Aksi buruh di Sleman berujung terbakarnya pos polisi
Merdeka.com - Sejumlah massa dari pelbagai elemen menggelar aksi peringatan hari buruh internasional atau may day di persimpangan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jalan Yogya-Solo, Sleman, Selasa (1/5). Dalam aksinya, massa sempat memblokir Jalan Yogya-Solo dan membakar ban.
Ratusan massa mengajukan berbagai tuntutan. Di antaranya turunkan harga BBM, perbaikan upah pekerja, cabut Perpres 20/2018 tentang Tenaga Kerja Asing, tolak pembangunan Bandara Kulon Progo, penghapusan status tanah Sultan Ground dan Pakualaman Ground serta pencabutan nota kesepahaman perbantuan TNI ke Polri.
Ratusan massa sempat berorasi menyampaikan tuntutan aksinya. Orasi dilakukan berganti-gantian sesuai dengan organisasi yang ikut bergabung ke massa yang berdemo di Hari Buruh ini.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
Aksi sempat memanas sekitar pukul 15.50 WIB. Tiba-tiba terdengar suara letusan. Kemudian terlihat pos polisi lalu lintas (polantas) yang berada di pertigaan UIN Sunan Kalijaga terbakar.
Dwi, salah seorang warga Sapen, Sleman yang sempat melihat aksi demonstrasi itu mengatakan pembakaran pos polantas berlangsung dengan cepat. Pembakaran diawali dengan pelemparan botol ke arah pos polantas.
"Tadi tahu-tahu sudah kebakar. Sempat ada suara ledakan tapi tak terlalu keras. Kemudian tahu-tahu pos polisinya sudah kebakar," ujar Dwi.
Demonstrasi kembali memanas saat lemparan molotov dari massa kembali mengarah ke pos polantas. Lemparan molotov ini kemudian hampir mengenai warga yang berada di sekitar pos polantas
Sontak warga pun kemudian menyerbu ke arah massa. Warga pun mencoba membubarkan massa yang berdemonstrasi. Aparat kepolisian pun kemudian merangsek ikut membubarkan demonstrasi dari massa di pertigaan UIN Sunan Kalijaga ini. Massa yang berdemonstrasi kemudian melarikan diri masuk ke dalam kampus UIN Sunan Kalijaga.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDua organisasi masyarakat (ormas) di Tangerang Selatan terlibat perselisihan, Selasa (5/11) malam.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca Selengkapnya