11 Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di RSUP Sanglah, 4 Warga Asing, 7 WNI
Merdeka.com - Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Ketut Sudartana menjelaskan informasi terbaru mengenai 11 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona atau Covid-19 yang saat ini masih dirawat di RSUP Sanglah. Dia mengatakan, dari 11 PDP itu, lima orang laki-laki dan enam orang perempuan. Para pasien itu masih menunggu hasil laboratorium dari Kemenkes Jakarta.
"Kami sedang merawat 11 pasien dengan status pengawasan Covid-19. Untuk warga negara ada 4 orang negara asing dan 7 warga negara Indonesia," kata Sudartana, Kamis (19/3).
"Semuanya dalam keadaan stabil dan masih menunggu hasil laboratorium dari Balitbangkes di Jakarta dan mudah-mudahan hasilnya cepat datang dan kami berharap hasilnya semuanya negatif," tambah Sudartana.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Ia juga menerangkan, untuk penanganan virus Covid-19 RSUP Sanglah telah membentuk Posko Penaganan dan Informasi Covid-19 agar bisa melayani masyarakat. Posko itu akan melayani dari pukul 08.00 hingga pukul 21.00 WITA dalam setiap harinya.
"Kami juga sudah membentuk posko Covid-19 yang berlokasi di dekat ruang Nusa Indah. Semua masyarakat yang membutuhkan pelayanan dan informasi Covid-19 itu bisa datang langsung ke posko RSUP Sanglah," ujarnya.
"Pelayanan bisa dilakukan setiap hari mulai dari jam 8 pagi sampai 10 malam. Sedangkan untuk hari libur kami juga buka dengan jam yang sama dan silakan datang ke posko pelayanan covid-19 di RSUP Sanglah Denpasar," ujar Sudartana.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca Selengkapnya