BYD Sukses di Pasar Mobil Listrik ASEAN, Begini Ternyata Strateginya
Penjualan mobil listrik BYD di Asia Tenggara tumbuh lebih 26%. Memimpin pasar EV ASEAN per kuartal II 2023.
Pakai model kemitraan dengan pengusaha besar lokal.
BYD Raih Sukses di Pasar EV Asia Tenggara
Pabrikan kendaraan elektrifikasi asal China, BYD, makin menunjukkan kemajuannya, setelah memimpin pasar kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara (ASEAN).
Dikutip dari Tesla, kemarin (21/9), BYD mampu melampaui Tesla, dengan menguasai lebih dari seperempat pasar mobil listrik di ASEAN.
BYD berhasil dengan cara melakukan mitra distribusi dengan konglomerat-konglomerat lokal besar. Dengan metode ini, BYD mampu
memperluas jangkauan, menguji preferensi konsumen, dan menyesuaikan peraturan pemerintah
yang rumit di wilayah tertentu.
Metode ini mirip yang dilakukan produsen otomotif asal Jepang di ASEAN beberapa dekade terakhir. Sangat berbeda dengan
Tesla, yang melakukan pendekatan distribusi lebih mandiri.
BYD dilaporkan penjualan mobilnya naik lebih 26% di ASEAN pada kuartal II tahun ini.
BYD Atto 3 menjadi best seller di Thailand, dengan harga mulai Rp 460 juta. Di ASEAN, mobil listrik menyumbang 6,4% terhadap total pasar mobil penumpang kuartal II, naik 3,8% dari kuartal sebelumnya.
Di beberapa negara ASEAN, BYD bermitra dengan distributor lokal: Bakrie &
Brothers di Indonesia, Sime Darby (Malaysia dan Singapura), Ayala Corp (Filipina), dan Rever
Automotive (Thailand).
Strategi Tepat
"Ini membantu BYD di negara yang mana merek mobil China ini belum memiliki jejak rekam yang baik."
Chee-Kiang Lim, direktur untuk Cina di konsultan penjualan otomotif Urban Science.
“Jika pembeli ragu atau mempunyai kekhawatiran, bermitra dengan pemain mapan lokal, seperti Sime
Darby, Bakrie & Brothers, atau Ayala Corp, akan memberikan mereka ketenangan pikiran, terutama dukungan layanan purnajual,” ujar Lim.
Incar Pasar Indonesia
BYD menanamkan investasi hampir US$ 500 juta di Thailand untuk membangun pabrik baru, yang
dapat memproduksi dan mengekspor 150.000 unit mobil per tahun ke pasar ASEAN dan Eropa.
Di Filipina, BYD akan membangun 12 diler baru selama setahun ke depan.
Sedangkan di Indonesia, BYD
mengandalkan unit dari VKTR Bakrie & Brothers, untuk mendapat kontrak pemerintah terkait pengadaan armada 52 bus listrik di Jakarta.
"Indonesia bukan pasar yang mudah untuk berbisnis sendiri," ujar Alex Kim, Kepala Strategi BYD.