3 Skema Tahapan Pembukaan Pariwisata di Pulau Dewata
Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster menyiapkan skema pembukaan tempat pariwisata. Ada tiga tahapan yang disampaikan Koster. Tahap pertama tanggal 9 Juli mendatang akan membuka beberapa sektor seperti perdagangan dan industri untuk pergerakan aktivitas di Bali. Namun hal ini terlebih dahulu melihat perkembangan Covid-19 di Bali.
Kemudian bila tahap pertama berhasil, maka akan dilanjutkan tahap kedua yakni membuka wisatawan domestik. Selanjutnya, bila tahap kedua berhasil akan dilanjutkan ke tahap ketiga membuka pariwisata mancanegara.
"Maka akan dilanjutkan ke tahap kedua untuk wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara itu kalau berhasil akan dilaksanakan Bulan Agustus. Berlanjut, kalau ini berhasil untuk wisatawan mancanegara tahap ketiga akan dilaksanakan Bulan Desember," kata Koster usai Rapat Koordinasi Kesiapan New Normal di Bali bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio di restoran Bebek Tepi Sawah, Gianyar, Bali, Rabu (17/6).
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Kapan target Kutai Timur untuk menyambut wisatawan? Kutai Timur sendiri menargetkan menyambut 1 juta wisatawan di 2024.
-
Bagaimana Pemprov Bali ingin wisatawan membayar pungutan? Alternatif pertama, Pemprov Bali mendorong wisman melakukan pembayaran sebelum tiba di Bali melalui aplikasi Love Bali. Alternatif kedua, Pemprov juga memfasilitasi pembayaran di bandara.“Alternatif ketiga yang akan kita intensifkan adalah pembayaran yang dilakukan ketika tamu tiba di tempat mereka menginap.
-
Apa tujuan utama dari Pariwisata Kutai Timur? Kegiatan pariwisata ini, dirancang untuk membangkitkan ekonomi dan mendukung kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan visi misi Kutai Timur untuk membangun daerah ini demi kesejahteraan untuk semua.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Bagaimana cara Workshop membantu pariwisata Indonesia? 'Saya kira keberadaan Workshop ini tidak hanya akan mendukung program pembangunan di Surakarta, karena ini UPTP Pemerintah Pusat, maka tentu kita bisa mendongkrak sektor pariwisata secara keseluruhan,' Sesditjen Binalavotas, Syamsi Hari, menambahkan, Workshop Pariwisata dibangun di atas lahan seluas 4500 m² dan luas bangunan 3150 m² dengan tinggi 6 lantai.
Namun tahapan tersebut bisa berubah-ubah tergantung kondisi di Bali. "Tapi ini hanya ancang-ancang bukan jadwal. Jadi pelaksanaannya, jadi apa tidak itu sangat bergantung dari perkembangan situasi dan dinamika Covid-19, khususnya transmisi lokal di Provinsi Bali," sambung Koster.
Menurutnya, pembukaan pariwisata di Pulau Dewata harus dilaksanakan dengan hati-hati. Hal itu agar tidak ada gelombang pandemi Covid-19 kedua di Bali.
"Bapak Presiden juga telah memberikan arahan. Bapak Menteri Pariwisata juga mempunyai pandangan yang sama. Untuk pariwisata ini sangat hati-hati, dan jangan sampai terjadi pandemi Covid-19 gelombang kedua di Provinsi Bali. Karena itu, sangat berisiko dan sangat berat dihadapi di periode kedua nanti," ujar Koster.
Koster menerangkan bahwa perkembangan Covid-19 di Bali masih cukup dinamis sampai hari ini. Selain itu, transmisi lokal masih cukup tinggi di beberapa wilayah seperti di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Klungkung. Sehingga dari sisi kesehatan, pihaknya melihat bahwa Bali belum kondusif untuk dilaksanakan protokol kesehatan dalam konteks pariwisata.
"Kami telah punya perencanaan. Rencananya, kalau situasinya kondusif itu tanggal 9 Juli (2020) kita akan baru berlakukan terbuka untuk hanya Bali saja. Pergerakan untuk Bali dalam beberapa sektor kecuali pendidikan dan pariwisata. Kalau pariwisata kami masih melihat perkembangan (Covid-19)," imbuhnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk saat ini kendati kunjungan wisatawannya belum balik 100 persen seperti situasi normal perekonomian Bali sudah mencapai 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Koster, ciri-ciri daerah wisata yakni lingkungannya hijau, indah dan indah.
Baca SelengkapnyaPembangunan museum diharapkan menjadi acuan bagi Pemprov Bali hingga ke depan bagaimana menangani pandemi Covid-19 seandainya kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaSebagai petahana, Koster memiliki program konkret yaitu membangun infrastruktur Pulau Bali yang masih tertinggal.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDiharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaWayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace akan mengakhiri masa jabatan mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaKata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.
Baca SelengkapnyaFormulasi pembangunan IKN adalah percampuran dari Pusat Administratif (KIPP) dan Pusat Perekonomian.
Baca SelengkapnyaPendatang dari dalam atau luar negeri ke Bali kian banyak. Sayangnya, tak semua dari mereka benar-benar ingin berwisata melainkan berbuat kriminal.
Baca Selengkapnya