Anak Buah Robi Akui Bupati Muara Enim Minta Mobil Usai Dilantik
Merdeka.com - Pengadilan Tipikor Palembang kembali menggelar sidang kasus suap Bupati Muara Enim nonaktif Ahmad Yani dengan terdakwa Direktur PT Indon Paser Beton, Robi Okta Fahlevi (35). Sidang kali ini mengagendakan keterangan sejumlah saksi.
Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Edy Rahmadi, anak buah terdakwa. Edy mengaku sebagian besar uang yang diminta Ahmad Yani melalui dirinya. Ia menyerahkan barang maupun uang tunai kepada Yani atau beberapa orang lain, termasuk ajudan bupati, Riza Umari.
"Saya membeli mobil Tata Xenon HD di Lampung atas permintaan Ahmad Yani beberapa saat selepas dilantik menjadi Bupati Muara Enim Desember 2018," ungkap Edy dalam persidangan di Pengadilan Negeri Klas IA Palembang, Selasa (26/11).
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Dimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan.
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
-
Di mana Bupati Ipuk berkantor? Kali ini, Ipuk berkantor di Desa Kluncing, Kecamatan Licin.
-
Dimana Emil menjabat sebagai Wakil Gubernur? Wakil Gubernur Jawa Timur Sedangkan Emil Dardak merupakan seorang pejabat yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur.
-
Di mana rumah Mantan Wali Kota Madiun? Rumahnya berada di antara pemukiman padat penduduk di Jalan Merpati, Kota Madiun.
Edy juga mengaku pernah mengantar terdakwa ke rumah pribadi Ahmad Yani di Jalan Inspektur Marzuki Palembang. Namun, dirinya tidak ikut ke dalam rumah dan hanya menunggu di sekitar mobil.
"Waktu itu terdakwa Robi pakai celana pendek, tidak tahu apa yang dibicarakan seperti apa," ujarnya.
Ketika sebelum terjadi operasi tangkap tangan KPK pada 2 September 2019, Edy menukar uang pecahan dolar Amerika senilai Rp 500 juta di Bank Mandiri. Uang tersebut lagi-lagi permintaan Ahmad Yani melalui Erlfin Muchtar.
"Saya diperintahkan terdakwa Robi menemui Elfin di rumah makan di Palembang, waktu saya serahkan uang itu ditangkap KPK," kata dia.
Sementara itu, terdakwa Robi mengaku kerap diperas Ahmad Yani sejak Desember 2019 dengan alasan akan memberikan 16 paket peningkatan dan pembangunan jalan di kabupaten itu. Sejumlah orang lain juga turut memintai uang kepadanya karena telah memenangkan lelang proyek itu.
Orang yang disebut-sebut terdakwa adalah ajudan Bupati Muara Enim Riza Umari dan Ketu Pokja IV Dinas PUPR Muara Enim Ilham Sudiono. Uang yang diminta Riza berjumlah Rp283.258.500 untuk keperluan pribadi.
"Katanya buat beli mobil Expander, sepatu, biaya lahiran. Beberapa kali pinjam sama saya, tetapi lupa tanggalnya," kata Robi.
Sementara Ilham Sudiono, kata dia, meminjam uang kepadanya sebesar Rp250 juta dengan alasan membeli motor Harley Davidson yang akan digunakan sebagai kendaraan voorijder Ahmad Yani. "Tetapi belum diberikan," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi mengisi waktu luang dengan berkendara hingga bertemu anak-anak.
Baca SelengkapnyaAnak SYL, Kemal Redindo disebut meminta pembayaran aksesoris mobil dinas mewah senilai Rp111 juta
Baca SelengkapnyaKarena disetop, mobil ambulans yang tengah membawa pasien pun tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit.
Baca SelengkapnyaBripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaSosoknya kedapatan tampil rapi nan gagah. Tak terkira, ayah sang pengantin pria ternyata kawan seangkatan semasa pendidikan di Akmil.
Baca SelengkapnyaBawaslu Lampung menyatakan bahwa Gakkumdu akan melanjutkan atau tidaknya proses penyidikan terhadap Enggo Pratama.
Baca Selengkapnya