Mengenal Highly Sensitive Person, Ketahui Penyebab hingga Ciri-Cirinya
Orang yang termasuk dalam kategori HSP cenderung merasakan emosi dengan lebih intens, baik itu kebahagiaan, kesedihan, atau kekhawatiran.
Highly Sensitive Person (HSP) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap rangsangan fisik, emosional, dan sosial di sekitarnya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Dr. Elaine Aron pada tahun 1990-an dan sejak itu menarik perhatian banyak orang yang merasa dirinya lebih peka dibandingkan orang lain.
HSP bukanlah suatu gangguan, melainkan bagian dari kepribadian seseorang yang membuat mereka merespons dunia sekitar dengan lebih mendalam dan detail. Kepekaan ini bisa menjadi kekuatan, namun juga bisa menimbulkan tantangan dalam situasi tertentu.
-
Apa tanda telinga sensitif? Ketika tubuh secara tiba-tiba menjadi lebih peka terhadap suara, hal itu bisa menjadi pertanda adanya kondisi yang perlu diperhatikan.
-
Kenapa telinga jadi sensitif? Meningkatnya sensitivitas kita terhadap suara bisa terjadi secara mendadak akibat sejumlah hal.
-
Siapa yang punya karakteristik? Karakteristik menurut Maxwell adalah pilihan yang bisa menentukan sukses atau tidaknya seseorang.
-
Mengapa SARA dianggap sensitif? Keberagaman suku, ras, dan agama menjadi isu sensitif semenjak praktik politik identitas mulai digunakan oleh para elite politik dalam kampanye-kampanyenya.
-
Apa ciri-ciri orang yang memiliki trauma di perilaku sehari-hari? Ciri-ciri orang yang mengalami trauma dapat terlihat dari beberapa perilaku sehari-hari yang ditunjukkan.
-
Apa saja yang bisa menjadi pemicu kulit sensitif? Kulit sensitif menurut definisinya adalah reaksi negatif kulit terhadap pemicu tertentu. Terkadang cara terbaik untuk mengatasi hal ini dengan menghindari pemicu tersebut. Perhatikan apa yang mungkin menyebabkan kulit sensitif Anda bergejolak. Misalnya, apakah karena parfum baru, bahan tertentu yang Anda kenakan atau terlalu sering terkena sinar matahari? Penyebab lainnya mungkin karena riasan, AC, atau pemanas ruangan.
Orang yang termasuk dalam kategori HSP cenderung merasakan emosi dengan lebih intens, baik itu kebahagiaan, kesedihan, atau kekhawatiran. Mereka juga lebih peka terhadap suara, cahaya, dan bahkan suasana hati orang-orang di sekitar mereka.
Hal ini sering membuat mereka merasa cepat lelah atau kewalahan dalam situasi sosial yang penuh dengan rangsangan. Oleh karena itu, banyak HSP yang cenderung lebih menikmati waktu sendirian atau dalam lingkungan yang tenang untuk menjaga keseimbangan emosional mereka.
Nah, berikut penjelasan lengkap mengenai kepribadian Highly Sensitive Person yang menarik untuk Anda pahami, dilansir dari berbagai sumber.
Diperkenalkan pada Tahun 1990-an
Konsep Highly Sensitive Person (HSP) pertama kali diperkenalkan oleh psikolog dan peneliti Amerika, Dr. Elaine Aron, pada tahun 1990-an. Aron melakukan penelitian tentang kepekaan individu terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar, yang akhirnya mengarah pada konsep bahwa beberapa orang secara alami lebih peka dibandingkan yang lain.
Ia menyebut kelompok ini sebagai "Highly Sensitive Person" atau orang dengan sensitivitas tinggi. Karyanya tentang HSP menjadi lebih populer setelah penerbitan bukunya yang berjudul The Highly Sensitive Person pada tahun 1996, yang menjelaskan tentang karakteristik, tantangan, dan potensi dari orang-orang yang memiliki kepekaan tinggi.
