Ajaran Aliran Sesat Ini Tak Masuk di Akal, Masuk Surga Saja Harus Ada Kartu Anggota
Merdeka.com - Praktik ajaran agama menyimpang alias aliran sesat kerap terbongkar di tanah air. Selain mempraktikkan ajaran agama Islam secara semaunya, sang tokoh juga kerap mengaku sebagai rasul.
Anehnya, tak jarang ajaran sesat tersebut justru mendapat banyak pengikut. Padahal, yang diajarkan mereka janggal dan tak masuk di akal. Berikut ulasannya:
Membagikan Kartu Surga
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Apa tujuan dari sekte sesat ini? Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
-
Gimana supaya enggak jadi pengikut setan? Al Quran menjelaskan bahwa Iblis menjadi sombong ketika Allah SWT memerintahkannya untuk sujud kepada Adam AS.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Bagaimana cara menghindari godaan setan? Seseorang akan selalu diberikan perlindungan dan pertolongan dari godaan dan tipu daya setan. Caranya adalah dengan selalu mengawali hari dengan membaca bismillah atau taawudz.
Pimpinan tarekat ta'jul khalwatiyah Syech Yusuf, Puang La'lang (74) mengaku sebagai rasul dan keturunan langsung Nabi Muhammad SAW serta menyebarkan ajaran menyimpang syariat Islam. Aliran itu didirikan Puang La'lang, pada 20 tahun silam atau tepatnya tanggal 9, bulan 9, tahun 1999 silam.
"Di tanggal cantik itu pula dia mengangkat dirinya sebagai Rasul. Setelah 20 tahun lamanya, baru terungkap saat ini karena baru kali ini juga Puang La'lang dan pengikutnya secara vulgar menyampaikan ajarannya ke khalayak," Wakapolres Gowa, Kompol Fajri Mustafa.
Ajaran sesat ini juga menjanjikan keselamatan dunia akhirat dan dibagikan kartu surga sebagai tanda keanggotaan dengan tarif beragam.
Puang La'lang memberikan kartu Wipiq (kartu surga) sebagai tanda keanggotaan. Untuk mendapatkan kartu surga, diminta bayaran dengan nilai variatif mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000.
Bayar Zakat Sesuai Berat Badan
Tak hanya membagikan kartu surga, Puang La'lang juga mewajibkan pengikutnya untuk membayar zakat badan sebesar Rp5.000/kg yang dihitung berdasarkan berat badan pengikut. Diwajibkan pula membayar zakat mal atau zakat harta sebesar 2,5 persen dari penghasilan para pengikut. Dana-dana yang masuk dari pengikutnya dikelola sendiri Puang La'lang.
"Masih banyak lagi penyimpangannya. Ini perlu disosialisasikan ke masyarakat jangan sampai banyak yang jadi korban. Dari penyelidikan dan penyidikan kami, jumlah pengikutnya sejak sebarkan ajaran tersebut tahun 1999 lalu itu sudah capai 5 jutaan orang karena asalnya bukan hanya dari Kabupaten Gowa, tapi juga dari daerah-daerah lain di luar Gowa. Bahkan sudah lintas provinsi dan lintas negara," kata Wakapolres Gowa Kompol Fajri Mustafa.
Kebenaran Tidak Ada Dalam Al Quran
Ajaran sesat tarekat ta'jul khalwatiyah Syech Yusuf juga mengajarkan bahwa sesungguhnya kebenaran itu tidak ada dalam Alquran. Menurutnya, Alquran adalah hasil modifikasi modern yang terdiri dari 6.400 ayat yang seharusnya 6.666 ayat.
Puang La'lang, pimpinan ajaran tarekat ta'jul khalwatiyah Syech Yusuf juga mengaku bisa memperpanjang umur pengikutnya bertambah 15 tahun dan menyebut manusia bila sudah tidak ada atau wafat maka akan diangkat oleh Allah menjadi Tuhan yang sebenarnya.
Pengikut Tak Wajib Salat
Ajaran sesat Ilmu Pelindung Kehidupan mulai tersebar di Riau. Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau mengimbau kepada masyarakat, terutama beragama muslim agar waspada dengan adanya informasi penyebaran ajaran Islam menyesatkan. Ajaran itu tidak mewajibkan salat wajib serta membaca Alquran.
"MUI sudah keluarkan fatwa 10 aliran sesat. Salah satunya ajaran Islam tapi tidak wajib salat. Itu jelas menyimpang," kata Sekretaris MUI Riau Zulhusni Domo.
Penganut aliran Ilmu Pelindung Kehidupan mengaku beragama Islam, namun mereka menyatakan diri tidak harus melakukan salat wajib dan membaca kitab suci Alquran.
Aliran sesat itu dilaporkan oleh masyarakat ke pemerintah. Saat ini intelijen Kejaksaan Negeri Pekanbaru yang tergabung dalam tim pengawasan aliran kepercayaan masyarakat dan aliran kepercayaan (Pakem) tengah melakukan penyelidikan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video itu terlihat seorang perempuan tampil tertutup dengan cadar.
Baca SelengkapnyaMUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan Rangsang Barat untuk menyelidiki
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca SelengkapnyaAdanya aliran sesat pria yang mengaku Imam Mahadi itu disampaikan dari Sekretaris MUI Kabupaten Kampar Ustaz Syamsiatir.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca Selengkapnya