Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 22 Januari: Penangkapan Pencipta Bom Hidrogen Andrei Sakharov oleh KGB

Peristiwa 22 Januari: Penangkapan Pencipta Bom Hidrogen Andrei Sakharov oleh KGB Ilmuwan Rusia. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - 22 Januari 1980 merupakan hari yang buruk bagi Andrei Sakharov. Ia merupakan seorang ilmuwan Uni Soviet yang berhasil menciptakan bom hidrogen yang justru mendapat Nobel Perdamaian di tahun 1975. Tepat pada hari ini, 41 tahun yang lalu, Sakharov beserta istrinya, Yelena Bonner ditangkap dan kemudian diasingkan.

Pengasingan Sakharov ini dilakukan karena dia dianggap berkhianat dan membangkang terhadap pemerintah. Sakharov yang sangat vokal mendukung demokrasi dan hak asasi manusia di negaranya, kerap 'menyerang' pemerintah dalam setiap wawancaranya.

Pernah suatu ketika diwawancara, Sakharov menyatakan mendukung sikap Amerika Serikat (AS) terhadap Uni Soviet terkait invasi di Afghanistan. Sakharov bersikeras agar pemerintah Soviet menarik pasukannya dari Afghanistan.

Dilansir dari BBC, Sakharov ditangkap agen intelijen Soviet (KGB) bersama istrinya, Bonner, saat tengah melintas jalan di Moskow. Keduanya kemudian diasingkan ke wilayah industri Gorky, yang menjadi tempat terlarang bagi wartawan untuk masuk.

Selama diasingkan, Sakharov tidak kehabisan akal untuk mengekspresikan pemikiran-pemikiran dan kritiknya terhadap negara. Ia juga menjadi motor gerakan aksi mogok makan di wilayah tersebut.

Agar dapat mengetahui lebih rinci, berikut ini merdeka.com merangkum perjalanan hidup Andrei Sakharov, yang dilansir dari Atomic Archive.

Biografi Andrei Sakharov

ilmuwan rusia

Science Photo Library

Andrei Dmitrievich Sakharov lahir di Moskow pada 21 Mei 1921. Ayahnya adalah seorang guru fisika terkenal dan penulis buku teks, buku latihan, dan karya sains populer. Dia dibesarkan di sebuah apartemen komunal besar di mana sebagian besar kamarnya ditempati oleh keluarga dan kerabatnya.

Pada tahun 1938, ia masuk Universitas Negeri Moskow, belajar di Fakultas Fisika. Setelah dievakuasi pada tahun 1941 selama "Perang Patriotik Hebat", ia lulus di Ashkhabad (sekarang Turkmenistan) pada tahun 1942 dan ditugaskan untuk pekerjaan laboratorium di Ulyanovsk. Dia kembali ke Moskow pada tahun 1945 untuk belajar di Departemen Teoritis FIAN (mereka Institut Fisik Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet), menerima gelar Ph.D. pada tahun 1947.

Setahun kemudian, Sakharov melakukan penelitian, bersama dengan sesama fisikawan Soviet Igor Tamm dalam fusi nuklir terkontrol. Pekerjaan ini, yang dilakukan antara tahun 1948-56, akhirnya mengarah pada pembuatan bom hidrogen pertama Soviet.

Perangkat Soviet pertama diuji pada 12 Agustus 1953. Pada tahun yang sama, Sakharov menerima gelar D.Sc., yaitu gelar terpilih sebagai anggota penuh Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet dan dianugerahi gelar pertama dari tiga gelar Pahlawan Buruh Sosialis. Dia terus bekerja di Sarov, membantu pembuatan bom-H Soviet pertama yang diuji pada tahun 1955, dan 50MT Tsar Bomba pada Oktober 1961, perangkat paling kuat yang pernah meledak.

Aktif secara politik selama tahun 1960-an, Sakharov menentang proliferasi nuklir dan memprotes pengujian atmosfer bom hidrogen pada tahun 1961. Ia berperan dalam Perjanjian Larangan Uji Coba Parsial 1963, yang ditandatangani di Moskow. Pada tahun 1965, dia kembali ke sains fundamental dan mulai mengerjakan kosmologi, tetapi terus menentang diskriminasi politik.

Pada tahun 1968, Sakharov menulis esai yang menyerukan pengurangan drastis dalam senjata nuklir. Pada tahun 1970, ia mendirikan Komite Hak Asasi Manusia. Pada tahun 1972, ia menikah dengan sesama aktivis hak asasi manusia Yelena Bonner. Dia dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1975, tetapi pihak berwenang Soviet tidak mengizinkannya melakukan perjalanan ke Norwegia untuk menerima penghargaan tersebut.

Pada 1980, atas kritiknya yang tak henti-hentinya terhadap kebijakan Soviet, termasuk invasi ke Afghanistan, Sakharov dijatuhi hukuman pengasingan internal di Gorki.

Perjananan Sakharov Setelah Diasingkan

Saat Sakharov telah dijatuhi hukuman untuk diasingkan, dia tak berhenti di situ saja. Pada Desember 1986, Sakharov diizinkan kembali ke Moskow, dan dia akhirnya terpilih menjadi anggota Badan Legislatif Soviet yang baru, memegang salah satu dari 12 jabatan baru yang diperuntukkan bagi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan. 

Dia tetap menjadi pembela tak kenal lelah untuk reformasi politik dan hak asasi manusia selama sisa hidupnya. Sakharov meninggal karena serangan jantung pada 14 Desember 1989, dan dimakamkan di Pemakaman Vostryakovskoye di Moskow. (mdk/raf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Astronot ini Kehilangan Negaranya saat Kembali ke Bumi dari Misi Luar Angkasa
Astronot ini Kehilangan Negaranya saat Kembali ke Bumi dari Misi Luar Angkasa

10 bulan berada di luar angkasa. Nasib kepulangannya terkatung-katung. Hingga sekembalinya di Bumi negaranya sudah hilang.

Baca Selengkapnya
Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara
Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara

Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia
Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia

Kedatangan seorang jenderal TNI dengan posisi penting menimbulkan kecurigaan Rusia.

Baca Selengkapnya
2 April 1979: Laboratorium Soviet Tak Sengaja Lepaskan Spora Antraks, Tewaskan 66 Orang
2 April 1979: Laboratorium Soviet Tak Sengaja Lepaskan Spora Antraks, Tewaskan 66 Orang

Menariknya, pihak Soviet membantah melakukan aktivitas apa pun yang berkaitan dengan senjata biologis.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Gali Lubang Terdalam di Dunia, Terdengar Ada 'Suara Neraka'
Ilmuwan Gali Lubang Terdalam di Dunia, Terdengar Ada 'Suara Neraka'

Ilmuwan Gali Lubang Terbesar, Dari dalam Terdengar 'Suara Neraka'

Baca Selengkapnya
Terbongkar Motif WN Rusia Ngamuk dan Rusak Restoran di Bali Akibat Putus Cinta
Terbongkar Motif WN Rusia Ngamuk dan Rusak Restoran di Bali Akibat Putus Cinta

Jadi dia langsung mabuk berat, kata dia, pengakuan dia akibat putus cinta dengan pacarnya di sini orang lokal tinggal di Bali," kata AKP Sudina

Baca Selengkapnya
Viral Bule Protes Dideportasi Klaim Sudah Bantu Ungkap Kasus Narkoba di Bali & Sebut Nama Presiden, Ini Fakta Sebenarnya
Viral Bule Protes Dideportasi Klaim Sudah Bantu Ungkap Kasus Narkoba di Bali & Sebut Nama Presiden, Ini Fakta Sebenarnya

Kemenkumham Bali akan memperkuat pengawasan terhadap orang asing yang masuk dan tinggal di Bali.

Baca Selengkapnya
Dulu Dipuja karena Penemuannya Bermanfaat, setelah Perang Dunia I Ilmuwan Ini Berubah Bengis
Dulu Dipuja karena Penemuannya Bermanfaat, setelah Perang Dunia I Ilmuwan Ini Berubah Bengis

Berikut penyebab mengapa ilmuwan penerima Nobel ini tiba-toba berubah bengis seperti 'haus darah'.

Baca Selengkapnya
Penampakan Tsar Bomba, Bom Nuklik 'Neraka' Buatan Uni Soviet dengan Kekuatan Ledakan Terbesar dalam Sejarah
Penampakan Tsar Bomba, Bom Nuklik 'Neraka' Buatan Uni Soviet dengan Kekuatan Ledakan Terbesar dalam Sejarah

Potret bom dengan daya ledak paling terbesar sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya
15 Maret 1990 Mikhail Gorbachev Dilantik Menjadi Presiden Uni Soviet
15 Maret 1990 Mikhail Gorbachev Dilantik Menjadi Presiden Uni Soviet

Gorbachev berperan penting dalam mengakhiri Perang Dingin.

Baca Selengkapnya
Kata-kata Terakhir yang Mengerikan dari Astronot Rusia sebelum Pesawatnya Jatuh dan Meledak
Kata-kata Terakhir yang Mengerikan dari Astronot Rusia sebelum Pesawatnya Jatuh dan Meledak

Vladimir Komarov, kosmonaut Rusia pertama yang meninggal dalam misi luar angkasa, menghadapi nasib tragis saat misi Soyuz 1 gagal.

Baca Selengkapnya
Taktis Bak di Film Action, Bule Rusia Bobol ATM di Palembang Dibantu Hacker dari Meksiko
Taktis Bak di Film Action, Bule Rusia Bobol ATM di Palembang Dibantu Hacker dari Meksiko

Pelaku menggunakan alat sederhana untuk membobol ATM

Baca Selengkapnya