Aceh Klaim Zero Positif Corona

Merdeka.com - Juru Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) menyampaikan seorang pasien berinisial AJ (60) asal Banda Aceh dinyatakan sembuh, setelah hasil pemeriksaan swab ke-4 kali dari laboratorium Balitbangkes RI Jakarta, Minggu (12/4).

Pasien tersebut selama ini dirawat di ruang Respiaratory Intensive Care Unit (RICU) RSUZA Banda Aceh sejak 22 Maret 2020 keluhan demam, batuk, dan penyakit penyerta lainnya. Pasien AJ itu memiliki riwayat pulang dari Padang, Sumatera Barat, dan transit di Medan sebelum kembali ke Banda Aceh pada 9 Maret 2020.

AJ sempat diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Kata SAG, tak berselang lama AJ di rumah kembali dijemput untuk menjalani perawatan lanjutan. Karena hasil uji swabnya Positif Covid-19.

"Akhirnya, ia dinyatakan bebas virus corona, setelah 16 hari menjalani perawatan di RICU dan Pinere RSUDZA Banda Aceh. Kita bersyukur kepada Allah dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tim Medis Covid-19 RSUZA Banda Aceh yang tak pantang menyerah mengobati pasien-pasiennya melawan virus corona," kata SAG.

SAG menjelaskan, AJ pasien positif Covid-19 yang keempat yang dinyatakan sembuh dari 5 orang yang konfirmasi di Aceh. Tiga pasien yang dinyatakan sembuh sebelumnya yaitu, IB, laki-laki, umur 60 tahun, dari Aceh Besar; YRP, laki-laki, 23 tahun, dari Aceh Besar, dan IF, perempuan, umur 60 tahun, dari Kota Banda Aceh.

"Satu lainnya meninggal dunia, bulan lalu," ujar SAG.

SAG menjelaskan kondisi terakhir penanganan Covid-19 di Aceh per tanggal, 12 April 2020, pukul 15.00 WIB, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Aceh sebanyak 1.373 kasus.

Terjadi penambahan sebanyak 10 kasus jika dibandingkan dengan kemarin, (Sabtu, 11/4) 1.363 kasus. Dari jumlah ODP tersebut, sebanyak 1.005 kasus telah selesai proses pemantauan dan 368 masih dalam pemantauan petugas kesehatan.

Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama dengan kemarin, yaitu sebanyak 60 kasus. Dari jumlah tersebut, 3 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sedangkan 55 PDP lainnya telah diperbolehkan pulang.