Mengunjungi Kota Tua Kalianget, Jejak Kemodernan Madura di Masa Silam
Merdeka.com - Julukan sebagai Pulau Garam yang disematkan pada Pulau Madura berawal dari Kota Tua Kalianget. Di kawasan timur Sumenep inilah, pabrik garam briket modern pertama di Indonesia dibangun. Dikutip dari visitmadura.id, tahun 1899 Pemerintah Hindia Belanda di Sumenep membangun pabrik garam untuk memperkuat posisi ekonomi dan politik kolonialnya.
Segera setelah berdirinya pabrik garam briket tersebut, Belanda membangun sejumlah fasilitas pendukung di sekitarnya. Mulai dari taman kota, bioskop, kolam renang, lapangan tenis, sampai perumahan bagi karyawan.
Sampai saat ini, jejak-jejak kemegahan kawasan timur Sumenep itu masih bisa dijumpai. Bangunan-bangunan berarsitektur Eropa menjadi rekam jejak sejarah kegemilangan Sumenep di masa lalu.
-
Dimana Sate Madura pertama kali dibuat? Mengutip situs PT Suparma Tbk, munculnya Sate Madura berawal dari cerita rakyat yang melibatkan dua orang yaitu Arya Panoleh dan Batara Katong.Arya Panoleh adalah seorang penguasa Madura sedangkan Batara Katong adalah kakak dari Arya Panoleh. Saat itu, Arya Panoleh mengunjungi sang kakak yang berkuasa di Ponorogo.
-
Dimana garam dibuat? Sebelum sampai ke dapur Anda, garam dibuat secara alami oleh para petani di laut.
-
Dimana pabrik gula pertama di Tegal dibangun? Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal.
-
Dimana garam berasal? Kandungan garam ini berasal dari proses alami hujan yang memiliki sifat sedikit asam. Saat hujan jatuh ke permukaan batu, sifat asamnya akan melarutkan sejumlah kecil garam dan mineral yang kemudian mengalir ke sungai dan danau.
-
Di mana garam batuan ini ditemukan? Diketahui, mereka memeriksa garam laut (halit) yang terbentuk pada berbagai waktu selama 150 juta tahun terakhir di cekungan sedimentasi yang berbeda secara geografis di Amerika Serikat Eropa, Asia, dan Afrika.
-
Siapa yang membangun Pabrik Gula Karangsuwung? Unit pertamanya dibangun pada 1854 di Desa Karangsembung, Kecamatan Sindang Laut, Kabupaten Cirebon oleh badan usaha Belanda, NV Maatchappij tot Expoitatie der Suiker Onderneming Karangsoewoeng.
Akses Menuju Kota Tua Kalianget
Indonesia Tourism
Untuk menuju kawasan Kota Tua Kalianget di kawasan timur Kabupaten Sumenep, pengunjung bisa menggunakan moda transportasi umum maupun pribadi.
Apabila menggunakan moda transportasi pribadi, dari arah Surabaya pengunjung menuju jembatan Suramadu. Dari jembatan Suramadu, bisa langsung mengarah ke Kabupaten Sumenep.
Bandar Pelabuhan Tersibuk
2020 Merdeka.com/eastjava.com
Pemilihan Kalianget sebagai pusat perekonomian Belanda di Pulau Madura bukan tanpa sebab. Pasalnya, Kalianget merupakan bandar pelabuhan paling sibuk di Selat Madura. Letaknya yang strategis membuat kawasan ini menjadi jalur lalu lintas utama perdagangan.
Dikutip dari berbagai sumber, sebenarnya cikal bakal Kota Tua Kalianget sebagai penyokong utama kegiatan ekonomi penjajah sudah dimulai oleh VOC. Namun, seiring dibubarkannya kongsi dagang tersebut, Pemerintah Hindia Belanda di Madura mengambil alih cita-cita pembangunan kota modern itu.
Kota Tua Kalianget dengan Pabrik Garam Briket Modern-nya berperan besar menyumbang perekonomian Pemerintah Hindia Belanda di Madura melalui komoditas garam.
Kota Modern Pertama di Madura
2020 Merdeka.com/sumenepkab.go.id
Kawasan Kota Tua Kalianget merupakan kota modern pertama di Pulau Madura. Bangunan-bangunan berarsitektur Eropa membentang di kawasan ini. Keberadaan Pelabuhan Tua Kalianget di kawasan yang sama menambah kesan kemodernan sebuah kota.
Kendatipun bukan pelabuhan pertama di Madura, tetapi Pelabuhan Tua Kalianget menjadi pelabuhan tersibuk di Selat Madura. Letaknya yang strategis membuat pelabuhan ini menjadi jalur utama lalu lintas perdagangan.
Dibangunnya Pabrik Garam Briket Modern serta berbagai fasilitas yang melengkapinya menjadikan kawasan Kalianget sebagai pusat produksi sekaligus distribusi garam yang tak tertandingi. Hal inilah yang kemudian mengesahkan Pulau Madura mendapat julukan sebagai Pulau Garam.
Wisata Sejarah
2020 Merdeka.com/steemit.com
Dikutip dari 1001indonesia.net, kini lahan Kota Tua Kalianget menjadi hak milik PT Garam (Persero). Sejak tahun 2009, PT Garam bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep menjalin komunikasi mengenai kemungkinan menjadikan Kota Tua Kalianget sebagai kawasan wisata sejarah.
Sampai saat ini beberapa bagian bangunan Pabrik Garam Briket Modern itu masih tersisa, mulai dari gedung pembangkit listrik, pintu gerbang, jam tua, hingga cerobong asap pabrik. Di kawasan Kota Tua Kalianget, juga bisa dijumpai berderet-deret bangunan berarsitektur Eropa yang masih tampak megah. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didesain sebagai kota modern pada era VOC, salah satu daerah di Sumenep ini sibuk banget pada zamannya. Aktivitas perdagangan seolah tiada henti.
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri di Tegal tak terlepas dari keberadaan pabrik-pabrik gula di sana.
Baca SelengkapnyaDulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.
Baca SelengkapnyaHingga kini, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaSidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.
Baca SelengkapnyaPernah jadi daerah di bawah bayang-bayang Jawa hingga jadi daerah khusus
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya 2 sampai 3 kapal India bersandar di Pariaman untuk mengirim kain kepada penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaPada masa lalu, Kalimas adalah pintu gerbang menuju ibu kota Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto.
Baca SelengkapnyaSalah satu kilang minyak tertua di Indonesia ada di Surabaya
Baca SelengkapnyaSetelah melepaskan diri dari pengaruh Demak, pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke Sogaten.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya