17 Siswa SD di Temanggung Kecanduan Obat Terlarang
Merdeka.com - Sedikitnya 17 siswa sekolah dasar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terindikasi sebagai pengguna atau pecandu obat terlarang seperti pil Y, heximer, dan yarindu. Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Temanggung AKBP Renny Puspita mengatakan anak-anak di Temanggung lebih rawan mengkonsumsi narkotika bentuk pil ketimbang ganja atau sabu.
"Kami dapati data-data itu setelah melakukan sosialisasi di SMP dan SD, kemudian diketahui ada 17 siswa SD yang terindikasi memakai pil koplo, salah satunya dari laporan kepala sekolah siswanya memakai pil heximer," kata Renny seperti dikutip Antara, Jumat (21/12).
Renny mengatakan, pengaruh narkotika dan obat-obatan terlarang memang sangat memprihatinkan Namun, pihaknya tidak akan terus mengupayakan pencegahan terhadap penyalahgunaan obat terlarang.
-
Apa jenis narkoba yang di edarkan oleh 2 mahasiswa di Sulawesi Selatan? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja.
-
Bagaimana remaja bisa kecanduan narkoba? 'Tahap penggunaan narkoba dimulai dari coba-coba, kemudian naik ke penggunaan sosial, hingga menjadi penggunaan situasional saat menghadapi masalah tertentu. Akhirnya, bisa berlanjut menjadi penggunaan intensif dan kecanduan,' jelas Martha.
-
Siapa yang sering mengajak remaja coba narkoba? 'Yang salah kaprah akhirnya mencoba napza dan terutama jika ada teman yang mengajak. Selain itu, banyak remaja tidak bisa mengatakan tidak, terutama jika ingin dianggap oleh teman,' sambungnya.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
Menurut Renny, penyebab utama anak-anak usia SD terjerumus kepada pemakaian pil koplo ini karena pergaulan. Bermula dari kelompok yang kemudian ikut-ikutan memakai karena ada yang mengajak dan pengajaknya biasanya berusia lebih tua semisal anak SMP dan SMA.
Selain itu, penyebab lainnya karena banyak apotek di Temanggung yang menjual bebas obat-obatan. Berdasarkan penyelidikan BNNK Temanggung, anak-anak mendapatkan akses untuk membeli obat-obatan dari oknum tertentu.
Pemakai pil koplo ini, dikatakan Renny, lebih banyak dari warga yang tinggal di wilayah pinggiran daripada di wilayah kota.
"Biasanya mereka dalam satu kelompok ikut-ikutan, ada yang mengajak dari kelompok usia lebih tua anak SMP atau SMA. Kalau sudah kecanduan anak SD itu kemudian beli ke anak SMP atau SMA. Di sini banyak apotek yang bisa menjual bebas mungkin lewat pintu belakang, ada oknum yang bisa menjual bebas obat-obat yang seharusnya pakai resep dokter," katanya.
Belum lama ini, lanjut dia, anak-anak SD pemakai pil koplo sudah dibawa ke BNNK untuk direhabilitasi. Pertimbangan memakai pil koplo karena dari segi harga murah, yakni Rp20 ribu per paket isi 10 butir.
Jika dirinci jumlah terindikasi dari siswa SD ada 17 anak, SMP/MTs 17 anak, siswa SMA/SMK/MA ada enam anak dan dari D-III, S-1 ada dua orang, pekerja swasta 10 orang, dan pengangguran tiga orang, kini mereka telah menjalani rehabilitasi.
"Kami mengimbau masyarakat luas jangan sungkan membawa siapa saja, baik anak didik, tetangga maupun saudaranya yang menjadi pecandu, ke BNN karena akan kami obati tanpa dipungut biaya," tandas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 16 perkara yang diselidiki itu 18 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan.
Baca SelengkapnyaObat ini memiliki sejumlah dampak negatif jika dikonsumsi anak-anak.
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaKedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaKedua guru itu diketahui menjadi pengedar narkotika jenis sabu yang ada di jaringan yang sama.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut setelah kepolisian melakukan tes urine terhadap puluhan remaja yang diamankan itu.
Baca SelengkapnyaPuluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaTersangka sudah menjalankan aksinya sejak dua tahun terakhir dengan dalih kesulitan keuangan.
Baca Selengkapnya12 pelaku sudah dikembalikan ke orang tua dan 1 yang positif ganja akan direhabilitasi
Baca SelengkapnyaKe tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca Selengkapnya