Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Polisi Pembawa Senjata Api di Kendari Dibebastugaskan Untuk Kelancaran Pemeriksaan

6 Polisi Pembawa Senjata Api di Kendari Dibebastugaskan Untuk Kelancaran Pemeriksaan Demo di Kendari. ©2019 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Enam petugas kepolisian yang kedapatan membawa senjata api saat mengamankan unjuk rasa mahasiswa di DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) telah dibebastugaskan. Hal itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

"Ya dibebastugaskan dari Reskrim dan Intel," tutur Dedi saat dikonfirmasi, Senin (7/10/2019).

Menurut Dedi, enam personel tersebut dibebastugaskan selama menjalani proses pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin (garplin) tersebut.

"Sampai persidangan garplinnya," jelas Dedi.

Sebelumnya, Tim Investigasi Polri memastikan enam polisi yang ditugaskan mengamankan demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Sultra, terbukti membawa senjata api.

Demo yang terjadi Kamis 26 September lalu berujung ricuh. Dua mahasiswa meninggal akibat tertembak, sedangkan satu warga menjadi korban peluru nyasar.

"Kami tetapkan enam anggota jadi terperiksa karena saat unjuk rasa membawa senjata api," ujar Kepala Biro Provost Divisi Propam Mabes Polri Brigjen Hendro Pandowo, Kamis (3/10/2019). Dikutip dari Antara.

Menurut dia, polisi itu membawa senjata laras pendek jenis SNW dan HS. Tim investigasi masih memeriksa keenam polisi dari Polda Sultra dan Polres Kendari. Keenam polisi itu berinisial DK, GM, MI, MA, H dan E.

"Ini kami dalami kenapa senjata itu dibawa saat pengamanan unras, padahal sudah disampaikan oleh kapolri untuk tidak bawa senjata," ujarnya.

Tim Mabes Polri menelusuri penembak mendiang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra, Randi dengan melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa senjata saat pengamanan demo mahasiswa.

Hendro mengatakan, dalam olah TKP di Jalan Abdullah Silondae, Kendari, polisi menemukan tiga buah selongsong peluru di saluran drainase di depan kantor Disnakertrans Sultra, Sabtu (28/9/2019).

Seperti diketahui Randi tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan Gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9). Gabungan tim dokter forensik yang melakukan otopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP