14 Murid Luka Akibat Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Dihantam Angin Puting Beliung
Merdeka.com - Bangunan aula SMKN 1 Miri Sragen, Jawa Tengah, roboh usai hujan disertai angin kencang melanda kawasan tersebut pada Rabu (20/11) sekitar pukul 15.56 WIB. Insiden itu mengakibatkan beberapa murid mengalami luka.
Menurut Kepala sekolah SMKN Miri Sarno, 14 murid mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. Mereka yang luka sudah dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis dari rumah sakit terdekat.
Hasil penelusuran BPBD setempat, akibat hujan disertai angin kencang tersebut tidak hanya merobohkan bangunan sekolah namun juga merusak genting rumah serta pohon tumbang di beberapa titik. Masyarakat pun diharapkan mewaspadai potensi bahaya hujan disertai angin kencang tersebut.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang mengalami cedera? Hal ini disebabkan oleh cedera yang dialami Riccardo Calafiori, yang telah dipulangkan kembali ke Arsenal.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Kapan anak butuh pertolongan luka? Pada saat anak mengalami luka ringan, pemahaman tepat yang mereka miliki bisa membantu dalam mengobatinya.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang harus dilakukan saat anak luka? Anak-anak harus diajarkan untuk mencuci luka dengan air bersih atau cairan antiseptik untuk memastikan luka benar-benar bersih sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
"Sehubungan dengan mulainya pergantian musim di beberapa wilayah, potensi bahaya angin kencang dan puting beliung makin tinggi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya.
BNPB mencatat potensi bahaya angin kencang dan puting beliung biasanya terjadi pada saat pergantian musim dari musim kemarau ke penghujan dan sebaliknya. BNPB pun mengimbau masyarakat memperhatikan pohon di sekitar yang berpotensi roboh agar kejadian seperti di Sragen dapat dicegah.
"Kita dapat memangkas ranting pohon sehingga potensi roboh dapat dikurangi," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaTiga anak tewas tertimpa tembok roboh SMK Negeri 1 Kota Jambi di Simpang Empat Sipin, Telanaipura, Kota Jambi.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaMenurut informasi dari pihak sekolah, pada saat kejadian, korban dan teman-teman sekelasnya hendak masuk ke kelas usai jam istirahat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang guru yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaDisdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan media lokal, sedikitnya 17 siswa telah tewas dalam insiden tragis ini.
Baca SelengkapnyaBasarnas memastikan sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaPohon yang tumbang tersebut memiliki tinggi sekitar empat meter dan kondisi pohon sudah kering.
Baca Selengkapnya