Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

112 Korban gempa dan tsunami di Sulteng ditampung ke TK di Makassar

112 Korban gempa dan tsunami di Sulteng ditampung ke TK di Makassar TK Akar Panrita Mamminasata. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Murid-murid Taman Kanak-kanan (TK) Akar Panrita Mamminasata diliburkan. Mereka diliburkan karena gedung sekolah yang terletak di Jalan Kirab Remaja, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, dimanfaatkan sebagai tempat penampungan sementara pengungsi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Ada 112 korban gempa dan tsunami yang mengungsi di gedung sekolah itu. 81 orang di antaranya anak-anak, balita dan bayi. Mereka tiba Senin (1/10) malam. Dijemput langsung dengan minibus oleh pihak yayasan sekolah itu sesaat setelah pesawat Hercules yang membawanya mendarat di Lapangan TNI AU (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Sudah dua hari saudara-saudara kita di gedung sekolah ini jadi murid-murid diliburkan sementara. Rencananya hingga dua hari ke depan lagi mereka di sini agar murid-murid kembali bisa belajar. Sementara saudara-saudara kita ini akan dipindahkan di dua rumah penampungan yang dipinjamkan oleh warga," kata Kepala Sekolah TK Akar Panrita Mamminasata, Fitriana Basira saat ditemui di sekolahnya, Rabu, (3/10).

Hal ihwal pengungsi itu ditampung di sekolah ini karena Fitriana dihubungi rekannya dari Palu, korban tsunami yang mencari tempat penampungan saat tiba di Makassar. Karena jumlahnya banyak, Fitriana kemudian minta izin ke ketua yayasan agar sementara pengungsi itu diinapkan di sekolah sebagai tempat transit sembari mencari tempat penampungan untuk jangka panjangnya.

"Alhamdulillah ketua yayasan merestui sehingga kita pun menjemput mereka di Lanud Sultan Hasanuddin. Dari ratusan jumlahnya, 81 orang di antaranya anak-anak. Ada yang datang dengan tantenya karena keberadaan kedua orang tuanya belum jelas namun ada juga yang masih lengkap kedua orang tuanya," tutur Fitriana.

Sejak beredar informasi akan keberadaan pengungsi ini di sekolah, gelombang bantuan terus berdatangan sehingga bantuan-bantuan yang lebih banyak pakaian itu pun sudah menggunung.

"Bantuan sudah menggunung jadi saat ini sudah kelebihan sehingga nantinya sebagian akan diarahkan ke gedung IMMIM karena dengar-dengar di sana ada posko. Ada juga yang akan dikirim ke lokasi bencana," tutur Rahmi, salah seorang pengurus yayasan.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP