat berhembus dari interior benua yang panas menuju zona pesisir, menyebabkan gelombang panas di sana, atau dari elevasi tinggi ke elevasi rendah, meningkatkan subsidensi dan pemanasan adiabatik.

Di Amerika Serikat Bagian Timur, gelombang panas dapat terjadi ketika sistem tekanan tinggi yang berasal dari Teluk Meksiko menjadi tidak bergerak di lepas Pesisir Atlantik (biasanya dikenal sebagai Dataran Tinggi Bermuda). Massa udara panas lembap terbentuk di atas Teluk Meksiko dan Laut Karibia, sementara massa udara panas kering terbentuk di atas gurun Barat Daya dan Meksiko utara.

Di Provinsi Western Cape Afrika Selatan, gelombang panas dapat terjadi ketika udara lepas pantai bertekanan rendah dan udara pedalaman bertekanan tinggi bergabung membentuk Bergwind. Udara menghangat saat turun dari pedalaman Karoo, dan suhu akan naik sekitar 10 °C dari pedalaman ke pantai.

Kelembapan yang ada biasanya sangat rendah, dan suhu bisa mencapai lebih dari 40°C di musim panas. Suhu resmi tertinggi yang tercatat di Afrika Selatan (51,5°C) tercatat pada suatu musim panas selama bergwind yang terjadi di sepanjang garis pantai Eastern Cape.

Peran kelembapan tanah juga dapat berkontribusi pada intensifikasi heatwave di Eropa. Kelembapan tanah yang rendah menyebabkan sejumlah mekanisme umpan balik yang kompleks, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan.

Salah satu mekanisme utamanya adalah berkurangnya pendinginan evaporatif di atmosfer. Ketika air menguap, ia menghabiskan energi dan dengan demikian akan menurunkan suhu di sekitarnya. Jika tanah sangat kering, radiasi matahari yang masuk akan menghangatkan udara dengan sedikit atau tanpa efek pendinginan dari uap air yang menguap dari tanah. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Tips Mengatasi Heatwave dengan Tepat, Jaga Hidrasi Tubuh
7 Tips Mengatasi Heatwave dengan Tepat, Jaga Hidrasi Tubuh

Heatwave yang tengah melanda berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia ini perlu penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Bukan Heatwave, BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celsius
Bukan Heatwave, BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Indonesia Tembus 37 Derajat Celsius

Suhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.

Baca Selengkapnya
40 Caption Cuaca Panas Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak
40 Caption Cuaca Panas Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

Caption cuaca panas lucu bisa dijadikan sarana hiburan yang menyenangkan dan dibagikan di media sosial.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Penyebab Cuaca Panas Terik di Indonesia Mei 2024
INFOGRAFIS: Penyebab Cuaca Panas Terik di Indonesia Mei 2024

Cuaca di Indonesia panas terik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celcius

Baca Selengkapnya
Heatwave di Asia Tenggara, Apa Sebenarnya Penyebabnya?
Heatwave di Asia Tenggara, Apa Sebenarnya Penyebabnya?

Heatwave ini telah menyebabkan beberapa sekolah tutup dan mengganggu produktivitas pertanian di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya
Thailand-Filipina Serasa Terpanggang karena Suhu Panas Melebihi 50 Derajat
Thailand-Filipina Serasa Terpanggang karena Suhu Panas Melebihi 50 Derajat

Thailand-Filipina Serasa Terpanggang karena Suhu Panas Melebihi 50 Derajat

Baca Selengkapnya
Waspada! Indonesia Dilanda Cuaca Panas Sepekan ke Depan
Waspada! Indonesia Dilanda Cuaca Panas Sepekan ke Depan

Kondisi suhu panas sudah mulai melanda Sumatera Utara, Aceh, Jawa Timur, dan Bali

Baca Selengkapnya
Kapan Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Begini Penjelasan BMKG
Kapan Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Begini Penjelasan BMKG

Suhu maksimum tercatat terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 37,1 Derajat Celcius.

Baca Selengkapnya
3 Penyebab Suhu Udara Akhir-Akhir Ini Terasa Sangat Panas Padahal Sudah Masuk Musim Hujan
3 Penyebab Suhu Udara Akhir-Akhir Ini Terasa Sangat Panas Padahal Sudah Masuk Musim Hujan

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Benarkah Perubahan Iklim Bikin Badai Makin Ekstrim? Ini Penjelasan Ilmuwan
Benarkah Perubahan Iklim Bikin Badai Makin Ekstrim? Ini Penjelasan Ilmuwan

Laporan terkait badai ekstrem kerap terjadi. Benarkah hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim?

Baca Selengkapnya
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini
Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini

Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas Ekstrem 47 Derajat Celcius Serang Filipina, Sekolah-Sekolah Ditutup
FOTO: Panas Ekstrem 47 Derajat Celcius Serang Filipina, Sekolah-Sekolah Ditutup

Panas ekstrem dengan suhu hampir menyentuh 50 derajat Celcius melanda sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Filipina.

Baca Selengkapnya