Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbedaan Empati dan Simpati yang Menarik Diketahui, Pelajari Selengkapnya

Perbedaan Empati dan Simpati yang Menarik Diketahui, Pelajari Selengkapnya Ilustrasi buku. ©2019 Merdeka.com/Pexels

Merdeka.com - Mengetahui perbedaan empati dan simpati merupakan hal yang penting agar tak terjadi kesalahan penggunaan dalam kalimat sehari-hari. Empati dan simpati adalah hal yang umum muncul dalam hubungan antar manusia, yang notabene adalah makhluk sosial.

Empati secara umum berarti kemampuan seseorang dalam membayangkan atau mengimajinasikan perasaan orang lain. Sedangkan simpati adalah perasaan berbagi rasa sakit atau emosi yang sama dengan orang lain.

Meski memiliki kedekatan dalam arti dan makna, keduanya tetap memiliki perbedaan karakteristik yang tak boleh dikesampingkan. Sama-sama menunjukkan sebuah kondisi yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, atau keadaan, perbedaan empati dan simpati ternyata cukup signifikan.

Untuk memahami apa perbedaan empati dan simpati, Anda terlebih dahulu harus memahami pengertian dasar keduanya. Dalam artikel kali ini, merdeka.com akan membagikan informasi mengenai apa pengertian serta perbedaan empati dan simpati yang perlu Anda ketahui. Berikut ulasannya.

Pengertian Empati Menurut Para Ahli

Sebelum kita membahas tentang perbedaan empati dan simpati, pertama-tama kita harus mengetahui lebih dulu apa pengertian dari keduanya. 

Istilah empati berasal dari bahasa Yunani 'empatheia' yang berarti ikut merasakan. Istilah ini pada awalnya digunakan oleh para teoritikus di bidang estetika untuk pengalaman subjektif orang lain.

Pada tahun 1920-an, seorang ahli psikologi Amerika, E. B. Tichener, mengenalkan kembali istilah empati ke dalam bahasa Inggris dengan makna yang sedikit berbeda.

Istilah Tichener menyatakan bahwa empati berasal dari peniruan secara fisik atas beban orang lain yang kemudian menimbulkan perasaan serupa dalam diri seseorang, mengutip D. Goleman dalam buku Kecerdasan Emosional.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri mendefinisikan empati sebagai sebuah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Berikut beberapa definisi empati menurut para ahli;

  • Menurut Baron & Byrne, empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti tentang perasaan dan emosi orang lain, serta kemampuan untuk membayangkan diri sendiri ditempat orang lain.
  • Menurut M Umar dan Ahmadi Ali dalam buku Psikologi Umum, empati adalah suatu kecenderungan yang dirasakan seseorang untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikan ia berada dalam situasi orang lain.
  • Batson dan Coke (dalam Brigham, 1991) mendefinisikan empati sebagai suatu keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan oleh orang lain.
  • Papalia, Old, dan Feldman (2008) mengatakan bahwa empati merupakan kemampuan untuk memosisikan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
  • Menurut (Koestner dan Franz, 1990), kemampuan untuk dapat mengerti tentang perasaan dan emosi orang lain merupakan prasyarat empati, namun kemampuan ini tidak mengharuskan kita untuk secara nyata terlibat dalam perasaan atau tanggapan orang tersebut.
  • Mead dalam Eisenberg (2000) menyatakan bahwa empati merupakan kapasitas mengambil peran orang lain dan mengadopsi perspektif orang lain dihubungkan dengan diri sendiri.
  • Pengertian Simpati Menurut Para Ahli

    Selanjutnya yang perlu diketahui adalah pengertian simpati. Eisenberg (2000) mendefinisikan simpati sebagai respons afektif yang terdiri dari perasaan menderita atau perhatian untuk orang yang menderita dan yang memerlukan bantuan. Simpati adalah proses di mana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.

    Manusia memiliki kemampuan untuk memerhatikan orang lain, terlebih saat orang lain tersebut sedang dalam keadaan yang kurang menguntungkan atau sedang menderita. Keadaan yang menyenangkan sebenarnya juga bisa dirasakan secara bersama-sama, namun keadaan yang kurang menguntungkan cenderung lebih kuat untuk menarik perasaan atau emosi secara kolektif.

