Raih Penghargaan Pesantren Berusia Satu Abad, Ini Potret Ponpes Salafiyah Syafi'iyah
Merdeka.com - Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Desa Sumberjo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mendapatkan penghargaan sebagai Pesantren Berusia Satu Abad dalam acara Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin (31/1/2023).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, kepada pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. Kabar Ponpes Salafiyah Syafi’iyah mendapatkan penghargaan kategori Pesantren Berusia Satu Abad itu diunggah ulang oleh akun Instagram @situbondoinfo.
“Penghargaan untuk Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo dalam kategori Pesantren Berusia 1 Abad,” demikian keterangan yang menyertai unggahan video @situbondoinfo, Rabu (1/2).
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
-
Dimana Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren? Maka dari itu Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa.
-
Siapa yang mendirikan pesantren di Situ Wanayasa? Dahulu, sosok ini memiliki peran untuk mengislamkan wilayah Purwakarta, terutama di kaki Gunung Burangrang. Bukan sosok sembarangan, ia merupakan keturunan Banten. Dahulu, Kiai Ageung pernah mendirikan pondok pesantren yang berada di sekitar Situ Wanayasa.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Dimana Pesantren Sam'an Darushudur berada? Pondok pesantren ini memang menjadi tempat pembelajaran khusus bagi santri yang ingin memperdalam kemampuan membaca dan menghapalkan Al Quran. Para guru juga dipersiapkan secara profesional untuk membimbing dengan penuh kesabaran.
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
Dulu Hutan Lebat
©2023 Merdeka.com/Dok. Pemprov Jatim
Sebelum kedatangan Kiai Syamsul Arifin, Dusun Sukorejo Desa Sumberjo yang kini menjadi lokasi Ponpes Salafiyah Syafi'iyah merupakan kawasan hutan. Kondisi berubah saat Kiai Syamsul datang ke kawasan tersebut bersama putranya, As’ad dan beberapa santri yang menyertainya dari Madura.
Sejak tahun 1914, pesantren berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu kemudian ditetapkan sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, pesantren ini tidak hanya menjadi pusat belajar, tapi juga sebagai pusat perjuangan. Pesantren menjadi lokasi tinggal para pejuang. Di sana, mereka juga menyusun strategi melawan penjajah.
Pesantren Terbesar
Lihat postingan ini di Instagram
Kini, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo tersohor sebagai salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur. Pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin pada tahun 1908 berjarak 34 kilometer dari arah Kabupaten Situbondo dan 55 kilometer dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Selain mengajarkan ilmu kitab-kitab klasik, institusi pendidikan agama itu membuka Institut Agama Islam Ibrahimy (sekarang Universitas Ibrahimy) pada tahun 1968. Sepuluh tahun kemudian, yakni pada 1978 didirikanlah Sekolah Menengah Pertama. Kemudian, pada tahun 1990, institusi pendidikan keagamaan itu membuka Ma’had Aly sebagai upaya mengatasi kelangkaan ahli fikih.
Dikutip dari Wikipedia, pada tahun 2018 pondok pesantren ini mencatatkan sejarah sebagai tuan rumah pertama Muktamar Sastra yang dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia saat itu, Lukman Hakim Syaifuddin. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pondok pesantren ini pernah beberapa kali menjadi basis perjuangan rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaHasyim Asy'ari dan Syaikhona Kholil punya kenangan khusus di sini
Baca SelengkapnyaPesantren ini berencana mendirikan Posyandu Center of Excellent.
Baca SelengkapnyaPotret pondok pesantren di Surabaya, Jawa Timur yang pernah dijadikan markas prajurit Indonesia pada perang 10 November 1945.
Baca SelengkapnyaSang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil
Baca SelengkapnyaTempat sejumlah tokoh besar Indonesia menimba ilmu agama dan pengetahuan umum.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro Kabupaten Magetan ini jadi pusat Jemaah Tabligh terbesar di Asia Tenggara. Santrinya bisa naik kuda hingga unta.
Baca SelengkapnyaPesantren Lateng menjadi tempat berdirinya GP Ansor diusulkan jadi cagar budaya.
Baca SelengkapnyaBukan hanya di Pulau Jawa saja, pondok pesantren juga berdiri di Pulau Sumatera yang usianya sudah lebih dari ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaPendiri Ponpes ini ingin lembaga pendidikan islam miliknya bisa seperti Universitas Al Azhar Mesir hingga Universitas Harvard.
Baca SelengkapnyaPesantren ini terkenal dengan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaTanah Minang memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjuangan para ulama besar dalam menyebarkan Islam di sana.
Baca Selengkapnya