Sejarah 23 Juli: Peringati Hari Anak Nasional, Tekankan Perlindungan dan Jaminan Hak
Merdeka.com - Di Indonesia, setiap 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Peringatan Hari Anak Nasional dimaknai sebagai kepedulian bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak bangsa agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Caranya dengan mendorong keluarga Indonesia untuk menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air.
Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan setiap tahun pada 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 dan dilaksanakan tingkat Pusat dan Daerah, serta Perwakilan RI di Luar Negeri, mengutip dari laman kemenpppa.go.id.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Anak Nasional di Indonesia? Setiap tahun, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
-
Kapan Hari Anak Nasional dirayakan di Indonesia? Setiap tahun, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional di Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
-
Kapan Hari Anak Nasional diperingati setiap tahunnya? Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli setiap tahunnya bisa menjadi ajang refleksi untuk orang tua dan berbagai pihak, apakah selama ini sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anak?
-
Kapan Hari Ayah Nasional dirayakan di Indonesia? Dirayakan pada 12 November di Indonesia, Hari Ayah adalah kesempatan untuk menyatakan kasih sayang dan penghargaan kepada sosok ayah.
-
Bagaimana cara untuk merayakan Hari Anak Nasional? Pada kesempatan ini, berbagai ucapan dan pesan penuh makna sering kali disampaikan sebagai bentuk dukungan dan cinta kepada anak-anak.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Keluarga Nasional? Berikut beberapa cara memperingati Hari Keluarga Nasional, antara lain: 1. Refleksi dan apresiasi Hari Keluarga Nasional adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan peran dan kontribusi keluarga dalam kehidupan kita. Apresiasi dan menghargai anggota keluarga serta menjalankan peran masing-masing adalah hal yang penting dalam membangun keluarga yang harmonis. 2. Diskusi keluarga Jadikan peringatan ini sebagai kesempatan untuk mengadakan diskusi keluarga yang bermakna. Diskusikan secara terbuka dan jujur mengenai isu-isu penting dalam keluarga, seperti komunikasi, nilai-nilai keluarga, dan hubungan antar anggota keluarga. Hal ini dapat membantu mempererat ikatan keluarga dan meningkatkan pemahaman satu sama lain. 3. Aktivitas bersama Selain diskusi, peringatan hari keluarga juga dapat diisi dengan berbagai aktivitas bersama. Misalnya, mengadakan piknik, bermain game keluarga, atau melakukan kegiatan olahraga bersama. Hal ini dapat meningkatkan interaksi dan kebersamaan antar anggota keluarga, serta menciptakan kenangan indah bersama. 4. Membantu keluarga lain Hari Keluarga Nasional juga dapat dijadikan sebagai waktu untuk membantu keluarga lain yang membutuhkan. Misalnya, melakukan kegiatan sosial seperti memberikan donasi kepada keluarga kurang mampu atau mengunjungi keluarga yang membutuhkan dukungan. Ini dapat mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan solidaritas kepada anggota keluarga. 5. Pendidikan keluarga Peringatan ini juga dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan keluarga. Mengadakan seminar atau lokakarya tentang pembangunan keluarga yang sehat dan bahagia dapat membantu anggota keluarga memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani kehidupan keluarga yang sukses. 6. Berbagi cerita keluarga Menceritakan kisah-kisah keluarga atau menulis catatan kenangan keluarga adalah cara yang meaningful untuk mengenang jejak perjalanan keluarga. Hal ini dapat menjadi sumber inspirasi dan memperkuat ikatan keluarga.
Peringatan ini adalah momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa untuk menjamin pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Berikut ulasan selengkapnya mengenai peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli.
Pentingnya Peringatan Hari Anak Nasional
Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli setiap tahunnya merupakan gagasan yang awal mulanya bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anak. Peringatan Hari Anak Nasional ini jatuh setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 pada 19 Juli 1984.
Hari Anak Nasional adalah momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa membeda-bedakan atau diskriminatif, memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya.
Peringatan Hari Anak Nasional juga untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran anak akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orang tua, masyarakat, serta kepada bangsa dan negara, menurut Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI).
Hari Anak Nasional hingga kini dirayakan dengan berbagai macam cara serta kegiatan. Penyelenggaraan perayaan ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah pusat dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sejarah Tercetusnya Hari Anak Nasional
Mengutip historia.id, penetapan Hari Anak Nasional telah diupayakan sejak tahun 1951 oleh Kongres Wanita Indonesia atau KOWANI, yang merupakan federasi dari organisasi-organisasi perempuan Indonesia.
Dalam satu sidangnya pada tahun 1951, KOWANI sepakat untuk menyelenggarakan peringatan Hari Kanak-Kanak Indonesia. Namun gagasan ini masih sekadar prinsip tanpa ada tindak lanjut seperti penentuan hari dan tanggalnya.
Majalah Rona terbitan 1988 mempublikasikan artikel yang mengulas tentang usulan yang tercetus pada sidang itu, dalam upaya KOWANI untuk menetapkan Hari Kanak-Kanak Indonesia.
Pada tahun berikutnya yakni 1952, Pekan Kanak-Kanak digelar sebagai upaya lanjutan. Terdapat foto-foto dari koleksi Perpustakaan Nasional yang menampilkan kemeriahan acara, di mana anak-anak berpawai di depan Istana Merdeka dan disambut oleh Presiden Soekarno.
Menyusul kemudian, pada sidang KOWANI tahun 1953 disetujuilah peringatan Pekan Kanak-Kanak yang Indonesia setiap minggu kedua di bulan Juli. Keputusan KOWANI ini disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kala itu.
Namun karena kurangnya nilai historis dan tak adanya tanggal pasti untuk peringatan tersebut, maka usulan tanggal tetap kembali bermunculan. Hingga tahun 1959, barulah didapat tanggal tetap yang diusulkan oleh pemerintah, yaitu 1-3 Juni berbarengan dengan Hari Kanak-Kanak Internasional.
Dalam perjalanannya, Hari Kanak-Kanak Indonesia masih mengalami beberapa pergantian tanggal lagi. Hingga akhirnya pada masa Orde Baru, Soeharto melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 44/1984 memutuskan bahwa Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli.
Peringatan Hari Anak Nasional di Era Pandemi
Berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya, sejak 2020 Hari Anak Nasional diperingati secara lebih moderat dan penuh tantangan lantaran kemunculan pandemi COVID-19. Persebaran virus yang masih masif berimplikasi pada masyarakat, terutama anak.
Anak-anak di era pandemi ini mengalami berbagai persoalan seperti masalah pengasuhan bagi yang orangtuanya positif COVID-19, kurangnya kesempatan bermain dan belajar di luar rumah, serta meningkatnya kasus kekerasan sebagai akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah.
Berdasarkan tantangan dan kondisi spesial ini, dilansir dari laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPPAI), peringatan Hari Anak Nasional pada tahun 2021 ini memiliki tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan Tagline #AnakPedulidiMasaPandemi.
Ini berperan sebagai motivasi kepada anak-anak di seluruh Indonesia, bahwa serangan COVID-19 tidak akan menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan peringatan Hari Anak Nasional tahun ini meskipun akan dilakukan secara virtual.
Tanpa mengurangi maknanya, diharapkan bahwa pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2021 yang dikemas secara online dapat menjangkau lebih banyak anak-anak dari 34 provinsi di Indonesia termasuk Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK). (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTanggal ini dipilih untuk memperingati hari lahir sang penyair, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni merupakan momen penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus mendatang. Berikut contoh kata pembuka jalan sehat yang bisa jadi referensi.
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca SelengkapnyaSaat para pemuda menantangnya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno menolaknya. Dia memilih tanggal 17 Agustus. Apa makna di baliknya?
Baca SelengkapnyaHari Anak Jakarta Membaca merupakan inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak, khususnya di wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional.
Baca Selengkapnya