5 Kasus keganasan komodo liar menyerang manusia
Merdeka.com - Bagi sebagian masyarakat, komodo dianggap sangat membahayakan meski di sisi lain binatang ini dianggap satu ikon yang hanya dimiliki Indonesia. Namun ada beragam cerita mengerikan yang diungkapkan segelintir warga yang berjibaku menyelamatkan nyawanya dari gigitan komodo di Taman Nasional Komodo (TNK). Tempat hewan purba itu hidup sejak ribuan tahun silam.
Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang harus menghadapi kondisi kritis pasca diterkam binatang purba tersebut. Ada warga yang harus merenggang nyawa gara-gara diterkam komodo hingga tubuhnya tercabik-cabik tapi ada sebagian orang yang beruntung karena terselamatkan dari gigitan binatang buas tersebut.
Kejadian paling gres dialami Tarzan. Dia bukan raja rimba yang ada di sebuah film tapi dia adalah seorang polisi hutan yang selama ini hidup berdampingan dengan satwa itu di lingkungan TNK. Selain Tarzan, ada lima warga lainnya yang menuturkan keganasan komodo. Merdeka.com berhasil menghimpun lima cerita horor tersebut:
-
Kenapa komodo dianggap berbahaya? Komodo merupakan kadal terbesar di dunia yang mungkin tidak terlihat seperti kadal pada umumnya. Dengan tubuh dewasanya yang panjangnya mencapai hampir 10 kaki dan berat mencapai 300 pon, reptil raksasa ini telah menjalani kehidupan bersama manusia selama lebih dari satu juta tahun.
-
Siapa predator komodo? Komodo tidak memiliki musuh alami, kecuali manusia.
-
Kenapa komodo dilestarikan? Maka dari itu, sampai sekarang hewan ini masih dilestarikan dengan perlindungan yang sangat ekstra. Hal itu dilakukan untuk mencegah komodo punah.
-
Apa ciri khas komodo? Komodo dikenal sebagai hewan yang cukup agresif. Mereka tidak segan-segan menyerang jika merasa terancam atau lapar.
-
Dimana komodo hidup? Komodo, kadal terbesar, hidup di alam liar Indonesia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Membuat sapu lidi, Haisa diterkam komodo
Nasib nahas harus dialami seorang wanita tua di sela-sela kesibukannya membuat anyaman sapu lidi di rumahnya di Pulau Rinca Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT). Perempuan bernama Haisa itu harus tunggang langgang menyelamatkan diri saat hewan buas itu menerkamnya pada 9 Maret 2013 lalu.
Haisa yang setiap hari bekerja sebagai pembuat sapu lidi di desanya itu mengisahkan, pada pukul 03.00 WITA dirinya tengah sibuk membuat sapu lidi. Di tengah kesibukannya membersihkan daun kelapa untuk dijadikan lidi, dia tidak mengira ada komodo di dekatnya.
"Kejadiannya sangat cepat. Tiba-tiba dia (komodo) muncul dari balik tumpukan semen dan langsung menyerang saya. Dia juga menggigit tangan kanan saya," aku Haisa.?
Akibatnya pun nyaris fatal. Haisa mengaku melihat ada tiga luka robek di telapak tangan kanannya karena digigit hewan buas itu. "Kata dokter, pembuluh darah kecil di telapak tangan saya robek digigit namun untungnya ada beberapa tetangga yang membantu saya melepaskan diri dari komodo itu," kata wanita berusia 83 tahun ini sambil menambahkan bahwa setelah itu dia dilarikan ke Puskesmas Labuhan Bajo.
Kaki pemandu wisata nyaris ditelan komodo
Pekerjaannya sebagai pemandu wisata di TNK Manggarai Barat nyaris merenggut nyawa Marselinus Subanghadir. Betapa tidak, Marselinus pada 23 Februari 2010 terpaksa diterbangkan ke RSUP Sanglah Denpasar gara-gara digigit komodo.?
Peristiwa mengerikan itu berawal saat Marselinus bertugas menjadi pemandu wisata di Loh Buaya, sebuah tempat yang dihuni belasan komodo di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo pada Senin (22/2) pukul 16.30 Wita.
"Kaki kanan Marselinus digigit komodo saat dia turun dari tangga di dekat pos jaga. Sangat cepat sekali Komodonya menerkam sampai-sampai dibuatnya kewalahan. Akibat gigitan itu, dia mengalami luka robek lima centimeter di kakinya," kata Kepala TNK Tamen Sitorus.
Dia bilang, rata-rata orang tidak menyadari kedatangan komodo dan Marselinus juga sama sekali tak sadar di bawah tangga ada komodo. Meski begitu, Marselinus masih beruntung bisa melepaskan diri dan diselamatkan rekan-rekannya di dalam ruang jaga.
Tarzan pun nyerah saat duel lawan komodo
Nama Tarzan dalam cerita film dikenal sangat ditakuti oleh binatang apapun. Namun di dalam Taman Nasional Komodo, ketenaran Tarzan ternyata kalah oleh seekor komodo, karena sosok Tarzan yang ada di lokasi tersebut hanyalah seorang polisi hutan.
Tarzan terpaksa mengakui kehebatan komodo saat dia menjadi polisi hutan di TNK. Dia harus menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar karena terkena gigitan komodo pada Minggu (20/4) malam. Peristiwa nahas yang menimpa pria berusia 47 tahun itu bermula saat dia sibuk mempersiapkan makanan bagi rusa yang dipelihara di selatan TNK.
Saat menenteng makanan rusa menggunakan ember itulah si-komodo dengan cepat mendekatinya. Tak butuh waktu lama, komodo itu langsung menggigit betis Tarzan sampai membuatnya kritis dan harus dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar. "Pasien itu dirawat di Ruang Ratna nomor 212 B sejak Senin (21/1) pagi," kata perawat yang enggan disebutkan namanya.
Kaki petugas TNK jadi makanan empuk bagi komodo
Ini lagi-lagi cerita soal keganasan komodo yang menyerang petugas TNK. Kali ini, Ahmad Main (50) dan Petu Usman Li (35) harus berjibaku melawan serangan komodo berukuran dua meter lebih pada 6 Februari 2013 lalu. Keduanya merupakan polisi hutan yang lama bekerja di lokasi itu.
Dua orang ini diterkam komodo saat lengah bertugas. Keduanya ketika itu sedang di front office Loh Buaya. Namun sekitar pukul 13.00 Wita seekor komodo berukuran besar menyerang mereka secara tiba-tiba. Kepala TNK, Sustyo Iryono mengaku awalnya Ahmad Main sendirian di front office Loh Buaya. Dia saat itu istirahat.
Namun tiba-tiba masuk seekor komodo yang akhirnya membuat Ahmad panik dan ketakutan sehingga dia langsung naik ke atas kursi sambil berteriak meminta tolong. Apesnya lagi, gerakan tiba-tiba itu justru membuat komodo kian agresif dan langsung menyambar kaki kirinya. "Belum sempat melompat lari kaki dia keburu digigit komodo. Setelah itu, kita bawa dia ke Puskesmas Komodo," urainya.
Selama 34 tahun, komodo terkam 24 orang
Sudah hidup sejak ribuan tahun silam tidak membuat komodo kehilangan kegesitannya. Buktinya, selama 34 tahun lebih menghuni obyek wisata Taman Nasional Komodo (TNK) hewan purba itu masih 'sukses' menerkam 24 wisatawan di lokasi itu.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNK Heru Rudiharto pada 15 Oktober 2012 menyebut, dari 24 orang tersebut ada lima orang di antaranya yang tewas. "Dan sisanya masih bisa ditolong. 24 orang yang diserang komodo itu merupakan jumlah kumulatif sepanjang tahun 1974-2012 alias selama 34 tahun terakhir," akuinya.
Mayoritas korban keganasan komodo berasal dari warga lokal yang tengah lengah berlibur di situ. Mereka digigit saat sedang kencing, berak, bermain maupun iseng-iseng berburu. Makanya, dia meminta kepada setiap orang yang ada di lingkungan dekat TNK agar waspada karena komodo bisa menyerang secara tiba-tiba.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut merdeka.com merangkum informasi tentang fakta menarik hewan komodo yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaAkibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia hewan.
Baca SelengkapnyaPanduan menyeluruh untuk menghadapi ular kobra, mencakup langkah pencegahan hingga cara penanganan darurat demi menjaga keselamatan Anda.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaDari kesaksian pekerja di Katingan tersebut, ukuran king kobra tersebut sangat besar.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca Selengkapnya