Mengenal Nasi Lethok Khas Ngawi, Sayur "Tempe Busuk" yang Lezat dan Menggugah Selera
Merdeka.com - Biasanya tempe semangit akan ditinggalkan karena aromanya yang kuat. Namun siapa sangka, di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, makanan yang sudah membusuk itu ternyata bisa diolah menjadi kuliner lezat bernama Lethok.
Lethok memiliki rasa gurih dan sedikit pedas. Biasanya ia akan nikmat disantap bersama nasi hangat di waktu sarapan. Tak heran jika kuliner tersebut selalu jadi buruan masyarakat saat berkunjung ke kota bambu tersebut.
Penasaran seperti apa rasanya? Simak informasi selengkapnya yang dilansir Merdeka.com Sabtu (12/3).
-
Apa itu Lemang? Lemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
-
Kenapa nasi lesah populer di Magelang? Magelang menjadi salah satu saksinya mengenai cita rasa khas yang memiliki keterkaitan dengan umat Buddha. Sebab, Magelang memang menjadi tempat yang seringkali disinggahi umat Buddha mengingat Candi Borobudur merupakan lokasi sakral untuk beribadah.
-
Kenapa pempek lenggang populer? Dengan rasa yang lezat dan proses pembuatannya yang relatif sederhana, pempek lenggang merupakan pilihan yang tepat untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.
-
Mengapa Lele menjadi pilihan lauk yang populer? Lele termasuk jenis ikan yang mudah ditemukan di Indonesia. Ikan ini banyak dipilih sebagai lauk karena harganya murah dan memiliki rasa yang gurih.
-
Mengapa Lemet sering disajikan? Lemet adalah camilan yang sering disajikan di berbagai acara dan dijual di kedai penganan tradisional.
-
Mengapa Campur Lorjuk Pamekasan terasa nikmat? Menurut para penikmat, campur lorjuk punya rasa rempah yang kuat dan rasa gurih yang nikmat.
Disantap Bersama Jeroan dan Daun Singkong
©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Kelezatan nasi lethok tak perlu diragukan. Isiannya pun sangat lengkap, mulai dari daging, jeroan sapi, daun singkong hingga urapan. Semuanya kemudian dicampur ke dalam kuah lethok yang terbuat dari tempe busuk serta aneka macam rempah-rempah.
Secara sepintas, lethok memang mirip dengan sambal tumpang. Namun yang membedakan, lethok memiliki isian yang lebih lengkap seperti daging, urapan serta babat. Sedangkan sambal tumpang kerap disajikan tanpa isian.
Afdolnya, kuliner ini akan makin nikmat jika disanding dengan nasi pecel serta renyahnya kerupuk yang terbuat dari nasi dan dituntaskan dengan teh hangat maupun es teh.
Tersaji di Atas Daun Jati
Hal yang membuat kuliner tersebut unik adalah tempat penyajiannya yang dilapisi oleh daun jati, mirip nasi jamblang di Cirebon Jawa Barat.
Awalnya daun jati (beberapa ditambahi daun pisang), dibuat menyerupai mangkuk yang kemudian ditaruh nasi serta daun singkong dan urap. Kemudian campuran tersebut disiram kuah lethok hangat yang menggugah selera.
Salah satu yang masih menggunakan daun jati adalah nasi lethok di warung Mbah Jan, di Jalan Trunojoyo nomor 06, Karang Tengah, Ngawi.
Pengolahan Tempe Busuk Jadi Lethok yang Lezat
©2022 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Pemilik warung lethok Mbah Jan, Budiyanto mengatakan bahwa dalam proses pembuatan kuah lethok dibutuhkan dua jenis tempe yakni tempe biasa dan tempe semangit. Kemudian semuanya dihaluskan dengan perbandingan 20 untuk tempe biasa dan lima tempe semangit.
Menurutnya pencampuran tersebut guna mengurangi kuatnya aroma semangit, serta dapat menambah cita rasa otentik. Proses pengolahannya sendiri memakan waktu selama dua hari.
“Kalau untuk lethok, itu ada tempe yang terdiri dari tempe biasa dan tempe semangit. Sebagai perbandingan itu 20 untuk tempe yang biasa, dan lima yang semangit. Aroma yang keluar dari tempe tersebut adalah ciri khas dari lethok,” terangnya, melansir YouTube Fokus Indosiar.
Sejarah Lethok Khas Ngawi Berasal dari Kelurahan Pelem
Mengutip dari laman Balai Bahasa Jatim Kemdikbud, lethok mulanya dibuat oleh warga di Kelurahan Pelem saat masa zaman penjajahan Belanda.
Di kawasan yang kini bernama Jalan Ronggolawe tersebut dulunya terdapat rumah jagal sapi yang cukup terkenal. Saat itu daging-daging yang dihasilkan digunakan oleh Belanda, sedangkan bagian jeroannya diberikan ke warga sekitar.
Dari situ, bagian babat yang melimpah tersebut dijadikan menu sehari-hari yang kemudian diolah dengan tempe bosok alias semangit dengan campuran bawang merah, bawang putih dan cabai.
Hingga kini keotentikan lethok (nasi lethok) masih terus terjaga dan diwariskan oleh masyarakat Ngawi sebagai kuliner khas saat sarapan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasi uduk khas Betawi jadi menu yang wajib untuk dicicipi saat singgah ke Jakarta
Baca SelengkapnyaJawa Barat termasuk salah satu daerah yang kaya dengan jajanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan khas Jawa Barat yang banyak digemari ini!
Baca SelengkapnyaSepiring Nasi Langgi cukup menggoda untuk dicoba saat pertama kali berkunjung ke Jember.
Baca SelengkapnyaKuliner ini mudah ditemui di kawasan wisata Bandungan, Semarang.
Baca SelengkapnyaHidangan nasi yang dimasak dengan santan kelapa serta daun pandan ini menjadi menu andalan dalam memulai aktivitas sehari-hari bagi masyarakat Jambi.
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca SelengkapnyaTahu tek adalah makanan khas Surabaya yang gurih dan lezat.
Baca SelengkapnyaLemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
Baca SelengkapnyaRupanya, Hari Raya Waisak juga erat kaitannya dengan kuliner khasnya yang melegenda.
Baca SelengkapnyaWalaupun terlihat sederhana, namun cita rasa Nasi Gegok sungguh mewah.
Baca SelengkapnyaKuliner ini memiliki cita rasa unik dengan memadukan tiga rasa yang berbeda.
Baca SelengkapnyaAgar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.
Baca Selengkapnya