Pabrik Rokok di Surabaya Jadi Klaster Baru COVID-19, Ketahui 3 Fakta Terbarunya
Merdeka.com - Pabrik rokok Sampoerna di kawasan industri Rungkut, Surabaya menjadi klaster baru kasus penyebaran virus corona penyebab baru COVID-19. Sebelumnya, ada dua karyawan positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit meninggal dunia.
Dikutip dari Antara, Rabu (29/4), klaster baru tersebut kini sedang ditangani Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur. Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan manajemen perusahaan untuk menangani kasus ini.
Lakukan Penelusuran
-
Siapa yang terdampak zat berbahaya rokok? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Apa penyebab utama penyakit jantung pada pekerja kantoran? Menurut penulis utama penelitian, Mathilde Lavigne-Robichaud, seorang kandidat doktor di CHU de Quebec-University Laval Research Center, situasi di mana pekerjaan menuntut yang tinggi tetapi otonomi rendah, menciptakan 'tekanan kerja' yang dapat mengganggu kesejahteraan karyawan.
-
Kenapa merokok penyebab kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus. Tembakau dan asapnya memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya, dan kebanyakan di antaranya bersifat karsinogenik. Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka akan besar risiko kanker paru.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kenapa pekerja kantoran rentan penyakit jantung? Penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara stres di lingkungan kerja dan kesehatan jantung. Lebih mengejutkan lagi, risiko penyakit jantung tampaknya dapat melipatgandakan ketika pekerja mengalami tekanan pekerjaan yang tinggi dan penghargaan yang minim.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
©2020 Merdeka.com
Pihak manajemen perusahaan Sampoerna membenarkan dua karyawannya yang meninggal dunia adalah pasien positif COVID-19 yang sebelumnya sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Atas temuan kasus itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim melakukan tracing atau penelusuran di dalam kompleks perusahaan. Hasilnya, sebanyak sembilan orang dinyatakan berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP). Mereka semua dirujuk ke rumah sakit.
Tes Cepat dan Swab PCR
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dikutip dari Antara, selain sembilan PDP, sebanyak 163 orang juga sudah mengikuti tes swab PCR. Hasil tes swab PCR ini akan muncul satu hingga dua hari ke depan.
Selanjutnya, para karyawan di PT Sampoerna juga telah mengikuti tes cepat. Dari hasil tes cepat tersebut, sebanyak 63 orang hasilnya positif.
Diisolasi
©Instagram.com/sahat_simarmata
Seluruh karyawan yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19 yang meninggal dan telah mengikuti tes terkait COVID-19 sudah ditempatkan di ruang isolasi oleh PT Sampoerna.
Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Jatim akan melakukan pengawasan terhadap kesehatan para karyawan perusahaan dengan menempatkan tenaga medis di sana.
Berdasarkan penjelasan dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi para karyawan yang positif menurut hasil tes cepat akan mengikuti pemeriksaan lanjutan. Yakni dengan menjalani tes swab PCR di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya pada Kamis (30/4).
Tidak Ada Gejala Klinis
©medicalnewstoday.com
Mayoritas karyawan yang hasil tes cepatnya positif tidak menunjukkan gejala klinis seperti demam dan batuk. Kondisi tubuh para karyawan tersebut sehat.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganan klaster baru penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19 ini antara lain dengan menutup satu kompleks di perusahaan yang bersangkutan. Kompleks tersebut biasanya menjadi ruang kerja 500-an orang. Kini, seluruh karyawan di kompleks tersebut sudah diliburkan. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini, industri tembakau tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes, perbincangannya dengan kelompok pelaku usaha sejauh ini positif.
Baca SelengkapnyaSalah satu pasal yang menurutnya bisa menimbulkan delik dalam hal pelaksanaan yakni adanya larangan penjualan dalam radius 200 meter di fasilitas pendidikan.
Baca SelengkapnyaRencana kenaikan tarif cukai rokok bakal menjadi beban tambahan Industri Hasil Tembakau.
Baca SelengkapnyaPetugas menemukan dua bangunan tempat produksi rokok ilegal dengan potensi kerugian Rp233 Juta
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaIni juga dinilai akan berdampak negatif terhadap para pekerja lintas sektor dan industri, termasuk industri periklanan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil perhitungan dampak yang dilakukan oleh Indef dengan penerapan tiga skenario kebijakan terkait industri rokok.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang dikhawatirkan yakni kenaikan cukai 2025
Baca SelengkapnyaKanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru. Kanker ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Baca Selengkapnya