Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada 57 Titik Kerusakan Akibat Hujan Deras di Tabanan, Kerugian Ditaksir Rp 5 Miliar

Ada 57 Titik Kerusakan Akibat Hujan Deras di Tabanan, Kerugian Ditaksir Rp 5 Miliar Ilustrasi banjir. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Akibat dampak guyuran hujan lebat di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, yang dimulai dari Jumat (9/10) dini hari hingga Sabtu (10/10) lalu, tercatat ada 57 titik kerusakan dan diperkirakan kerugian ditaksir Rp 5 miliar.

"Masih pendataan ini, baru terpantau sampai hari kemarin 57 titik. Itu longsor yang paling banyak," kata Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita saat dihubungi Senin (12/10).

Puluhan titik kerusakan tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Tabanan, Bali, dan juga ada dua jembatan yang terputus di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Selemadeg Timur. Selain itu, kerusakan juga bervariasi mulai dari tanah longsor, bangunan amblas, senderan amblas dan rumah warga yang terkena banjir.

"Itu, dua Jembatan putus (sudah) sekitar Rp 4 miliar. Tapi, kalau angka riil belum bisa (dipastikan). Belum lagi jalan-jalan yang terkena longsor termasuk juga jalan-jalan penghubung, iya sekitar Rp 4 sampai Rp 5 miliar, dan angka itu kira-kira akan berkembang termasuk jumlah titik-nya," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, untuk kerusakan rumah juga terhitung ada puluhan. Namun, pihaknya belum mengeceks ke lokasi karena jaraknya yang terpencar dan masyarakat masih melakukan pembersihan akibat lumpur.

"57 titik ada longsor itu ada di jalan, ada longsor rumah ada longsor fasilitas umum. Ini, list sementara dan saat ini masih pendataan. Kita data dulu, kalau memungkinkan kita akan bantu. Kita akan dana bantuan sosial tidak terencana. Kalau tidak tahun ini bisa tahun depan kita usahakan bantu," ujarSucita.

Seperti yang diberitakan, akibat hujan begitu deras yang terjadi sejak dini hari hingga pagi, menyebabkan sejumlah bencana alam terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (10/10).

Selain itu, untuk laporan sementara, sebanyak dua rumah di Banjar Bajera Sari, Selemadeg, Kabupaten Tabanan, dilaporkan terendam banjir dan rumah tersebut milik I Ketut Lanus (43) dan I Made Astika Dana (33).

"Hanya dua rumah yang terendam tapi tidak ada korban jiwa. Karena hujannya terlalu deras dan posisi rumah juga dibawah," kata Kepala Polsek Selemadeg Kompol Budi Astawa saat dihubungi, Sabtu (10/10).

Ia juga menyampaikan, untuk saat ini air mulai turun karena hujannya sudah selesai. Sementara, dua orang pemilik rumah yang tenggelam yang awalnya mengungsi ke rumah saudara dan tetangga kini sudah kembali.

"Sementara, waktu tenggelam dia mengungsi ke saudara dan tetangganya. Saat sudah surut balik lagi tidak ada korban jiwa. (Kerugian) kerugian material sekitar Rp 500 ribu karena barang-barangnya tidak ada yang hanyut rumahnya cuma kena lumpur atau pasir," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, kalau bencana longsor besar tidak ada di wilayahnya hanya longsor kecil yang sempat menutup akses jalan utama Denpasar-Gilimanuk.

"Tapi sudah bisa diatasi, yang lainnya hanya genangan saja, pohon tumbang tapi juga bisa diatasi dengan BPBD, masyarakat dan juga anggota kita," ujar Astawa.

Kemudian, data dari Polres Tabanan sejumlah wilayah sempat terjadi banjir, seperti di Jalan utama jurusan Depasar - Gilimanuk tepatnya di Jembatan Yeh Nu Tabanan yang disebabkan meluapnya air sungai Yeh Nu.

Selain itu, air meluap juga terjadi di sebelah timur SPBP Abian Tuwung, Kediri, depan Samsat Tabanan, di Tuakilang Tabanan, dan Desa Nyitdah Kediri Tabanan.

Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S Siregar menyampaikan, hal itu terjadi karena air meluap dan meluber sampai menutup ruas jalan.

"Banyak kendaraan yang mogok, hal ini telah diantisipasi, kendaraan yang melintas dua arah di berlakukan buka tutup, pengendara atau mengemudi diperingatkan agar hati-hati dan pelan saat berkendara," ujarnya. (mdk/gil)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP