Aniaya 2 Perempuan, Warga Lamongan Diamuk Massa di Gresik
Merdeka.com - Sukitno (39), warga Desa Glagu, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan tewas usai dihakimi massa. Ia dihakimi massa, lantaran ketahuan usai menganiaya dua wanita warga Gresik.
Aksi penganiayaan oleh Sukitno ini menimpa Ngatiyah (60), dan Musofa (38), di kediamannya di Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Dua wanita itu mengalami luka di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kejadian itu diketahui warga setempat. Pelaku yang diamankan warga sempat dihajar massa sebelum akhirnya diserahkan ke polisi.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian itu berawal saat pelaku bertamu ke rumah korban dengan mengaku sebagai teman Soleh, suami Musofa. Perempuan itu pun lalu mempersilakan pelaku masuk ke ruang tamu.
Sementara itu, Soleh pada saat itu tidak ada di rumah. Mengetahui hal itu, pelaku tiba-tiba langsung beraksi mengunci pintu rumah dari dalam. Menyeret kedua perempuan tersebut ke dalam kamar dan dipukuli dengan besi.
Pukulan keras itu mengenai bagian kepada kedua korban hingga bercucuran darah. Beruntung, aksi tersebut diketahui Ebit (16) yang merupakan keponakan korban.
Pemuda itu meminta pertolongan warga yang lain. Sejumlah pemuda datang ke lokasi untuk menyelamatkan korban. Sementara pelaku dihajar hingga tidak berdaya.
Kanit Reskrim Polsek Duduksampeyan Aipda Budiono membenarkan kejadian itu. Kedua korban mengalami luka di bagian kepala dan sudah dibawa ke rumah sakit. Begitu pula dengan pelaku.
Pihaknya berhasil menyelamatkan pelaku dari amukan massa. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. "Tapi nyawanya tidak tertolong, dokter mengatakan sudah meninggal," kata Budiono, Rabu (27/11).
Ia menambahkan, terkait dengan motif penganiayaan, hingga kini masih dilakukan penyelidikan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaAksi mutilasi seorang suami terhadap istrinya menggegerkan Dusun Sindangjaya, Ciamis. Pelaku bahkan sempat menawarkan potongan tubuh korban ke tetangganya.
Baca SelengkapnyaAkibatnya pasangan terlarang tersebut mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya