Di balik kisah 'runtuhnya' kekuasaan Presiden Soeharto

Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang pemerintahan masa Orde Baru di Indonesia? Masa itu dipimpin oleh Presiden Soeharto. Lalu, bagaimana kisah mundurnya Presiden Soeharto dari jabatannya di waktu itu?

Kegagalan pemerintahan di Masa Orde Baru membuat Indonesia mengalami krisis moneter yang seperti nggak ada ujungnya. Walaupun awalnya cuma krisis moneter, krisis politik juga sempat menyapa pemerintahan Indonesia. Akhirnya, kepercayaan rakyat yang dulu besar menjadi mengecil pada pemerintah. Nggak cuma krisis yang terjadi disana sini, banyak sekali terjadi kerusuhan yang terjadi.

Kondisi Indonesia saat itu sangat menyedihkan, gugatan kudeta untuk Presiden Soeharto datang dari segala arah. Dari dunia Internasional, datang gugatan dari Amerika Serikat untuk menurunkan Presiden Soeharto dari jabatannya. Nggak hanya dari luar negeri, dari dalam negeri sendiri, para mahasiswa melakukan demo. Tekanan dari masyarakat sampai pada ujungnya ketika sekitar 15 ribu mahasiswa mengambil kuasa atas gedung DPR MPR yang menyebabkan semua proses pemerintahan berhenti.

Untuk mempertahankan jabatannya, Presiden Soeharto menawarkan beberapa solusi seperti reshuffle kabinet sampai akan membentuk dewan reformasi, tapi semua solusi itu ditolak oleh masyarakat. Bisa kita bayangkan kalau kondisi Indonesia di masa itu pasti kacau banget. Akhirnya, Presiden Soeharto nggak punya pilihan lain selain mundur dari jabatannya sebagai presiden. Tanggal 21 Mei 1998 menjadi tanggal yang nggak akan dilupakan oleh semua rakyat di masa itu. Presiden Soeharto menyatakan berhenti menjadi presiden di Istana Merdeka, Jakarta. Setelah itu, dia segera merancang agar wakil presiden masa itu, yaitu Pak BJ Habibie, segera dilantik menjadi presiden.

Nah, sekarang kamu sudah mengerti bagaimana Presiden Soeharto bisa mundur dari jabatannya. Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut kan? (mdk/iwe)