No'an dan Jalinah biasa memandikan mayat tanpa kepala
Merdeka.com - Jalinah baru saja pulang dari Rumah Sakit (RS) Fatmawati memandikan jenazah bareng suaminya. Belum sempat mandi, perempuan tua berkerudung itu segera mengganti baju. Sementara suaminya, No'an, lebih dulu mandi lalu memakai sarung biru, gamis putih plus peci hitam hendak ritual Salat Zuhur.
Siang itu matahari sedikit condong ke barat, Jalinah memakai daster oranye bermotif batik yang baru ganti tadi, menemui merdeka.com di rumahnya, di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Bau kotoran mayat masih tercium dari jarak dekat. Maklum, Jalinah itu tukang memandikan jenazah. "Kalau memandikan jenazah kotorannya juga harus dikeluarkan," katanya, Senin (29/06).
Meskipun umur keduanya sudah tak muda lagi, namun pasangan suami istri itu tidak jerih ketika mendapat panggilan telepon dari rumah sakit di Jakarta Selatan untuk memandikan orang mati. Umur No'an kini sudah 69 tahun. Sementara istrinya, Jalinah, sudah 64 tahun.
-
Apa saja yang dibersihkan saat memandikan jenazah? Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah? Cara memandikan jenazah dengan tepat meliputi membersihkan jenazah dengan penuh kehati-hatian, memperlakukan jenazah dengan penghormatan, dan mematuhi prosedur-prosedur syariat Islam yang telah ditentukan.
-
Siapa yang bisa memandikan jenazah? Orang yang dapat memandikan jenazah adalah perempuan untuk jenazah perempuan dan laki-laki untuk jenazah laki-laki.
-
Apa yang ditemukan di pemakaman? Penduduk setempat di Tarsus, Turki sangat gembira ketika secara tak sengaja menemukan sebuah guci keramik kuno yang lebih dari 1.100 koin perak kuno saat tengah melakukan penggalian pemakaman.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah perempuan? Memandikan Jenazah Perempuan Menurut syariat Islam, yang berhak memandikan jenazah perempuan adalah perempuan yang beragama Islam. Idealnya yang dapat memandikan jenazah perempuan adalah mahramnya, seperti ibu, anak perempuan, atau saudara perempuan. Jika tidak ada mahram yang bisa memandikan, boleh juga ditunjuk oleh suami atau kerabat wanita yang ada.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Sudah lebih dari satu dasawarsa keduanya bekerja memandikan jenazah, baik untuk tetangganya maupun panggilan rumah sakit. Di rumah sakit saja, sampai kini pasutri yang kulitnya sudah berkeriput itu menghitung, sudah 1000 jenazah dimandikan.
Jalinah pun menceritakan awal pekerjaan memandikan Jenazah itu datang. Sebenarnya, kata dia, awalnya itu merupakan pekerjaan suaminya. Namun yang berikutnya, rupanya untuk memandikan jenazah wanita harus dilakukan perempuan. Maka akhirnya Jalinah pun tak bisa menolak ketika diminta tolong oleh warga maupun dari rumah sakit untuk memandikan jenazah perempuan.
"Mandiin jenazah itu ibadah, bukan sesuatu yang menakutkan. Kami berdua sudah lama kerja begini, sudah belasan tahun," katanya menegaskan.
Jalinah melanjutkan, pertama kali memandikan jenazah memang canggung dan tidak mengerti harus seperti apa caranya. Namun berbekal pengalaman dari suami, dia pun memberanikan diri untuk memandikan orang yang sudah meninggal dunia. "Pas sudah biasa yah jadi enggak takut. Alhamdulillah menyenangkan," ucap Jalinah.
Pengalaman horor, misalnya mimpi bertemu mayat atau hal-hal berbau mistis lainnya selama ini juga tidak pernah dia alami. Padahal, rupa-rupa jenazah sudah pernah dia mandikan, mulai dari jenazah korban pembunuhan hingga mayat tanpa kepala akibat tertabrak kereta. "Apapun bentuknya, dia itu manusia dan kita harus memperlakukannya seperti orang hidup," tuturnya.
Sementara menurut No'an, meski tawaran memandikan jenazah tidak datang setiap hari, dia mengaku tetap bersyukur. Rizki pekerjaan mereka bisa dibilang berkah. Buktinya, No'an berkecukupan menghidupi delapan anaknya yang semuanya sudah menikah dan telah memberi keduanya cucu.
"Soal rejeki itu Lillahitaala. Sebagai manusia kita hanya bisa mensyukuri saja. Alhamdulillah cukup buat keluarga," jelasnya.
No'an melanjutkan, dalam sebulan dia bisa memandikan minimal dua jenazah. Pun demikian dengan istrinya. Untuk satu jenazah yang dimandikan di RS Fatmawati, pasutri ini mendapatkan upah sebesar Rp 120 ribu. "Kalau rumah sakit lain itu bisa Rp 200 ribu. Tapi kalau orang lain atau tetangga yang minta, saya enggak pasang tarif, seikhlasnya saja," ujarnya.
Berbekal tabungan dari hasil memandikan Jenazah itu No'an dan Jalinah pun mengaku akan menunaikan ibadah Haji dalam waktu dekat ini. "IsyaAllah kalau Allah menghendaki," ujar No'an memungkasi. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memandikan jenazah termasuk kewajiban bagi umat Muslim.
Baca SelengkapnyaDoa menutup mata jenazah merupakan bagian dari adab dan tata cara pengurusan jenazah dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMengurus jenazah merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim. Oleh karena itu, penting untuk tahu bagaimana tata caranya.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena dia berada di dalam rumah berhari-hari menyaksikan suami dan anaknya tewas membusuk.
Baca SelengkapnyaMenyolati jenazah merupakan salah satu kewajiban muslim terhadap jenazah seorang muslim. Pelaksanaannya sendiri berbeda dengan sholat pada umumnya.
Baca Selengkapnya