Ada Buaya Sepanjang 4,7 Meter, Labuan Cermin di Kaltim Ditutup Sementara
Merdeka.com - Tempat wisata Labuan Cermin di kampung Bidukbiduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ditutup sementara waktu usai penemuan buaya sepanjang 4,7 meter. Penutupan untuk memastikan destinasi wisata danau dua rasa itu aman bagi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Berau, Masrani mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi bersama dengan pengelola wisata Labuan Cermin.
"Saya sudah komunikasikan dengan pengelola, sementara ditutup bagi pengunjung, dengan pengamanan Polsek Bidukbiduk dan Koramil," katanya dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (29/12).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Di mana fosil buaya itu ditemukan? Ahli paleontologi baru-baru ini mengungkap penemuan fosil dari buaya laut muda yang berasal dari 10 hingga 12 juta tahun yang lalu yang ditemukan di gurun Ocucaje, Peru.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Dimana mumi buaya ditemukan? Peneliti Memindai Mumi Buaya Berusia 3.000 Tahun, Benda Mengejutkan Ditemukan di Perutnya
Dia menerangkan, kemunculan buaya itu merupakan kejadian alam yang diduga sebelumnya. Sementara objek wisata ini ditutup sementara hingga waktu yang belum diketahui.
"Ini mungkin buaya itu sedang lapar dan mencari makan," ujarnya.
Sementara, Kapolsek Bidukbiduk AKP Herman juga telah memastikan penutupan sementara wisata Labuan Cermin. "Besok ditutup dulu, demi kenyamanan pengunjung. Kita lakukan pembersihan dulu. Supaya pengunjung benar-benar aman," kata Herman.
Diberitakan sebelumnya, buaya berukuran besar dengan panjang 4,7 meter ditemukan pagi tadi di lokasi destinasi wisata Labuan Cermin pagi tadi. Warga yang khawatir sempat ingin membunuhnya. Akhirnya buaya ditangkap dan diamankan, untuk kemudian dibawa dan dievakuasi BKSDA Kalimantan Timur.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca Selengkapnyapihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya terdapat sisi misterius dari Situ Batu Karut. Berdasarkan cerita warga, lokasi ini kerap menelan korban dengan kasus tenggelam tak wajar.
Baca Selengkapnya