2 Pasangan Calon Pilkada Banda Aceh adu gagasan soal toleransi

Merdeka.com - Debat kandidat tahap II Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota (Cawalkot-Cawawalkot) Banda Aceh menyinggung soal toleransi antarumat beragama. Sesuai dengan tema debat Pembangunan Sosial dan Penerapan Syariat Islam yang berlangsung di Taman Budaya, Banda Aceh, Senin (6/2).

Isu keberagaman ini ditanyakan oleh panelis Kamaruzzaman Bustamam Ahmad. Pada kesempatan itu, ia mengemukakan bahwa Banda Aceh merupakan daerah majemuk, dan bila terpilih bagaimana menjaga toleransi antarumat beragama.

Kesempatan pertama ditanggapi oleh Paslon nomor urut 1 Illiza Sa'aduddin-Djamal-Farid Nyak Umar. Paslon ini mengemukakan bahwa Banda Aceh tidak memiliki sejarah terjadi konflik beragama. Semua bisa hidup rukun dan damai antarumat beragama yang ada di Banda Aceh secara berdampingan.

"Sejarah mencatat tidak pernah terjadi konflik agama di Banda Aceh. Kami sangat berkomitmen untuk menjaga toleransi antarumat," kata Illiza.

Menurut Illiza, selama kepemimpinannya, justru Banda Aceh menjadi rujukan dan tempat belajar banyak orang melihat keberagaman. "Justru orang pergi belajar toleransi yang berhasil kita bina di Banda Aceh," jelasnya.

Sedangkan Paslon nomor urut dua, Aminullah Usman-Zainal Arifin menjelaskan, akan berkomitmen untuk terus menjaga toleransi yang telah lama terbina di Banda Aceh. Bahkan Aceh sekali pun belum pernah ada konflik agama.

"Kalau pun ada, itu bukan antar agama, tetapi sesama mereka sendiri. Jadi kita tetap komit menjaga keberagaman itu," jelasnya.

Aminullah mecontohkan, keberadaan qanun jinayat di Aceh tidak ada pemaksaan untuk yang non-Muslim. Qanun tersebut hanya berlaku bagi muslim yang ada di Aceh.

"Meskipun yang non-Muslim itu wajib menghormati, menghargai penerapan syariat Islam di Aceh," ulasnya.

Selain itu dalam debat publik jilid II ini juga membicarakan menyangkut dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Panelis juga menanyakan konsep dan komitmen kandidat agar membuka RTH dan ruang publik yang baik. Kedua kandidat mengaku berkomitmen untuk memperluas RTH dan memperbanyak ruang publik. (mdk/cob)