Dalam penelitiannya, Dr. Aron menemukan bahwa sekitar 15-20% dari populasi manusia memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rangsangan eksternal, baik itu suara, cahaya, emosi, atau perubahan sosial.
Hal ini bukanlah kondisi mental atau gangguan, melainkan sifat bawaan yang memengaruhi cara otak memproses informasi dan rangsangan. Dr. Aron mengungkapkan bahwa individu HSP cenderung memiliki sistem saraf yang lebih responsif, sehingga mereka merespons dengan lebih mendalam terhadap lingkungan di sekitar mereka.
Sejak pertama kali dikenalkan, konsep HSP mendapatkan banyak perhatian dari kalangan psikolog, peneliti, dan masyarakat umum. Banyak orang yang merasa bahwa konsep ini memberikan penjelasan atas pengalaman mereka yang sering kali merasa kewalahan dalam situasi sosial atau fisik tertentu.
Konsep HSP juga berkembang seiring waktu, dan telah diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk dalam psikologi klinis, pendidikan, dan penelitian sosial. Kontribusi Dr. Aron telah membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam tentang variasi kepribadian dan cara individu merespons dunia di sekitar mereka.
Penyebab Highly Sensitive Person
Penyebab menjadi seorang Highly Sensitive Person (HSP) berkaitan dengan berbagai faktor genetik dan biologis yang memengaruhi cara sistem saraf memproses rangsangan. Berikut beberapa penyebab utama yang dapat memengaruhi sensitivitas tinggi:
Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa sensitivitas tinggi mungkin memiliki komponen genetik. Beberapa studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa HSP bisa diwariskan melalui gen. Genetik memengaruhi bagaimana sistem saraf pusat merespons rangsangan dan informasi dari lingkungan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang juga HSP, kemungkinan besar mereka juga akan memiliki sifat yang sama.
Sistem Saraf yang Sensitif
Orang HSP memiliki sistem saraf yang lebih responsif dan terstimulasi dengan lebih mudah. Struktur dan fungsi otak mereka, terutama area yang berhubungan dengan pemrosesan emosi dan rangsangan sensorik, cenderung lebih aktif. Penelitian fMRI (functional magnetic resonance imaging) menunjukkan bahwa bagian-bagian otak seperti amigdala dan korteks prefrontal cenderung lebih aktif pada HSP ketika mereka menghadapi rangsangan emosional atau sensorik.
Penerimaan dan Pengolahan Informasi yang Berbeda
HSP memiliki cara yang berbeda dalam memproses informasi dan rangsangan. Mereka cenderung memperhatikan detail kecil dan merespons dengan lebih intens terhadap perubahan atau stimuli yang sering kali dianggap remeh oleh orang lain. Hal ini dapat memengaruhi cara mereka merasakan emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan mengalami lingkungan sekitar mereka.
Pengalaman Hidup Awal
Meskipun faktor biologis berperan penting, pengalaman hidup awal juga dapat memengaruhi sensitivitas seseorang. Lingkungan di mana seseorang dibesarkan, seperti pengalaman trauma, stres, atau dukungan emosional, dapat memengaruhi perkembangan kepribadian dan sensitivitas. Anak-anak yang mengalami lingkungan yang sangat stimulatif atau stres mungkin mengembangkan kepekaan yang lebih tinggi sebagai respons terhadap pengaruh tersebut.
Perbedaan Hormon dan Kimia Otak
Perbedaan dalam kadar hormon dan neurotransmitter juga dapat berkontribusi pada sensitivitas tinggi. Hormon seperti kortisol, yang terkait dengan stres, dan neurotransmitter seperti serotonin yang memengaruhi suasana hati, dapat memengaruhi cara individu merespons rangsangan emosional dan fisik.
Ciri-Ciri Highly Sensitive Person
Highly Sensitive Person (HSP) memiliki sejumlah ciri-ciri khas yang membedakan mereka dari orang lain dalam hal cara mereka merespons dan memproses rangsangan dari lingkungan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari HSP:
Sensitivitas Terhadap Rangsangan Sensorik
HSP sering kali sangat peka terhadap rangsangan sensorik, seperti suara keras, cahaya terang, bau kuat, atau tekstur tertentu. Mereka mungkin merasa terganggu atau cepat kewalahan oleh stimulasi yang tidak terlalu mencolok bagi orang lain, seperti bising di tempat umum, pencahayaan neon, atau bau makanan.
Empati yang Kuat
HSP memiliki kemampuan empati yang tinggi, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain dengan sangat dalam. Mereka sering kali merasa terhubung dengan emosi orang di sekitar mereka dan bisa merasakan perasaan orang lain hampir sekuat perasaan mereka sendiri.
Kecenderungan Merenung dan Memikirkan Detail
Orang HSP sering kali merenung secara mendalam dan memperhatikan detail kecil dalam situasi atau pengalaman. Mereka mungkin memikirkan suatu kejadian berulang kali, menganalisis berbagai aspek, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan secara menyeluruh.
Respons Emosional yang Intens
HSP merasakan emosi dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan orang lain. Mereka dapat merasakan kebahagiaan, kesedihan, atau stres dengan kekuatan yang lebih besar, dan respons emosional ini dapat memengaruhi suasana hati mereka secara signifikan.
Cepat Lelah dalam Situasi Sosial
HSP cenderung merasa cepat lelah atau kewalahan setelah berinteraksi dalam situasi sosial yang ramai atau penuh rangsangan. Mereka mungkin memerlukan waktu sendiri untuk mengembalikan energi dan merasa segar kembali setelah berada dalam lingkungan yang intens.
Sensitivitas Terhadap Perubahan
Perubahan dalam rutinitas, lingkungan, atau situasi sosial bisa memengaruhi HSP secara signifikan. Mereka mungkin merasakan stres atau kecemasan lebih besar ketika menghadapi perubahan besar, dan memerlukan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri.
Preferensi untuk Lingkungan yang Tenang
HSP sering kali lebih suka berada di lingkungan yang tenang dan teratur. Mereka mungkin menghindari tempat-tempat yang bising atau ramai dan lebih memilih tempat yang damai untuk merasa nyaman dan rileks.
Kecenderungan untuk Menghindari Konflik
Karena mereka sangat peka terhadap ketegangan emosional dan konflik, HSP sering kali berusaha menghindari situasi konflik atau ketegangan. Mereka mungkin lebih memilih untuk menjaga kedamaian dan harmoni dalam hubungan interpersonal.
Perhatian Terhadap Nuansa Kecil
Orang HSP cenderung memperhatikan nuansa kecil yang mungkin terlewatkan oleh orang lain. Mereka dapat memperhatikan perubahan halus dalam interaksi sosial, suasana lingkungan, atau perilaku orang lain.
Pengalaman Stres yang Intens
Situasi yang tampaknya tidak terlalu menekan bagi orang lain bisa menjadi sumber stres besar bagi HSP. Mereka mungkin merasakan dampak stres dengan lebih mendalam dan memengaruhi kesehatan fisik serta mental mereka.
- Mengenal Highly Sensitive Person, Ketahui Penyebab hingga Ciri-Cirinya
- Rayakan Ulang Tahun ke-40, Tommy Kurniawan Dapat Kue Spesial dan Ucapan Manis dari Istri
- Potret Song Hye Kyo Cantik Paripurna Liburan di Italia, Outfit Simple Tak Neko-neko
- VIDEO: Detik-Detik Sri Mulyani Menangis Depan Banggar DPR, Singgung Khusnul Khotimah
- Mantap Berkarier Sendiri, Febby Rastanty Eksis dan Diperhitungkan di Layar Lebar
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024