2 Pilot heli yang bawa pasangan pengantin di Sumut segera disidang kode etik

Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, helikopter milik polisi yang digunakan oleh sepasang pengantin untuk acara nikahan, akan segera dikembalikan ke asalnya. Hal itu karena helikopter milik polisi telah digunakan dalam sebuah acara nikahan, di Pematang Siantar, Sumatera Utara.

"Ditangani Polda Sumatera Utara, dan sudah diminta kembali diserahkan ke Baharkam Polri. Nanti tunggu tindak lanjut," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/3).

Lalu, terkait apakah dua pilot yang membawa sepasang itu akan dikenakan sanksi atau tidak, hal itu baru akan diketahui setelah adanya sidang kode etik.

"(Disanksi) belum. Nanti akan disidang kode etik," ujarnya.

Dan, untuk waktu sidang kode etik itu sendiri, pihaknya belum mengetahui hal tersebut. Karena itu tergantung kebijakan dari pihak Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Utara.

"Tergantung banyak tidaknya kasus yang ditangani Propam dan Provost," tandasnya.

Seperti diketahui, dalam tiga video yang diterima merdeka.com, dengan masing-masing durasi yaitu 24 detik, 1 menit 20 detik dan 30 detik. Terlihat dengan jelas bahwa dalam video yang berdurasi 24 detik itu sepasang pengantin turun dari sebuah helikopter yang diduga milik Polda Sumatera Utara dengan tulisan polisi di badan heli tersebut diganti menjadi F & T.

Lalu, dalam video yang berdurasi 1 menit 20 detik, terlihat seorang penganten berjalan mengikuti karpet merah yang sudah terpasang atau tergeletak di atas tanah yang dipenuhi rumput, usai turun dari helikopter tersebut.

Dan pada video yang berdurasi 30 detik itu, terlihat dengan jelas bahwa sepasang pengantin yang ditemani oleh satu orang vidio atau fotografer berada di dalam heli tersebut yang memang heli tersebut posisinya sedang terbang di udara yang saat itu juga dikendalikan atau dikemudikan dengan satu orang pilot dan satu orang co-pilot dengan seragam berwarna cokelat.

"Hai," ucap salah seorang pengantin wanita itu.