Superbank Dapat Tambahan Investasi Rp1,2 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan dan Inovasi
Superbank, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021.
Tambahan investasi ini akan memperkuat Superbank dalam memperluas layanan finansial inklusif dan pembiayaan yang mudah diakses oleh lebih banyak nasabah ritel dan UMKM underbanked di Indonesia.
Superbank Dapat Tambahan Investasi Rp1,2 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan dan Inovasi
Superbank Dapat Tambahan Investasi Rp1,2 Triliun untuk Dorong Pertumbuhan dan Inovasi
PT Super Bank Indonesia atau Superbank mendapatkan tambahan dana investasi sebesar Rp1,2 triliun dari tiga pemegang sahamnya, yaitu Grab, Singtel, dan KakaoBank. Dana ini akan digunakan untuk peningkatan layanan dan inovasi produk bank digital itu.
"Kami sangat mengapresiasi kepercayaan para pemegang saham dalam mendukung upaya kami untuk terus membuat produk dan layanan perbankan digital yang inovatif dan relevan," kata Presiden Direktur Superbank, Tigor M Siahaan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/7).
Tigor menjelaskan bahwa dukungan berkelanjutan dari Grab, Singtel, dan KakaoBank, tidak hanya berupa investasi, tetapi juga teknologi terdepan, wawasan, dan aset jaringan untuk mempercepat pertumbuhan Superbank.
Menurutnya, tambahan investasi ini akan memperkuat Superbank dalam memperluas layanan finansial inklusif dan pembiayaan yang mudah diakses oleh lebih banyak nasabah ritel dan UMKM underbanked di Indonesia.
Superbank juga mencatat investasi ini sekaligus menegaskan keyakinan dan dukungan pemegang saham terhadap visi dan potensi pertumbuhan Superbank.
merdeka.com
Didukung oleh ekosistem yang terdiri atas para pemain industri utama seperti Emtek Group, Grab, Singtel, dan KakaoBank, Superbank memandang bahwa tambahan investasi ini akan secara signifikan memperkuat kapabilitas dan daya saing bank digital itu di pasar Indonesia.
"Dengan dukungan yang kuat dari mitra ekosistem kami, kami optimis dapat semakin meningkatkan peran dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi masyarakat underbanked untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka," kata Tigor.
Superbank, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, serta KakaoBank pada 2023 sebagai bagian dari konsorsium.
Merujuk halaman website Superbank, saat ini komposisi pemegang saham bank digital itu mayoritas dimiliki oleh Emtek Group melalui PT Elang Media Visitama, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dengan porsi sebesar 34,58 persen.
Kemudian, Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia memiliki 21,29 persen saham Superbank, Singtel Alpha Investment Pte Ltd memiliki 18,93 persen saham, KakaoBank Corp memiliki 10,00 persen saham, dan A5-DB Holdings Pte Ltd memiliki 7,10 persen.
Superbank, yang berfokus pada segmen ritel dan UMKM, mencatatkan peningkatan total aset sebesar 53 persen secara yoy menjadi Rp6,2 triliun pada kuartal I 2024.
Pertumbuhan itu didukung oleh penyaluran kredit bruto yang meningkat pada kuartal I-2024 sebesar 222 persen yoy menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan posisi 31 Maret 2023.
merdeka.com
Sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit, pendapatan bunga bersih (net interset income/NII) Superbank juga tercatat meningkat yakni sebesar 71 persen yoy menjadi Rp112 miliar pada kuartal I 2024.
Kemudian, dari sisi pendanaan, Superbank menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp603 miliar pada kuartal I 2024 atau meningkat 28 persen yoy dibandingkan kuartal I 2023.
Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Superbank mencapai 178 persen pada kuartal I-2024, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan Superbank yang didukung oleh komposisi pemegang saham yang kuat.