    Perasaan itulah yang disebut dengan simpati. Simpati diyakini melibatkan orientasi orang lain, motivasi altruistik (Batson dalam Eisenberg, 2000). Simpati bermula dari empati, tetapi juga merupakan hasil proses kognitif. Simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar berbarengan dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam.

    Perbedaan Empati dan Simpati

    Titchener (dalam Goleman, 2007) menjelaskan bahwa empati  merupakan suatu bentuk peniruan secara fisik atas beban orang lain, yang  kemudian menimbulkan perasaan yang serupa dalam diri seseorang.

    Hal  ini berbeda dengan simpati yang hanya merupakan bentuk perhatian  terhadap kemalangan lumrah yang dialami orang lain tanpa ikut  merasakan apapun yang dirasakan oleh orang lain itu.  

    Perbedaan empati dengan simpati menurut Eisenberg, Fabes, dan Spinrad (2007) adalah jika empati merupakan respons afektif individu  terhadap perasaan emosi dan kondisi orang lain persis seperti yang  mereka rasakan, simpati adalah rasa kepedulian tanpa ada rasa  ikut merasakan.

    Pendapat ini didukung oleh Papalia, D.E., Old, S.W., dan  Feldman, R.D. (2008) yang mengatakan bahwa simpati hanya melibatkan  keprihatinan atau perhatian terhadap penderitaan orang lain. 

    Perbedaan empati dan simpati lainnya dikemukakan oleh Zuchdi dalam Fadhilah (2015) dalam publikasi ums.ac.id. Keduanya menyatakan bahwa simpati merupakan suatu bentuk persetujuan, sedangkan empati tidak berhubungan dengan persetujuan, melainkan pemahaman sepenuhnya dan secara mendalam terhadap orang lain, baik secara intelektual maupun secara emosional. (mdk/edl)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Empati Adalah Kemampuan Memahami Perasaan Orang Lain, Ini Penjelasannya
    Empati Adalah Kemampuan Memahami Perasaan Orang Lain, Ini Penjelasannya

    Sikap empati sangat diperlukan dalam membangun hubungan antar manusia.

    Baca Selengkapnya
    Kenali Perbedaan antara Psikopat dan Sosiopat yang Bisa Diidap Seseorang
    Kenali Perbedaan antara Psikopat dan Sosiopat yang Bisa Diidap Seseorang

    Psikopat dan sosiopat merupakan gangguan pribadi yang bisa dialami seseorang dan perlu diperhatikan perbedaannya.

    Baca Selengkapnya
    Apa Itu Cinta? Ketahui Sifat dan Cara Menyikapinya dengan Bijak
    Apa Itu Cinta? Ketahui Sifat dan Cara Menyikapinya dengan Bijak

    Cinta memiliki kemampuan unik untuk menyatukan, memberdayakan, dan membangkitkan kekuatan emosional.

    Baca Selengkapnya
    Tenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya
    Tenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya

    Tenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.

    Baca Selengkapnya
    Kata-kata Bijak Menghargai Orang Lain, Cocok untuk Nasihat
    Kata-kata Bijak Menghargai Orang Lain, Cocok untuk Nasihat

    Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak menghargai orang lain yang cocok untuk nasihat.

    Baca Selengkapnya
    6 Alasan Mengapa Anak Memiliki Hubungan Emosional yang Kuat dan Sensitif dengan Ibu
    6 Alasan Mengapa Anak Memiliki Hubungan Emosional yang Kuat dan Sensitif dengan Ibu

    Keterikatan yang terjalin sejak di dalam kandungan membuat anak menjadi lebih sensitif terhadap perasaan ibunya.

    Baca Selengkapnya
    10 Contoh Kalimat Fakta dan Opini, Perhatikan Perbedaannya
    10 Contoh Kalimat Fakta dan Opini, Perhatikan Perbedaannya

    10 contoh kalimat fakta dan opini akan memperjelas perbedaan keduanya.

    Baca Selengkapnya
    100 Kata Konotasi, Lengkap dengan Arti dan Contoh
    100 Kata Konotasi, Lengkap dengan Arti dan Contoh

    100 kata konotasi ini bisa jadi bahan pembelajaran.

    Baca Selengkapnya