Faktor yang menyebabkan pengendara motor wanita sering dijadikan sasaran dalam kecelakaan
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa pengendara motor wanita sering disalahkan dalam kecelakaan
Wanita yang mengendarai sepeda motor sering kali menjadi pihak yang disalahkan dalam insiden kecelakaan, disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan pemahaman, sikap, dan kebiasaan berkendara mereka. Contohnya adalah saat mereka menyalakan lampu sein, tetapi tidak sesuai dengan arah yang akan dituju.
Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan pengendara motor wanita kerap disalahkan dalam kecelakaan, yang dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (4/9/2024).
-
Kenapa emak-emak motoran harus dijauhi? Lebih baik menjauh dari balada emak-emak di jalan agar tidak terkena batunya.
-
Apa yang dialami pemobil wanita itu? Kewaspadaan seorang wanita pengendara mobil tiba-tiba diuji saat ia menjumpai 5 pengendara sepeda motor yang ingin membegal mobilnya. Sepanjang perjalanan kelima motor tersebut membuntuti pemobil dan menunggu momen yang pas untuk menghentikannya.
-
Kenapa wanita lebih rentan terkena stroke? Wanita lebih rentan terhadap stroke karena hormon. Tingkat hormon, terutama estrogen, dapat mempengaruhi kekuatan pembuluh darah dan membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan pembekuan darah.
-
Mengapa wanita lebih rentan terkena stroke? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi karena pengaruh perubahan hormon, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta faktor risiko lainnya seperti penggunaan pil KB dan usia.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Mengapa wanita lebih berisiko terkena aneurisma? Fakta menarik lainnya, menurut dr. Beny, wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami aneurisma otak dibandingkan pria dengan rasio sekitar dua banding satu. Faktor hormonal dan perbedaan struktur pembuluh darah mungkin menjadi alasan di balik perbedaan risiko ini.
1. Kurangnya Pengetahuan Teknis
- - Penggunaan Fitur Kendaraan yang Salah: Banyak wanita yang kurang memahami cara yang tepat dalam memanfaatkan fitur motor, seperti cara menggunakan rem depan dan belakang pada motor bebek atau motor manual.
- - Minimnya Edukasi Otomotif: Dunia otomotif masih didominasi oleh pria, sehingga pendidikan mengenai otomotif dan transportasi untuk wanita tidak berjalan dengan baik.
2. Kebiasaan Buruk Berkendara
- - Kesalahan dalam Menyalakan Lampu Sein: Wanita sering kali keliru dalam mengaktifkan lampu sein saat berbelok, yang bisa menimbulkan kebingungan bagi pengendara di belakang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
- - Berhenti Tiba-Tiba: Pengendara motor wanita sering kali menghentikan kendaraannya secara mendadak, yang dapat mengejutkan pengendara di belakang dan memaksa mereka untuk melakukan pengereman tiba-tiba.
- - Memakai Rok Ketat dan Pakaian Terlalu Panjang: Pakaian yang ketat atau terlalu panjang dapat mengganggu kenyamanan serta keseimbangan saat berkendara, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
3. Kurangnya Fokus dan Konsentrasi
- - Memakai Earphone Saat Mengemudi: Memakai earphone saat mengemudi dapat mengurangi fokus dan menyulitkan pengemudi untuk mendengar suara dari lingkungan sekitar, yang berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
- - Kecepatan Lambat Dalam Melakukan Manuver: Wanita sering kali melakukan manuver, seperti berbelok atau menghentikan kendaraan, dengan lambat, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak ditangani dengan cepat.
4. Kebiasaan Lain yang Berbahaya
- - Menggunakan Hak Tinggi atau Menempatkan Sepatu di Bawah Kursi Pengemudi: Sepatu yang bergerak ke bawah pedal dapat mengganggu fungsi pedal, yang dapat menjadi risiko saat berkendara.
- - Jarak Badan yang Terlalu Dekat ke Setir: Jarak badan yang terlalu dekat dengan setir dapat menghambat pengendara dalam melihat situasi di sekitar dan mengendalikan kendaraan dengan efektif.