3 Hari Hilang, Seorang Balita di Banyuasin Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Seorang balita di Desa Telang, Kabupaten Banyuasin hilang. Korban berhasil ditemukan berselang tiga dalam kondisi tidak bernyawa, Minggu (1/8).
"Jasad korban ditemukan oleh petugas telah mengapung sejauh 20,5 meter dari lokasi tenggelamnya di Sungai Telang pada Minggu pagi sekitar pukul 09.05 WIB," kata Kepala Kantor Basarnas Sumatera Selatan Herry Marantika di Palembang.
Pencarian terhadap korban bermula dari laporan warga yang melaporkan telah kehilangan balita di wilayah perairan Sungai Telang pada Jumat (30/7).
-
Dimana Kampung Teko yang tenggelam di Jakarta berada? Genangan air terlihat memenuhi kawasan permukiman di Kampung Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dari laporan warga tersebut petugas yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri dan warga melakukan penyisiran menggunakan perahu karet (rubber boat) di semua wilayah mengikuti aliran sungai.
Namun karena kondisi cuaca yang berangin cukup deras, sehingga membuat air bergelombang cukup besar menyebabkan petugas belum dapat menemukan korban yang diduga hilang tenggelam tersebut.
"Cuaca menyulitkan pencarian korban terus begitu dari awal pencarian," singkatnya.
Menurutnya, selama dua hari berturut kondisi cuaca masih menyulitkan pencarian lantas, petugas pun mengubah strategi pencarian dengan memfokuskan penyisiran di permukaan sungai.
"Dalam keadaan apapun korban harus ditemukan karena kasihan dengan keluarganya," tegasnya.
Lalu tepat di hari ketiga petugas menemukan jasad korban dalam kondisi terapung diantara semak belukar di tepian sungai. "Kami evakuasi dan menyerahkan jasad korban ke pihak keluarga," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaBalita itu pergi ke pantai sendirian untuk mencari ayahnya
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara ini pun telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pariaman.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca Selengkapnya