Ada 1.000 Lebih WNI Terkontaminasi ISIS, Pemerintah Diingatkan Jangan Kecolongan Lagi
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj tidak menampik pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan bahwa 187 WNI diduga terlibat jaringan teroris internasional. Dia menjelaskan terdapat 1.000 lebih WNI yang tergabung dan menjadi simpatisan ISIS.
"Iya, kalau saya katakan 1.000 lebih yang bergabung ISIS saya tahu," kata Said Aqil di Gedung PGI, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1).
Said pun mengingatkan pemerintah untuk mengurus hal tersebut dan meminta para WNI yang terkontaminasi jaringan teroris harus disaring kembali.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa Ketua Umum PBNU pertama? Hasan Basri Sagipodin atau yang akrab disapa Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang menyerukan WNI untuk mengikuti prosedur? Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua yang ingin bekerja di Kamboja untuk mengikuti prosedur penempatan PMI yang telah ditetapkan.
"Menurut saya, lihat dulu, mereka sudah betul-betul menyesali, betul-betul kalau kembali pulang berjiwa nasionalis, silakan. Mereka kan meninggalkan Indonesia dalam rangka membangun khilafah di sana," kata Said.
Pemerintah kata Said harus terus tegas terkait program deradikalisasi. Jangan sampai para WNI terkontaminasi kembali. "Harus betul-betul serius menanganinya. Jangan cuma abal-abal. Nanti kecolongan. Alasan kecolongan, minta maaf," cetusnya.
Bantah Benturan Peradaban
Said juga menolak tesis benturan peradaban pasca keruntuhan Uni Soviet yang dicetuskan oleh Ilmuwan Politik Amerika Serikat (AS), Samuel P. Huntington. Menurut dia, benturan Islam dengan budaya lain hanya berlaku di negeri Timur Tengah. Tesis ini tidak mempan terhadap bangsa Indonesia yang majemuk.
"Bahwa setelah bubarnya komunis yang terjadi adalah perang peradaban, agama dan suku. Mari kita tunjukkan barangkali di Timur Tengah ente berhasil, tapi di Indonesia jangan harap berhasil," ucapnya.
"Kita buktikan teori Samuel Huntington tidak terjadi di Indonesia, gagal,"katanya.
Menurut Said, hal itu karena bangsa Indonesia telah mapan. Dan telah kelar dengan perdebatan mengenai perbedaan. "Karena perbedaan agama, permusuhan karena perbedaan suku sudah selesai," tegas dia.
Tesis Huntington termaktub dalam karya magnum opus dengan judul Benturan Antarperadaban dan Masa Depan Politik Dunia atau dalam judul asli dikenal dengan The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order.
Buku ini menjadi kajian sekaligus perdebatan bertahan-tahun para ilmuwan politik yang membahas mengenai relasi Islam dengan dunia Barat. Utamanya pasca tragedi 9/11 atau serangan teroris terhadap Gedung World Trade Center (WTC) di New York, AS pada 11 September 2001.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menceritakan sejarah terkait keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Panji Gumilang sekali pimpinan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca Selengkapnya