Tak Mau Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Sisi Lain Hashim Djojohadikusumo Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
Meski tak masuk kabinet Prabowo-Gibran, Hashim tetap akan menjadi sosok penting dalam pemerintahan presiden dan wapres RI 2024-2029
Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Terpilih Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menegaskan sejak awal dirinya tidak mau masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran. Hal ini dia nyatakan usai dilantik sebagai Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2024-2029 pada Senin (7/10/2024).
“Saya sendiri tidak akan ikut kabinet, tidak akan jadi menteri. Saya cukup ikut menyusun pemerintahan yang akan datang,” ujar Hashim, dikutip dari YouTube Liputan6.
Dia juga membeberkan sejumlah program pemerintahan Prabowo-Gibran yang dinilai akan mendorong perkembangan dunia bisnis di Indonesia lebih maju. Mulai dari makan siang gratis hingga program kesehatan.
Profil
Hashim merupakan politisi sekaligus pebisnis ulung. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Sebelum terjun ke dunia politik praktis, ia lebih banyak dikenal sebagai pebisnis berbagai sektor. Salah satunya sektor pertambangan dan energi.
Mengutip pemilu.jatam.org, Hashim adalah pemilik Grup Arsari, perusahaan yang bergerak di perdagangan internasional dan pengembangan. Nama Arsari merupakan singkatan dari nama anak-anaknya: Aryo, Sarah dan Indra.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2013 ini merupakan perusahaan induk dari bisnis yang bergerak di bidang perbankan, agribisnis, perkebunan karet, penambangan timah, pengembangan energi terbarukan, dan pengembangan teknologi pemanfaatan tenaga air.
Crazy Rich
Sejak kecil, hidup Hashim bisa dikatakan sangat nyaman. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di Eropa. Ia lalu kuliah pada jurusan Politik dan Ekonomi Universitas Pomona California.
Karier profesionalnya berawal saat Hashim Djojohadikusumo magang sebagai analis keuangan di sebuah bank investasi Prancis. Ia kemudian mulai memasuki dunia bisnis dengan menjadi direktur di Indo Consult.
Perkembangan perusahaan Hashim semakin pesat. Ia mengakuisisi sejumlah perusahaan dan mulai menanamkan saham di Bank Niaga dan Bank Kredit Asia. Seiring waktu, dia benar-benar menjadi konglomerat.
Mengutip forbes.com, pada tahun 2020, Hasim masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Pada tahun itu, ia berada pada urutan ke-40.