Briket Biomassa: Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Penting Dikenali Anak-Anak

Merdeka.com - Di masa lalu briket banyak dimanfaatkan untuk kegiatan memasak sehari-hari. Selain lebih ramah lingkungan dan terjangkau, penggunaan briket juga membuat citarasa makanan dipercaya dapat menjadi lebih sedap. Namun, keberadaan briket sebagai alat masak utama kini tergantikan dengan adanya kompor gas elpiji hingga kompor induksi.
Padahal briket belum punah sepenuhnya. Inilah kenapa dalam Program Belajar dari Rumah yang diadakan oleh Kemendikbud di TVRI, anak-anak kelas 5 diajak belajar tentang briket biomassa.
Manfaat Penting Menggunakan Kompor Briket Biomassa
Secara umum briket terbuat dari bahan-bahan yang mudah panas dan dapat mempertahankan nyala api dalam jangka waktu yang cukup lama. Menurut Kak Lisa yang memandu episode 53 ini, kompor briket adalah salah satu alternatif pengganti kompor gas elpiji yang harganya lebih terjangkau.
Bukan itu saja, briket terbuat dari bahan-bahan yang bersifat ramah lingkungan, yaitu biomassa. Adapun biomassa adalah energi atau sumber panas yang berasal dari limbah tumbuhan dan juga hewan, seperti arang tempurung kelapa, limbah pertanian dan kotoran ternak.
Kaitan Jaring-Jaring Kubus dan Briket
Menariknya, Kak Lisa kemudian membagikan fakta unik di balik bentuk briket yang kebanyakan adalah kubus. Hal ini kemudian dikaitkan dengan jaring-jaring kubus. Bentuk briket dibikin kubus ternyata untuk mempermudah penempatannya dalam kompor. Selain itu dengan bentuk seperti itu, briket juga lebih mudah dikemas.
Biasanya briket yang dibuat dalam bentuk kubus ini adalah briket tempurung kelapa. Briket ini banyak diminati oleh masyarakat untuk memasak, karena di samping berharga terjangkau juga memberikan citarasa lezat pada makanan.
Selain itu, blok-blok briket biasanya dikemas dalam kotak berbentuk kubus. Untuk membuat kemasannya pabrik briket harus membuat jaring-jaringnya lebih dulu. Supaya lebih mudah memahaminya, anak-anak kelas 5 juga diminta membuat jarring-jaring kubus lewat percobaan sederhana.

Di awal segmen anak-anak kelas 5 lebih dulu diajak membaca cerita tentang ‘Rumah Dendeng’. Cerita tersebut berkisah tentang Danu yang awalnya kesal menjaga dendeng yang dijemur, karena banyak dihinggapi lalat. Namun, di akhir cerita ia akhirnya dapat membuat benda kreatif yang bisa mengeringkan dendeng di dalam rumah, serta bebas lalat.
Semua keseruan itu pun bisa disaksikan dalam Program Belajar dari Rumah bersama Kemendikbud di TVRI. Adapun anak kelas 5 bisa mengikuti programnya setiap hari Senin-Jumat dari jam 10.30-11.00 WIB.(tmi) (mdk/jfw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya