7 Tahun Kematian Akseyna Belum Terungkap, Mahasiswa UI: Kendalanya Ada di Kemauan

Merdeka.com - Kasus kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia masih mengambang hingga tujuh tahun berlalu. Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UI itu ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga pada tahun 2015. Namun siapa pembunuhnya belum terungkap.

Ratusan mahasiswa UI pun melakukan aksi solidaritas. Mereka menggelar orasi, teatrikal dan menyalakan lilin sebagai simbol matinya keadilan bagi Akseyna. Aksi dilakukan di depan Danau Kenanga.

"Aksi hari ini adalah aksi simbolik memperingati tujuh tahun wafatnya Akseyna di Danau Kenanga UI. Aksi hari ini juga akan ada doa bersama untuk almarhum," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Bayu Satria Utomo, Selasa (29/3).

Dikatakan, aksi yang dilakukan dia bersama teman-teman BEM adalah sebagai bentuk kritik atas tidak responsisfnya pihak UI dan juga kepolisian menangani kasus Akseyna. Mandeknya kasus ini pun dirasa janggal lantaran sejumlah bukti sudah ada namun belum juga ditetapkan tersangkanya.

"Dalam kasus ini, tapi dari 2015 sampai dengan 2022 saat ini tujuh tahun sudah kita menunggu tidak pernah ada kejelasan. Sampai pada hari ini di tahun ini, keluarga korban kemudian adanya pengusutan yang tuntas untuk kasus Akseyna," ucapnya.

Dia menduga, tidak jalannya kasus ini karena tidak ada kemauan dari polisi dan UI untuk mengungkap kematian Akseyna. Jika polisi memiliki kemauan untuk mengungkap dia meyakini akan ada jalannya.

"Kendalanya di kemauan menurut saya, apakah UI juga kepolisian mau mengusut tuntas kasus ini. Saya yakin, kalau ada kemauan pasti di situ ada jalan. Banyak sekali hal yang dilakukan. Misalnya seperti mengumpulkan bukti tambahan atau memanggil terduga-terduga yang sudah didapatkan dari bukti yang sudah ada," tukasnya.

BEM UI melakukan aksi tersebut untuk memberi dukungan pada keluarga korban dan agar kasusnya segera ditemukan titik terang.

"Kita berdiri bersama untuk memperjuangkan keadilan untuk korban. Kita berdiri bersama keluarga korban untuk mengadvokasi apa yang dilakukan oleh keluarga korban," pungkasnya.