Tujuan Perayaan Imlek Serta Makna di Baliknya, Simak Ulasannya
Merdeka.com - Mengacu kepada kalender lunar Tiongkok, Tahun Baru Imlek 2572 Kongzill akan dimulai pada 12 Februari 2021. Secara tradisional, Imlek merupakan waktu untuk melakukan penghormatan kepada keluarga, dewa surgawi, serta leluhur. Hal ini juga merupakan waktu untuk menyatukan keturunan Tionghoa yang ada di dalam pesta keluarga serta doa bersama.
Tujuan perayaan Imlek yang masih dirayakan hingga pada saat ini merupakan wujud bersyukur menyambut tahun baru tiba, serta melakukan penghormatan kepada leluhur dan dewa. Tahun Baru Imlek sebagai penanda pergantian kalender China, yang biasanya akan jatuh di antara akhir Januari dan pertengahan Februari.
Hari Imlek juga dikenal dengan sebutan Festival Musim Semi. Imlek pada umumnya dirayakan selama 15 hari di China. Tujuan hari Imlek ini sebagai sarat makna bagi keluarga keturunan Tionghoa yang dilatarbelakangi oleh warisan mitos serta tradisi kunonya yang masih dijaga hingga saat ini.
-
Kenapa Imlek dirayakan? Perayaan Imlek dipenuhi dengan berbagai tradisi, ritual, dan festivitas yang mencerminkan nilai-nilai keberuntungan, keberlanjutan, dan keharmonisan dalam budaya Tionghoa.
-
Bagaimana Imlek dirayakan? Selama perayaan Imlek, keluarga berkumpul untuk merayakan bersama, menyelenggarakan upacara persembahan kepada leluhur, dan menyantap hidangan khas yang dianggap membawa keberuntungan, seperti mi panjang yang melambangkan umur panjang.
-
Apa yang dimaksud dengan Imlek? Masyarakat sebentar lagi akan merayakan perayaan tahun baru Imlek.
-
Apa Imlek itu? Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
-
Kenapa mengucapkan Imlek? Salah satu cara yang bisa dilakukan saat perayaan Imlek adalah dengan memberikan ucapan Imlek 2024.
-
Siapa yang merayakan Imlek? Khususnya bagi mereka yang merayakan.
Agar dapat mengetahui dengan rinci, berikut ini kami telah rangkum tujuan perayaan Imlek serta makna di baliknya.
Tujuan Perayaan Imlek
©Pixabay
Dalam merayakan hari raya Imlek, kebiasaan serta tradisi yang ada di masyarakat sangatlah spesifik serta sangat bervariasi di berbagai daerah. Namun, sejatinya perayaan hari Imlek ini juga merupakan perayaan besar yang juga dapat dirasakan oleh berbagai elemen. Tak hanya sekadar menyatukan, namun juga miliki peran untuk mengenang para leluhur serta menguatkan iman di dalam doa bersama, demi menapaki kemakmuran menuju tahun baru.
Dilansir dari Absolute Soul Secrets, tujuan perayaan Imlek sebagian besar yang memperingatinya akan berkumpul untuk melakukan makan malam tahunan bersama. Di saat malam Tahun Baru Imlek tiba yang disebut juga dengan Nian Ye Fan, akan ada banyak keluarga yang melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk menghilangkan nasib buruk.
Selanjutnya, bersiap untuk mendapat berkah di tahun baru ini dengan melakukan dekorasi rumah mereka dengan hiasan yang akan menggambarkan keakraban, kebahagiaan, kekayaan, serta keberuntungan.
Pembersihan ini juga dimaksudkan agar menenangkan para dwa yang turun dari surga untuk melakukan inspeksi. Selain itu, para anak-anak keturunan Tionghoa akan menikmati tahun baru dengan menyalakan petasan demi memulai lembaran baru. Mereka juga bersiap-siap akan menerima amplop merah berisi uang, yang disebut juga dengan angpao.
Tujuan perayaan Imlek ini secara garis besar adalah memberikan ketenangan atas tantangan hidup yang akan dijalani, dengan seiiring bertambahnya usia. Sehingga meskipun sudah berusia dewasa, namun bila belum menikah maka tetap akan menerima angpao.
Tujuan Perayaan Imlek yang Ada di Balik Makna Makanan
©Shutterstock
Tujuan perayaan Imlek yang ada di balik makna makanan akan miliki peran besar dalam perayaannya. Keluarga akan menikmati kesempatan untuk siapkan hidangan tradisional untuk dibagikan kepada teman serta keluarga. Di saat Imlek, makanan yang dibuat dari daging babi serta ayam akan melimpah, lalu tak lupa juga sajian khas yaitu jeruk Mandarin.
Makanan umum lainnya yang akan disajikan selama Tahun Baru Imlek tiba yaitu Siu Mie yang miliki makna supaya berumur panjang.
Selain itu, ada kue keranjang atau biasa disebut nian gao yang miliki simbol sebagai bentuk harapan untuk terus bersatu. Rasa manis sebagai gambaran demi menyambut tahun baru. Selain itu, kue keranjang akan disusun bertumpuk guna melambangkan harapan akan adanya kemakmuran. Tujuan perayaan Imlek berikutnya yaitu akan menyatukan keluarga
di dalam doa serta tradisi unik. Hal ini dapat dilihat dari santapan Yusheng. Tradisi yang biasa disebut dengan Lo Hei ini merupakan suatu tradisi dimana setiap anggota keluarga akan mengangkat sumpit tinggi-tinggi. Semakin tinggi, maka akan semakin baik juga peruntungan yang dapat terkabul.
Manisan buah juga tak lupa sebaga menu wajib di dalam tujuan perayaan Imlek. Manisan segar yang disusun menjadi segi delapan ini akan diisi berbagai macam buah atau yang disebut dengan tray of togetherness, di tiap buahnya miliki makna masing-masing. Seperti melon diartikan kesehatan, biji teratai untuk kesuburuan, buah leci menggambarkan ikatan keluarga yang kuat, dan masih banyak lagi.
Setelah makan bersama, nantinya akan dilanjutkan dengan penutupan yang biasa dilakukan dengan foto bersama. Mengambil foto keluarga ketika semua kerabat berkumpul untuk melakukan perayaan Imlek. Biasanya dilakukan di depan rumah keluarga, serta laki-laki tertua akan duduk di tengah-tengah keluarganya.
Kisah di Balik Tujuan Perayaan Imlek
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/szefei
Sama halnya dengan festival tradisional di China, Tahun Baru Imlek juga penuh cerita serta mitos. Salah satu yang paling populer yaitu mengenai binatang mitos yang disebut Nian.
Dilansir dari China Highlights, mitos binatang nian diceritakan akan muncul pada hari pertama tahun baru. Nian juga kerap memakan tanaman, ternak, serta anak-anak.
Penduduk desa akan meletakkan persembahan yang ada di depan rumah mereka demi melindungi keluarga dari serangan binatang buas. Dengan cara demikian, dilakukan untuk pencegahan agar Nian tak menyerang orang dan menyebabkan kehancuran, maka diletakkanlah makanan di pintu mereka untuk Nian. Tradisi ini masih terjaga hingga sekarang ini.
Konon menurut cerita, seorang pria tua mengetahui bahwa Nian akan takut dengan suara keras atau petasan serta warna merah. Maka dari itu, saat perayaan Imlek orang-orang akan meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela mereka agar mencegah Nian masuk. Hal itu sebabnya pada perayaan Imlek, banyak didominasi oleh warna merah sebagai simbol untuk mengusir roh jahat, nasib buruk serta terhindar dari bahaya Nian. (mdk/raf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek sering disebut sebagai Tahun Baru Tionghoa, sementara Lunar New Year memiliki banyak varian lainnya.
Baca SelengkapnyaPerayaan Imlek di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Seollal, merupakan momen penting yang dirayakan dengan meriah.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Imlek tahun 2024, simak ragam tradisi warga Tionghoa di Medan yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaSecara harfiah, Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMemberikan ucapan Gong Xi Fa Cai sudah menjadi tradisi tersendiri.
Baca SelengkapnyaPesanan kue keranjang terus meningkat jelang Imlek. Apa sih makna di balik rasa manisnya?
Baca SelengkapnyaNama kue keranjang, atau Nian Gao, memiliki kisah sendiri yang menarik. Konon, kue ini dinamai setelah monster pemakan manusia bernama Nian.
Baca SelengkapnyaWarga Tionghoa menyakini setiap makanan membawa keberuntungan hingga membuat panjang umur bagi yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaUniknya, tradisi ini hanya satu-satunya di Indonesia. Bahkan etnis Tionghoa di daerah lain tidak ada pelaksanaan tradisi yang serupa.
Baca SelengkapnyaLarangan atau tradisi pantangan saat Imlek merupakan bagian integral dari perayaan Tahun Baru Imlek dalam budaya Tionghoa.
Baca Selengkapnya