13 Imigran Gelap Asal Irak Terdampar di Rote Ndao Dibawa ke Kupang
Merdeka.com - Sebanyak 13 imigran gelap asal Irak yang diamankan pihak kepolisian resor Rote Ndao saat kapal yang mereka tumpangi kandas di Rote Selatan, dibawa ke Kota Kupang, Sabtu (17/12).
Para imigran beserta tiga orang ABK asal Desa Papela itu sebelumnya diusir oleh pihak keamanan Australia, saat hendak masuk secara ilegal ke negara tersebut. Kapal yang dibawa disita dan dimusnahkan, lalu diberikan kapal pengganti dengan bahan bakar minyak seadanya.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Melsy Fanggi mengatakan, 13 orang imigran gelap asal Irak itu akan dibawa ke Kota Kupang menggunakan kapal feri lambat melalui pelabuhan Bolok.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Siapa yang terlibat dalam "migrasi"? Masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
-
Apa yang sedang dievakuasi ke Indonesia? Sebuah video beredar di media sosial Snack Video menampilkan narasi bahwa Indonesia sedang mengevakuasi 1.000 warga Palestina menggunakan kapal.
-
Bagaimana transmigrasi dilakukan? Proses transmigrasi bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Bisa dilakukan oleh satu orang atau pun sekeluarga.
-
Kapan kapal berangkat dari Jangkar? Pukul 09.30, kapal feri tujuan akhir Pelabuhan Kalianget diberangkatkan.
Menurut Melsy Fanggi, para imigran tersebut dikawal oleh tujuh personel dari Polres Rote Ndao dan empat orang dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
"Mereka akan dibawa ke Kantor Imigrasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah itu baru dibawa ke Rudenim," jelasnya.
Sebelumnya, Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan imigran gelap asal Irak, yang hendak mencari suaka ke Australia. Sebanyak 13 imigran gelap ini diamankan di Desa Dodaek, Kecamatan Rote Selatan.
Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita menjelaskan, belasan imigran gelap tersebut diamankan setelah kapal kayu yang mereka tumpangi terdampar di Rote Selatan, karena kehabisan bahan bakar.
Menurutnya, 13 orang imigran asal Irak tersebut terdiri dari tujuh orang laki-laki dan enam orang perempuan, dengan rincian sembilan orang dewasa, tiga anak-anak dan seorang bayi laki-laki berusia satu tahun.
"Yang ditangkap ada orang dewasa, anak-anak dan bayi satu tahun," jelas I Nyoman Putra Sandita, Kamis (15/12).
Selain 13 imigran gelap tersebut, tiga orang ABK juga turut diamankan yakni, Aris Djawa (28), Isro Pello (29) dan Rayan Hidayah Gafur (30) dan satu unit kapal kayu. Ketiganya merupakan warga Desa Papela, Kecamatan Rote Timur.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Baca SelengkapnyaKetiga terdakwa yakni Mohammad Amin, Anisul Hoque dan Habibul Basyar.
Baca Selengkapnya