Penukaran Uang di Jalan Timbulkan Banyak Kerugian, Ini 4 Fakta yang Harus Diketahui
Merdeka.com - Menjelang hari raya Idul Fitri, penukaran uang di jalan-jalan marak terjadi. Bahkan di tengah situasi pandemi seperti saat ini.
Meskipun jumlah penyedia jasa penukaran uang di pinggir jalan berkurang dibanding biasanya, namun kegiatan bertukar uang masih cukup banyak terjadi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur (Jatim), Difi Ahmad Johansyah mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan penukaran uang di pinggir jalan. Selain sangat berisiko, penukaran uang di pinggir jalan juga merugikan masyarakat.
-
Siapa yang ingatkan BI soal penukaran uang? Menanggapi hal ini, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin ingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.'Sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat, dimana ketika menjelang lebaran kebutuhan penukaran uang terus meningkat.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Mengapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Mengapa masyarakat harus waspada terhadap uang mutilasi? Namun demikian, kewaspadaan masyarakat terhadap segala bentuk tindak pidana uang palsu perlu terus ditingkatkan, salah satunya terhadap modus menggabungkan uang rupiah asli dengan palsu tersebut.
-
Apa yang diimbau oleh BRI kepada masyarakat? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Kenapa tukar uang di BI susah? Kalau (menukar) di BI saya harus bolak-balik karena ada batas maksimumnya kan? Jadi kita lewat koordinator saja
Tukar Uang di Bank Lebih Aman
©2014 Merdeka.com
Difi menyampaikan, sebaiknya masyarakat menukar uang di kantor cabang bank. Dengan demikian, keamanannya lebih terjamin.
"Saya juga heran, meski saat ini mobilitas manusia dibatasi masih saja ada penjaja layanan penukaran uang di jalanan. Mereka melayani penukaran uang kecil kepada para pengguna jalan yang lewat," ungkap Difi, Rabu (20/5), dikutip dari Antara.
Sumber Penyebaran COVID-19
©2020 Merdeka.com
Salah satu risiko dari aktivitas menukarkan uang di jalan yaitu tidak terjaminnya kebersihan uang tersebut. Hal ini bisa saja menjadi sumber penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
"Kami menyarankan agar masyarakat beralih menggunakan uang elektronik atau metode pengiriman uang secara daring ketimbang uang tunai. Hal ini dinilai lebih praktis dan aman untuk menghindari penyebaran COVID-19," lanjutnya.
Potensi Uang Palsu
©2020 Merdeka.com/iqbal
Risiko lain yakni adanya potensi masyarakat menerima uang palsu. Selanjutnya, jumlah uang yang ditukarkan dikurangi. Masyarakat dikenakan biaya penukaran yang cukup mahal dibanding jika melalui penukaran resmi di bank.
"Risiko berikutnya adalah tindak kejahatan, sebab lebih rawan jika masyarakat terlihat membawa uang tunai dalam jumlah yang besar di jalanan. Maka, akan lebih baik jika masyarakat menukarkan uang di kantor cabang bank," terang Difi.
Kirim Uang Melalui Gawai
© Connectmogul.com
Sementara itu, Bank Indonesia menyediakan fasilitas dengan QR Code Indonesia Indonesian Standard (Q-RIS). Tujuannya untuk memudahkan pengiriman uang kepada keluarga atau sanak saudara melalui gawai.
Tahun ini BI Jatim tidak menyelenggarakan layanan penukaran uang secara langsung kepada masyarakat. Tujuannya yakni untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Meskipun demikian, BI Jatim mengarahkan penukaran uang dilakukan di kantor cabang bank. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menukar uang baru di pasar tradisional hingga modern.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran internal, petugas tersebut justru memberikan arahan terkait tata cara penukaran uang logam.
Baca SelengkapnyaUang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dibuat resah dengan peredaran uang pecahan Rp100.000 hasil mutilasi.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang ingin menukar uang, tetapi menggunakan uang logam, pihak BI akan tetap melayani penukaran uang tersebut.
Baca Selengkapnya