Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies Baswedan Menjawab: Utang Rp92 M hingga Janji Tak Maju Capres ke Prabowo

Anies Baswedan Menjawab: Utang Rp92 M hingga Janji Tak Maju Capres ke Prabowo Anies Baswedan di Sulawesi Selatan. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Bakal calon presiden NasDem, Anies Baswedan membenarkan ada surat pernyataan utang Pilkada DKI Jakarta 2017. Utang tersebut dimaksudkan untuk biaya kampanye.

Anies mengatakan, saat ini utang tersebut tidak perlu lagi dilunasi. Karena dalam surat perjanjian, utang dinyatakan selesai tanpa perlu dilunasi apabila menang Pilkada DKI Jakarta.

"Apabila kami menang Pilkada, maka ini dinyatakan sebagai bukan utang dan tidak perlu, artinya selesai lah kira-kira," ujar Anies dalam dalam YouTube Merry Riana, dikutip Sabtu (11/2).

Anies menjelaskan, utang tersebut merupakan dukungan kampanye dalam bentuk dana. Kemudian dalam surat perjanjian dicatatkan sebagai utang. Dananya pun bukan dari Sandiaga Uno, tetapi politikus Gerindra itu hanya menjadi penjamin.

"Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi. Itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya yang menyatakan, ada suratnya, surat pernyataan utang saya yang tanda tangan," jelas Anies.

Dalam surat perjanjian, Anies diminta membayar utang tersebut bila kalah dalam Pilkada DKI Jakarta. Bila menang, maka utang tersebut dianggap tidak perlu dibayar.

Maka dari itu, Anies menegaskan, dirinya tidak memiliki utang apapun yang harus dibayarkan ihwal Pilkada DKI Jakarta. Karena dalam perjanjiannya sudah jelas tidak perlu melunasi.

"Jadi tidak ada sebuah utang yang hari ini harus dilunasi. Enggak ada. Karena ketika Pilkadanya selesai, ya selesai. Jadi, menjadi aneh ketika sekarang kita bicarakan soal ada utang yang belum selesai. Sudah selesai dulu, karena perjanjiannya itu gini," pungkasnya.

Rp92 Miliar

Dalam surat yang beredar nilai uang yang dipinjamkan totalnya mencapai Rp92 miliar. "Itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya yang menyatakan, ada suratnya, surat pernyataan utang saya yang tanda tangan," jelas Anies.

Dalam surat tersebut Anies meminjam uang untuk kepentingan kampanye senilai Rp92 miliar kepada Sandiaga Uno dan pihak lainnya.

Pada poin nomor enam, Anies diwajibkan untuk mengembalikan atau membantu pengembalian bila bersama Sandiaga Uno tidak terpilih menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI pada Pilkada 2017.

Pada poin tujuh tertulis Anies dan Sandiaga bila menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maka, Sandiaga berjanji menghapuskan dan membebaskan Anies dari utang tersebut.

Janji Tak Maju Capres

Anies mengungkap tidak pernah ada perjanjian dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak akan menjadi calon presiden setelah Pilpres 2019.Pada tahun 2018, Prabowo pernah mengajak Anies untuk menjadi calon wakil presidennya pada Pilpres 2029. Namun, Anies menolak karena berkomitmen untuk menyelesaikan kepemimpinan sebagai gubernur DKI Jakarta sampai tahun 2022."Pak Prabowo, terima kasih atas undangannya ini sebuah kehormatan, tetapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama 5 tahun," ujar Anies menirukan pernyataan kepada Prabowo dalam YouTube Merry Riana, dikutip Sabtu (11/2).Anies menolak karena sudah berjanji kepada warga Jakarta dan memiliki kontrak politik dengan jaringan rakyat miskin kota, warga kampung akuarium dan masyarakat kaki lima."Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka kalau setelah 1 tahun saya pergi? Kemudian, nanti mereka tidak lagi percaya kepada proses demokrasi. Karena yang bertandatangan untuk mengikuti pemilu, begitu saja meninggalkan. Nah saya enggak mau kerjakan itu, itulah yang kemudian saya laksanakan," ujar Anies.Kepada Prabowo, Anies mengaku tidak pernah berjanji tidak akan mengikuti Pilpres. Ia tidak pernah menyebut tidak ikut Pilpres sampai tahun tertentu. Semata pada 2018 tidak ingin ikut Pilpres lantaran masih menjadi gubernur DKI Jakarta."Memang ketika ngobrol itu enggak nyebut tahun. Misalnya, saya berjanji (enggak ikut pilpres sampai kapanpun), enggak. Saya berjanji menyelesaikan (jabatan gubernur DKI) 5 tahun," ujar Anies."Tidak ada menyebut 5 tahun sampai 2022, kemudian tidak akan ikut 1,2 hehehe. Ya kira-kira enggak gitu lah," pungkasnya.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP