Darah jawara mengalir di nadi Bang Pi'ie
Merdeka.com - Bakat tukang berkelahi memang sudah dimiliki Imam Syafi'ie. Terlahir dari pasangan Mugeni dan Siti Saonah itu mulai terlihat bakatnya mengkoodinir teman-teman seumuran ketika dia berusia 5 tahun. Bang Pi'ie begitu dia dikenal merupakan pahlawan yang memerdekakan negeri ini dari penjajah.
Bersama dengan Laskar Bambu Runcing, Bang Pi'ie mengomandoi gerakan pejuang di luar tentara untuk ikut berperang melawan penjajahan. Dia memiliki peran hingga akhirnya Presiden Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan.
Cerita ini di tuturkan oleh anak Pahlawan Kelender, Haji Muhammad Arif atau dikenal dengan sebutan Haji Darif. Putra Haji Darif, H Uung mengatakan jika ayahnya bersama dengan pimpinan laskar, Imam Syafi'ie berkongsi untuk membentuk barisan pejuang yang berisi para ulama termasuk para jawara. Kiai Haji Nurali, pahlawan asal Bekasi, ikut berkongsi dengan Bang Pi'ie.
-
Siapa guru inspiratif di Bandung? Hendra merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Di keluarganya, Hendra jadi satu-satunya yang penyandang disabilitas. Namun Hendra justru terpacu untuk bisa memperoleh hak pendidikannya, bahkan ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang menjadi sarjana.'Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana,' katanya
-
Siapa yang mengenalkan Silat Beksi? Mengutip Dinas Kebudayaan Jakarta, Rabu (16/10), Silat Beksi tercatat muncul pertama kali pada abad ke-19 silam. Ketika itu di tahun 1860-an, terdapat seorang warga Tionghoa yang menetap di wilayah Kampung Dadap, Kosambi, Tangerang bernama Lie Tjeng Ok Bin Lie Ah Tjin, mengenalkan gerakan-gerakan bela diri yang dinamakan 'maen pukul'.
-
Siapa yang mengajarkan dalang cilik? 'Kita tidak bermaksud mencetak mereka menjadi dalang kelak. Tapi dengan belajar kesenian ini akan mendasari anak-anak untuk belajar menurut. Dia menurut karena dia suka dengan passion mereka. Ini sarana bagi kita untuk mengajari mereka budi pekerti melalui wayang,' kata Singgih, salah seorang pengajar wayang bocah, dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
-
Siapa yang ajarkan Kieh Jo Kato? Metode ini sudah diajarkan oleh nenek moyang orang Minangkabau.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Siapa pria perkasa itu? Peneliti menduga pria tersebut adalah pendukung raja yang berkuas di wilayah unifikasi Swedia, Denmark, dan Norwegia antara 1397 dan 1523.
Mereka bersama-sama ikut berperang ketika Jakarta dikuasai oleh tentara Jepang. "Dulu pimpinan laskarnya Pak Syafi'ie. Ayah saya bertugas bersama ulama untuk wilayah Klender," kata Haji Uung saat berbincang dengan merdeka.com pertengahan tahun lalu.
Bang Pi'ie terlahir dari ayah seorang jawara Pasar Senen. Ayahnya bernama Mugeni sudah lebih dulu kesohor sebagai penguasa Pasar Senen era tahun 1920. Mugeni merupakan perantau asal Marunda. Dia datang bersama dengan adik seperguruannya bernama Ayub. Namun sayang, Ayub justru menghabisi Mugeni di Kali Ciliwung daerah Manggarai, Jakarta Selatan.
Dia menghabisi Mugeni lantaran ingin berkuasa di Pasar Senen. Maklum, di tahun-tahun itu Pasar Senen memang menjadi primadona buat warga Jakarta. Sejak dulu hingga kini aktivitas di Pasar Senen tak pernah mati. Penulis puisi Karawang-Bekasi, Chairil Anwar juga sering berkunjung ke sini. Bahkan Chairil Anwar pernah ikut berjuang bersama Syafi'ie.
"Saya menceritakan ini berdasarkan cerita ayah saya kepada saya," kata Anak dari istri ketiga Syafi'ie, Edi Syafi'ie saat berbincang dengan merdeka.com kemarin. Edi merupakan anak dari istri ketiga Bang Pi'ie bernama Fitriyana.
Sepeninggalan ayahnya, Syafi'ie mulai mengawali karirnya sebagai seorang pimpinan komplotan. Dari sana dia juga dibekali ilmu beladiri oleh 32 orang guru. Syafiie banyak mengenyam pendidikan agama termasuk juga beladiri saat dia dirawat kerabat ayahnya, Habib Qodir Al Hadad.
Bahkan dalam perjalannya, Syafi'ie pernah menjadi murid Kiai Haji Hasyim Ashari, kakek mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kepada Hasyim Ashari, Syafi'ie belajar agama termasuk juga ilmu beladiri. Nama KH Hasyim Ashari memang kesohor saat itu sebagai orang disegani sebagai ulama. Dia memiliki ilmu beladiri bernama Tapak Srigunting.
Syafi'ie menjadi murid kesayangan KH Hasyim Ashari. Selama tiga tahun dia belajar di Pesantren Tebuireng, Syafi'ie kembali ke asalnya. Dia pulang ke Pasar Senen berbekal ilmu yang dia miliki. Bang Pi'ie begitu dia dikenal kerap mengacak-ngacak sekumpulan begundal yang sedang bermain judi. Bahkan para bandit, pencopet pun segan terhadap Bang Pi'ie karena kesohorannya dalam berkelahi.
Tidak hanya berguru kepada KH Hasyim Ahari, Syafi'ie juga ikut berguru kepada dua jawara di kerajaan Kutai Kertanegara. Kemudian dia mempelajari juga ilmu di pulau Kalimantan oleh suku Dayak pedalaman. Kembali dari sana, Syafi'ie menaklukan jawara Pasar Senen bernama Muhayar. Muhayar dibuat tak berkutik setelah pisau pedagang menembus kulitnya. Dia kejang-kejang dengan kondisi mulut berbusa.
"Sejak saat itu Muhayar tak pernah kembali ke Pasar Senen. Luka perkelahian itu diobati langsung oleh ayah saya," ujar Edi bercerita.
Edi tak mau ayahnya disebut sebagai raja copet. Dia meluruskan keterangan jika ayahnya memang memimpin dunia hitam di kawasan Senen. Mulai dari pencopet, hingga pedagang merupakan anak buah Bang Pi'ie."Karena ayah saya kesohor, setiap pencopet bakal memulangkan barangnya dan ditempeleng,"ujarnya.
Namun menurut literatur etnohistori.org, Bang Pi'ie dikenal sebagai pendiri organisasi pencopet Koempoelan 4 Cent. Ia mengumpulkan kalangan pedagang sekitar Senen, sais andong, tukang becak hingga kuli angkut untuk mengumpulkan iuran 4 sen sebagai uang keamanan agar preman tak berbuat onar.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.
Baca SelengkapnyaSyekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIwan Fals menyukai olahraga bela diri sejak muda hingga menjadi atlet karate.
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaAksinya saat menangkis tinju nampak begitu menarik nan tangguh.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.
Baca SelengkapnyaUsia hanyalah angka. Begitu ungkapan yang sesuai dengan kondisi pria satu ini.
Baca SelengkapnyaDaya tarik Ulin Barong ada di atraksi para pemainnya. Mereka menampikan unsur jurus bela diri pencak silat yang atraktif
Baca SelengkapnyaGadis kelahiran 17 Juli 2002 itu menekuni karate karena termotivasi dari kakaknya Suomi Bologni Apriliani Simorangkir.
Baca SelengkapnyaKeunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Baca SelengkapnyaPria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, Ki Ageng Kiringan punya banyak karomah. Ia juga meninggalkan banyak peninggalan yang masih bisa dijumpai sampai sekarang.
Baca Selengkapnya