Perbedaan Empati dan Simpati yang Menarik Diketahui, Pelajari Selengkapnya
Merdeka.com - Mengetahui perbedaan empati dan simpati merupakan hal yang penting agar tak terjadi kesalahan penggunaan dalam kalimat sehari-hari. Empati dan simpati adalah hal yang umum muncul dalam hubungan antar manusia, yang notabene adalah makhluk sosial.
Empati secara umum berarti kemampuan seseorang dalam membayangkan atau mengimajinasikan perasaan orang lain. Sedangkan simpati adalah perasaan berbagi rasa sakit atau emosi yang sama dengan orang lain.
Meski memiliki kedekatan dalam arti dan makna, keduanya tetap memiliki perbedaan karakteristik yang tak boleh dikesampingkan. Sama-sama menunjukkan sebuah kondisi yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, atau keadaan, perbedaan empati dan simpati ternyata cukup signifikan.
-
Apa arti dari empati? Empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan membayangkan diri Anda berada di posisi mereka.
-
Bagaimana empati bisa mendekatkan hubungan emosional? Empati memainkan peran penting dalam sebuah hubungan, karena dapat membuat pasangan merasa diperhatikan dan dipahami. Dengan demikian, hal ini akan memperkuat ikatan emosional di antara mereka, sehingga menciptakan suasana yang harmonis dalam hubungan tersebut.
-
Bagaimana empati tinggi memperkuat hubungan? Memiliki empati yang tinggi dapat memperkuat hubungan antar pasangan. Hal ini terjadi karena empati menciptakan pemahaman yang lebih dalam serta koneksi emosional yang kuat di antara mereka.
-
Mengapa empati penting dalam hubungan? Sikap empati sangat diperlukan dalam membangun hubungan antar manusia.
-
Kenapa empati penting dalam hubungan? Menjaga rasa empati dalam suatu hubungan dapat dilakukan dengan cara mendengarkan pasangan secara penuh perhatian, memahami perasaan yang mereka alami, serta memberikan dukungan emosional saat dibutuhkan. Dengan melakukan hal ini, empati yang terus menerus akan memperkuat ikatan emosional antara kedua belah pihak.
-
Mengapa empati jadi tanda kecerdasan? Mengapa empati dianggap tanda kecerdasan? Empati menunjukkan kemampuan memahami emosi orang lain, yang membutuhkan kesadaran tinggi.
Untuk memahami apa perbedaan empati dan simpati, Anda terlebih dahulu harus memahami pengertian dasar keduanya. Dalam artikel kali ini, merdeka.com akan membagikan informasi mengenai apa pengertian serta perbedaan empati dan simpati yang perlu Anda ketahui. Berikut ulasannya.
Pengertian Empati Menurut Para Ahli
Sebelum kita membahas tentang perbedaan empati dan simpati, pertama-tama kita harus mengetahui lebih dulu apa pengertian dari keduanya.
Istilah empati berasal dari bahasa Yunani 'empatheia' yang berarti ikut merasakan. Istilah ini pada awalnya digunakan oleh para teoritikus di bidang estetika untuk pengalaman subjektif orang lain.
Pada tahun 1920-an, seorang ahli psikologi Amerika, E. B. Tichener, mengenalkan kembali istilah empati ke dalam bahasa Inggris dengan makna yang sedikit berbeda.
Istilah Tichener menyatakan bahwa empati berasal dari peniruan secara fisik atas beban orang lain yang kemudian menimbulkan perasaan serupa dalam diri seseorang, mengutip D. Goleman dalam buku Kecerdasan Emosional.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri mendefinisikan empati sebagai sebuah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Berikut beberapa definisi empati menurut para ahli;
Pengertian Simpati Menurut Para Ahli
Selanjutnya yang perlu diketahui adalah pengertian simpati. Eisenberg (2000) mendefinisikan simpati sebagai respons afektif yang terdiri dari perasaan menderita atau perhatian untuk orang yang menderita dan yang memerlukan bantuan. Simpati adalah proses di mana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
Manusia memiliki kemampuan untuk memerhatikan orang lain, terlebih saat orang lain tersebut sedang dalam keadaan yang kurang menguntungkan atau sedang menderita. Keadaan yang menyenangkan sebenarnya juga bisa dirasakan secara bersama-sama, namun keadaan yang kurang menguntungkan cenderung lebih kuat untuk menarik perasaan atau emosi secara kolektif.
Perasaan itulah yang disebut dengan simpati. Simpati diyakini melibatkan orientasi orang lain, motivasi altruistik (Batson dalam Eisenberg, 2000). Simpati bermula dari empati, tetapi juga merupakan hasil proses kognitif. Simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar berbarengan dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam.
Perbedaan Empati dan Simpati
Titchener (dalam Goleman, 2007) menjelaskan bahwa empati merupakan suatu bentuk peniruan secara fisik atas beban orang lain, yang kemudian menimbulkan perasaan yang serupa dalam diri seseorang.
Hal ini berbeda dengan simpati yang hanya merupakan bentuk perhatian terhadap kemalangan lumrah yang dialami orang lain tanpa ikut merasakan apapun yang dirasakan oleh orang lain itu.
Perbedaan empati dengan simpati menurut Eisenberg, Fabes, dan Spinrad (2007) adalah jika empati merupakan respons afektif individu terhadap perasaan emosi dan kondisi orang lain persis seperti yang mereka rasakan, simpati adalah rasa kepedulian tanpa ada rasa ikut merasakan.
Pendapat ini didukung oleh Papalia, D.E., Old, S.W., dan Feldman, R.D. (2008) yang mengatakan bahwa simpati hanya melibatkan keprihatinan atau perhatian terhadap penderitaan orang lain.
Perbedaan empati dan simpati lainnya dikemukakan oleh Zuchdi dalam Fadhilah (2015) dalam publikasi ums.ac.id. Keduanya menyatakan bahwa simpati merupakan suatu bentuk persetujuan, sedangkan empati tidak berhubungan dengan persetujuan, melainkan pemahaman sepenuhnya dan secara mendalam terhadap orang lain, baik secara intelektual maupun secara emosional. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sikap empati sangat diperlukan dalam membangun hubungan antar manusia.
Baca SelengkapnyaTemukan lima indikator kecerdasan emosional yang tinggi, yang dapat mendukung kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional. Baca selengkapnya di sini!
Baca SelengkapnyaKetahui fungsi kata sifat dalam Bahasa Indonesia untuk memperkaya kosakata.
Baca SelengkapnyaPsikopat dan sosiopat merupakan gangguan pribadi yang bisa dialami seseorang dan perlu diperhatikan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaCinta memiliki kemampuan unik untuk menyatukan, memberdayakan, dan membangkitkan kekuatan emosional.
Baca SelengkapnyaAntonim dan sinonim merupakan jenis kata yang lumrah dipakai dalam kalimat Bahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenguasai kata sinonim dan antonim merupakan langkah penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeseorang dengan EQ atau kecerdasan emosional yang rendah biasanya menunjukkan tanda pada pemikiran dan kata-kata mereka.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata bijak soal peduli kemanusiaan yang menginspirasi dan bisa jadi panutan.
Baca SelengkapnyaTenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.
Baca Selengkapnya