Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Nasi Lethok Khas Ngawi, Sayur "Tempe Busuk" yang Lezat dan Menggugah Selera

Mengenal Nasi Lethok Khas Ngawi, Sayur Nasi Lethok Ngawi. ©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com

Merdeka.com - Biasanya tempe semangit akan ditinggalkan karena aromanya yang kuat. Namun siapa sangka, di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, makanan yang sudah membusuk itu ternyata bisa diolah menjadi kuliner lezat bernama Lethok.

Lethok memiliki rasa gurih dan sedikit pedas. Biasanya ia akan nikmat disantap bersama nasi hangat di waktu sarapan. Tak heran jika kuliner tersebut selalu jadi buruan masyarakat saat berkunjung ke kota bambu tersebut.

Penasaran seperti apa rasanya? Simak informasi selengkapnya yang dilansir Merdeka.com Sabtu (12/3).

Disantap Bersama Jeroan dan Daun Singkong

nasi lethok ngawi

©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com

Kelezatan nasi lethok tak perlu diragukan. Isiannya pun sangat lengkap, mulai dari daging, jeroan sapi, daun singkong hingga urapan. Semuanya kemudian dicampur ke dalam kuah lethok yang terbuat dari tempe busuk serta aneka macam rempah-rempah.

Secara sepintas, lethok memang mirip dengan sambal tumpang. Namun yang membedakan, lethok memiliki isian yang lebih lengkap seperti daging, urapan serta babat. Sedangkan sambal tumpang kerap disajikan tanpa isian.

Afdolnya, kuliner ini akan makin nikmat jika disanding dengan nasi pecel serta renyahnya kerupuk yang terbuat dari nasi dan dituntaskan dengan teh hangat maupun es teh.

Tersaji di Atas Daun Jati

Hal yang membuat kuliner tersebut unik adalah tempat penyajiannya yang dilapisi oleh daun jati, mirip nasi jamblang di Cirebon Jawa Barat.

Awalnya daun jati (beberapa ditambahi daun pisang), dibuat menyerupai mangkuk yang kemudian ditaruh nasi serta daun singkong dan urap. Kemudian campuran tersebut disiram kuah lethok hangat yang menggugah selera.

Salah satu yang masih menggunakan daun jati adalah nasi lethok di warung Mbah Jan, di Jalan Trunojoyo nomor 06, Karang Tengah, Ngawi. 

Pengolahan Tempe Busuk Jadi Lethok yang Lezat

nasi lethok ngawi

©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com

Pemilik warung lethok Mbah Jan, Budiyanto mengatakan bahwa dalam proses pembuatan kuah lethok dibutuhkan dua jenis tempe yakni tempe biasa dan tempe semangit. Kemudian semuanya dihaluskan dengan perbandingan 20 untuk tempe biasa dan lima tempe semangit.

Menurutnya pencampuran tersebut guna mengurangi kuatnya aroma semangit, serta dapat menambah cita rasa otentik. Proses pengolahannya sendiri memakan waktu selama dua hari.

“Kalau untuk lethok, itu ada tempe yang terdiri dari tempe biasa dan tempe semangit. Sebagai perbandingan itu 20 untuk tempe yang biasa, dan lima yang semangit. Aroma yang keluar dari tempe tersebut adalah ciri khas dari lethok,” terangnya, melansir YouTube Fokus Indosiar.

Sejarah Lethok Khas Ngawi Berasal dari Kelurahan Pelem

Mengutip dari laman Balai Bahasa Jatim Kemdikbud, lethok mulanya dibuat oleh warga di Kelurahan Pelem saat masa zaman penjajahan Belanda.

Di kawasan yang kini bernama Jalan Ronggolawe tersebut dulunya terdapat rumah jagal sapi yang cukup terkenal. Saat itu daging-daging yang dihasilkan digunakan oleh Belanda, sedangkan bagian jeroannya diberikan ke warga sekitar.

Dari situ, bagian babat yang melimpah tersebut dijadikan menu sehari-hari yang kemudian diolah dengan tempe bosok alias semangit dengan campuran bawang merah, bawang putih dan cabai.

Hingga kini keotentikan lethok (nasi lethok) masih terus terjaga dan diwariskan oleh masyarakat Ngawi sebagai kuliner khas saat sarapan. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP